14
kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Menurut Dewi 2006:39
motivasi merupakan fungsi dari pertumbuhan karena mendapatkan reward intrinsik untuk kerja yang menarik dan menantang. Motivasi didasarkan pada
kebutuhan untuk bertumbuh. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana
memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan pegawai untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan atau lembaga dapat tercapai. Di samping itu,
organisasi juga harus menjamin bahwa pegawai yang terlibat di dalamnya dapat memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya sehingga dapat memberikan
kontribusi yang efektif. Dalam hal ini diperlukan peranan pimpinan dalam menstimulasi dengan hal-hal yang efektif sehingga pegawainya dapat bekerja
secara efektif pula.
B. Faktor-faktor Motivasi
Faktor-faktor motivasi adalah hal-hal yang membuat orang bersedia bekerja mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan mereka, mengusahakannya
lebih keras lagi, sehingga mereka bisa meraih hasil dalam genggaman mereka dengan begitu bangga. Faktor-faktor motivasi menurut Hook 2006:33 yaitu:
1. kesempatan mendapat promosi,
2. kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan yang sedang dilakukan,
3. memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan
sangat memuaskan, 4.
mendapat pekerjaan yang pada dasarnya Anda sukai dan dambakan untuk Anda kerjakan.
Universitas Sumatera Utara
15
C. Teori-Teori Motivasi Uno 2008:39 menyatakan ada 7 teori motivasi.
1. F.W. Taylor dan Manajemen Ilmiah
Pendekatan ini memusatkan perhatian membuat pekerjaan seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, pembagian tenaga kerja, dan
penilaian pekerjaan. Pekerjaan dibagi-bagi ke dalam berbagai komponen, diukur dengan menggunakan teknik-teknik penelitian pekerjaan dan diberi imbalan
sesuai dengan produktivitas. Masalah pokok dengan pendekatan ini adalah pendekatan ini menganggap uang merupakan motivasi utama. Namun,
perkembangannya memang berbeda pada setiap orang dan setiap pekerjaan. 2.
Hierarki Kebutuhan Hierarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah
memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengungkapkan lima tingkat kebutuhan.
a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat
tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernapas, dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan rasa aman, ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah
dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis
ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. c.
Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, kepentingan
Universitas Sumatera Utara
16 berikutnya adalah hubungan antarmanusia. Cinta dan kasih sayang
yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari melalui hubungan- hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan
dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial. d.
Kebutuhan akan penghargaan, percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan
pekerjaan, hal ini berarti pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan
umum dan kehormatan di dunia luar. e.
Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan ini ditempatkan paling atas pada hierarki Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri.
Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya. Tahap terakhir ini mungkin
tercapai hanya oleh beberapa orang.
3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan Existence, Relatedness,
and Growth ERG Aldefer
Aldefer merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan yaitu:
a. kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan
dengan keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow,
b. kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan
Universitas Sumatera Utara
17 c.
kebutuhan pertumbuhan adalah semua kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan kebutuhan
penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow. 4.
Teori Motivasi Kesehatan Herzberg Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori itu mendalilkan
adanya beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja
sangat istimewa. Hal-hal yang tidak memuaskan ia gambarkan sebagai faktor kesehatan dan hal yang memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator. Herzberg
berteori, “faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para pegawai. Akan tetapi jika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal,
umpamanya karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial yang
kuat”. Motivator sebaliknya, adalah faktor-faktor yang agaknya mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi dan pekerjaan dengan mutu
lebih baik. 5.
Douglas McGregor: Teori X dan Teori Y McGregor Teori X McGregor mengatakan bahwa pimpinan dengan teori X memiliki
keyakinan semua orang di dunia ini pada dasarnya suka bermalas-malasan. Mereka tidak layak dipercaya dan harus diawasi terus-menerus dengan ketat.
Mereka mau bekerja hanya demi uang semata. Motto seorang pimpinan teori X: “saya dibayar untuk berpikir. Anda mendapat bayaran untuk bekerja. Dan saya
Universitas Sumatera Utara
18 akan menggunakan kedudukan saya di atas Anda untuk memastikan Anda benar-
benar mengerjakannya.” Menurut McGregor, pimpinan teori Y mempunyai keyakinan yang
berlawanan dengan para pimpinan teori X. Manajer seperti ini berkeyakinan bahwa orang bekerja karena mereka benar-benar menginginkan sesuatu yang lebih
dari sekadar uang semata. Mereka berhak memperoleh kepercayaan. Mereka mampu mengatur dirinya sendiri. Mereka tidak membutuhkan orang lain untuk
memaksa mereka setiap saat paling tidak setelah mereka belajar dan terbiasa dengan pekerjaan mereka.
6. Teori Manusia Kompleks
Model utamanya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
manusia ekonomi, yang termotivasi terutama oleh imbalan keuangan, b.
manusia sosial, yang motivasinya dipengaruhi terutama oleh sifat hubungan kemitraan dalam pekerjaan, diturunkan terutama dari karya
Elton Mayo dan observasi melalui percobaan-percobaan “Hawthorne” c.
manusia yang mengaktualisasikan diri, seperti dinyatakan dalam hierarki kebutuhan Maslow dan teori Y McGregor
Didalam kenyataan, semua contoh terlalu sederhana karena semua orang berbeda, dan mempunyai dorongan semangat yang berbeda pula, yang dalam
beberapa hal, berubah sepanjang waktu. Model yang lebih rumit ini oleh Schein disebut sebagai manusia kompleks.
7. Teori Lain
Ada sejumlah teori lain tentang motivasi dalam pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
19 a.
Teori Keadilan equity, teori ini menonjolkan kenyataan bahwa motivasi seseorang mungkin dipengaruhi oleh perasaan seberapa
baikkah mereka diperlakukan di dalam organisasi apabila dibandingkan orang lain. Kalau orang merasa perlakuan orang-orang
terhadapnya tidak sebaik perlakuan orang-orang itu terhadap orang lain yang dianggap sebanding, kemungkinan besar orang itu kurang
terdorong untuk menyajikan kinerja yang baik. b.
Teori Sasaran goal, teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa sasaran orang ditentukan oleh cara mereka berperilaku dalam
pekerjaan mereka dan jumlah upaya yang mereka gunakan. Ada indikasi bahwa memiliki sasaran yang benar-benar jelas memang
membantu mendorong minat orang, dalam hal itu cenderung untuk mendorong organisasi berupaya mengembangkan rencana kinerja
manajemen yang lengkap. c.
Teori Perlambang atribution, teori ini menyatakan bahwa motivasi tergantung pada faktor-faktor internal, seperti atribut pribadi seseorang
dan faktor-faktor luar yang mungkin berupa kebijakan organisasi, derajat kesulitan pekerjaan yang ditangani, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
20
D. Jenis-jenis Motivasi