Prosedur Penelitian Keefektifan metode penemuan terbimbing dan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas 8

iv lxxvi 2. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas merupakan metode pembelajaran yang ditandai adanya suatu pertanyaan dan pembahasan jawaban, dimana guru mengajukan pertanyaan dan siswa menyediakan sejumlah jawaban berdasarkan buku teks atau penyajian pendek guru. 3. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku siswa untuk melakukan aktivitas belajar agar memperoleh prestasi belajar matematika yang optimal. Motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi belajar tinggi,dan motivasi belajar rendah 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah skor atau angka yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes akhir pada mata pelajaran matematika dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing dan metode pemberian tugas dengan materi pokok lingkaran.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan ini, peneliti terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan guru kelas 8 SMPN yang akan digunakan untuk penelitian, peneliti memberikan keterangan-ketcrangan tentang pelaksanaan eksperimen dan langkah-langkah yang harus dilaksanakan serta menyamakan persepsi tentang penerapan metode pembelajaran. Rencana kegiatan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing disusun berdasarkan pendapat para ahli yang digunakan pada kajian teori kemudian dikembangkan peneliti dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang formatnya terdiri dari : 1 mata pelajaran, 2 Standar Kompetensi 3 Kompetensi Dasar 4 Indikator 5 iv lxxvii waktu., 6 Tujuan pembelajaran 7 Materi Pembelajaran 8 Metode Pembelajaran 9 Langkah-langka Pembelajaran, 10 diskusi pengarahan, 11 kegiatan penemuan, 12 tindak lanjut. Untuk rencana kegiatan pembelajaran dengan metode pemberian tugas peneliti mengikuti format yang telah digunakan dalam pembelajaran yang berlaku di sekolah, yang meliputi : 1 mata pelajaran, 2 Standar Kompetensi 3 Kompetensi Dasar 4 kelassmt, 5 waktu, 6 haritanggal, 7 tujuan pembelajaran, 8 materi pembelajaran, 9 kegatan pembelajaran 10 metode, 11 Indikator 12 sumber pembelajaran, 13 tindak lanjut. Selanjutnya penyusunan rencana program pembelajaran didasarkan pada kurikulum 2004 yang disempurnakan dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan materi pokok pembelajaran “Lingkaran”

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini, untuk penyajian setiap materi pelajaran menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Penemuan terbimbing yang dikemukakan oleh Gilstrap dan Richard Schuman dalam Moedjiono dan Moh. Dimyati 1991:89 yang dikembangkan oleh peneliti, yaitu: 1 Penjelasan Prosedur Pembelajaran Penjelasan prosedur pembelajaran adalah penjelasan secara rinci tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Untuk pembelajaran pembukaan hanya dilakukan dalam bentuk pengantar, untuk menjelaskan materi yang akan dipelajari. Dalam pembahasan materi, guru hanya perlu memberikan iv lxxviii contoh-contoh kegiatan pembelajaran, hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan menemukan konsep atau prinsip dalam materi dengan pokok bahasan panas dan energi. Pada kegiatan berikutnya siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan, peran guru sebagai pembimbing 2 Penyajian masalah Penyajian masalah dirumuskan oleh guru dan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat mengundang siswa untuk memecahkan masalah. Masalah disajikan atau dicantumkan dalam lembar kegiatan siswa. 3 Diskusi pengarahan Diskusi pengarahan dilakukan untuk mengungkap pengetahuan yang perlu diketahui oleh siswa sebelum mempelajari materi pembelajaran. Diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa untuk didiskusikan sebelum siswa melakukan kegiatan penemuan. Diskusi dilakukan dengan metode diskusi kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. 4 Kegiatan Penemuan Kegiatan penemuan dilakukan oleh siswa berupa kegiatan percobaanpenyelidikan yang dilakukan siswa untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah dirancang oleh guru dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan yang disediakan dalam lembar kerja siswa. Kegiatan ini menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pencarian konsep, prinsip tentang materi yang dipelajari. Dalam kegiatan penemuan ini guru berperan sebagai pembimbing, mengarahkan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan pada saat iv lxxix melakukan percobaanpenyeledikan. Adapun kegiatan siswa meliputi mengamati, mengumpulkan data, melakukan percobaan, menganalisis, dan mengambil kesimpulan sesuai dengan jenis perintah atau pertanyaan lembar kegiatan siswa. 5 Diskusi Akhir Setelah kegiatan penemuan dilakukan, siswa mengadakan diskusi akhir secara klasikal. Siswa diberi kesempatan mengemukakan kesulitan yang ditemui dalam kegiatan tersebut. Obyek pembahasan diskusi adalah hasil kegiatan siswa. Siswa mengemukakan hasil temuannya sekaligus kesulitan yang ditemui selama mengadakan percobaan. Guru dan siswa mencari jalan pemecahannya sehingga kesalahan dan kekurangan yang ditemui dapat dikoreksi dan selanjutnya siswa dapat memperoleh gambaran hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Bagi guru dengan diskusi ini dapat diperoleh umpan balik atas kegiatan pembelajaran sehingga kelemahan-kelemahan yang ditemui segera dapat diperbaiki dan agar kesalahan tidak terulang pada kegiatan selanjutnya. 6 Pengembangan masalah Untuk memperdalam penguasaan materi pembelajaran, guru memberikan penegasan dan pembetulan agar siswa tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Siswa diarahkan untuk membuat contoh-contoh masalah dan cara pemecahannya yang ilmiah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 7 Tindak lanjut Tindak lanjut yang diberikan berupa pemberian tes soal latihan dan tes akhir program pembelajaran. Tes latihan soal digunakan untuk mengembangkan iv lxxx dan memperdalam materi yang telah dipelajari, sedangkan tes akhir digunakan sebagai data penelitian. b. Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Pemberian Tugas yang diterapkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini terlebih dahulu peneliti membuat rancangan pemberian tugas yang akan diberikan kepada siswa yang dibuat dalam lembar kerja siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dikerjakan oleh siswa, serta menyediakan sumber belajar yang berupa bahan ajar matematika yang dapat digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas. 2 Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini, guru menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari, kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa diberikan tugas untuk membaca atau mempelajari pokok bahasan yang terdapat pada bahan ajar matematika yang telah ditentukan oleh guru. Agar siswa tidak bingung dalam mengerjakan tugas, guru terlebih dahulu memberikan penjelasan dan petunjuk tentang tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan mengadakan tanya jawab tentang kesulitan yang mungkin dihadapi oleh siswa. Saat siswa mengerjakan tugas, guru mengamati pelaksanaan penyelesaian tugas. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kemudian diadakan pembahasan atas jawaban siswa dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada lembar kerja siswa. 3 Tahap tindak lanjut iv lxxxi Pada tahap ini guru menilai hasil pekerjaan siswa, menyimpulkan penilaian proses dan hasil pekerjaan siswa, serta mendiskusikan pertanyaan- pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa selama pelaksanaan tugas. Agar siswa lebih memperdalam materi yang telah dipelajari siswa diberikan pekerjaan rumah PR.

3. Tahap Pasca Eksperimen

Langkah terakhir setelah diberikan perlakuan treatmen, maka kedua kelompok diberi tes akhir. Tes akhir bertujuan membandingkan pengaruh perlakukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tentang penguasaan materi pelajaran yang dipelajari. Dalam penelitian ini diupayakan memiliki kesamaan dalam hal : 1 materi pelajaran, 2 materi pelajaran disampaikan oleh guru pengampu mata pelajaran matematika SMPN, dengan tingkat pengalaman mengajar yang sama, sehingga diasumsikan memiliki kemampuan yang seimbang, 3 tes dilaksanakan bersamaan dengan soal yang sama.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Pengaruh metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika

1 13 188

IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA DITINJAU DARI Implementasi Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Representasi Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa.

0 2 18

PENDAHULUAN Implementasi Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Representasi Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa.

0 2 7

PENGARUH METODE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 6

EFEKTIVITAS CARA BELAJAR SISTEM MODUL DISERTAI PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EFEKTIVITAS CARA BELAJAR SISTEM MODUL DISERTAI PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

0 1 15

EFEKTIVITAS CARA BELAJAR SISTEM MODUL DISERTAI PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EFEKTIVITAS CARA BELAJAR SISTEM MODUL DISERTAI PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas I SM

0 1 15

Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Cover Lengkap

0 0 14

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MAN YOGYAKARTA.

0 0 85