Total tangkapan per hauling Kesimpulan

Total tangkapan tiap jenis lampu memperlihatkan bahwa lampu dalam air memiliki berat tangkapan yang paling banyak. Hal ini disebabkan karena sinarnya yang memancar kesegala arah dalam radius yang lebih luas. Menurut Gunarso 1988, keberadaan cahaya merupakan indikator adanya makanan. Selain itu, kondisi ikan yang lapar membuatnya merespon cahaya dengan lebih cepat. Ini berbeda dengan lampu tabung yang hanya memancar dalam area yang sempit dan lampu reflektor yang terfokus khusus pada kerangka jaring bagan. Berdasarkan pengamatan saat jaring ditarik ke permukaan, ikan-ikan ada yang cenderung tenang atau agresif ketika ditangkap. Penggunaan lampu reflektor memberikan peluang pelolosan ikan yang lebih kecil karena cahayanya yang terfokus.

5.2.3 Berdasarkan jenis lampu

Total hasil tangkapan bagan dengan lampu tabung adalah 65,6 kg dan lampu tabung bereflektor 95,9 kg. Bagan dengan lampu dalam air menghasilkan tangkapan seberat 151,7 kg. Perbandingan jumlah total hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25. Perbandingan berat total tangkapan bagan per jenis lampu Gambar 25 menunjukkan bahwa bagan yang dioperasikan dengan lampu dalam air memperoleh tangkapan yang paling banyak dibandingkan dengan lampu jenis lainnya. Ini berarti untuk meningkatkan hasil tangkapan bagan diperlukan lampu pemanggil yang dapat mencapai area yang jauh di dalam air. Lampu tabung memiliki cahaya yang menyebar ke segala arah tetapi tidak mencakup wilayah yang luas. Lampu ini hanya mampu menyinari perairan dengan jarak tertentu baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini menyebabkan ikan yang tertangkap dengan lampu ini berjumlah lebih sedikit. Menurut Ben Yami 1976, pola reaksi ikan terhadap cahaya disebut fototaksis yang terbagi atas 2 jenis yakni fototaksis positif dan negatif. Fototaksis merupakan gerak spontan ikan mendekati atau menjauhi cahaya. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin tinggi pula aktivitas ikan tersebut. 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1 Komposisi jenis tangkapan bagan terdiri atas 4 organisme fototaksis positif dan 4 predator. Organisme fototaksis positif terdiri atas tembang, kembung, teri, dan rebon. Adapun 4 jenis predator terdiri atas layur, bawal, cumi dan tongkol. Hasil tangkapan terberat dihasilkan oleh bagan yang menggunakan lampu dalam air seberat 151,7 kg. Adapun lampu bereflektor dan lampu tabung standar, masing-masing menghasilkan tangkapan seberat 95,9 kg dan 65,6 kg ; 2 Waktu efektif pengoperasian dilakukan pada interval waktu 01.00-04.00 dan 19.00-22.00. Hasil tangkapan di kedua waktu tersebut seberat 125,2 dan 119,8 kg. Total tangkapan tersebut lebih banyak dibandingkan pada interval waktu 22.00-01.00 yang hanya seberat 41,3 kg.

6.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penyempurnaan penelitian ini adalah: 1. Jumlah ulangan diperbanyak; dan 2. Penelitian yang sama dilakukan di perairan lain. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, 2006. Interaksi Predasi Teri Stelophorus spp Selama Proses Penangkapan Ikan dengan Bagan Rambo : Hubungannya dengan Kelimpahan Plankton [Tesis]. Bogor : Departemen Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Anita. 2003. Pengendalian Mutu Produksi Layur Trichiurus, sp di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu untuk Tujuan Ekspor [Skripsi]. Bogor : Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Anonymous. 2011. Energi Efficiency Asia. [terhubung berkala]. www.energyefficiencyasia.org. [16 November 2011]. Anonymous. 2011. [terhubung berkala]. www.iftfishing.com. [15 Juni 2011, pukul 10.05 WIB] Ayodhyoa, AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor : Yayasan Dewi Sri. 90 hal. Baeza, JA. 2011. [terhubung berkala]. www.biolbull.org . [15 Juni 2011] Basmi, J. 1995. Planktonologi : Produksi Primer. Bogor : Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Ben Yami 1987. Fishing with Light. Roma : FAO. 122 P. Buchhsbaum, RM, J Pearse and V Pearse. 1987. Animal Wihout Backbones. 3 rd edition. Chicago : The University of Chicago Press. Cayless, MA and AM Marsden. 1983. Lamps and Lighting. 3 rd edition. London. Edward Arnold Publisher Ltd. 522 P. Chaira, GD. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Tembang dengan Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang di Perairan Teluk Jakarta [Skripsi]. Bogor : Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Direktorat Jendral Perikanan. 1979. Pengenalan Sumberdaya Ikan Indonesia. Jakarta : Departemen Pertanian. 75 Hal. Djajasasmita, M, S Soemadiharja dan B. Sudjoko. 1993. Status Sumberdaya Cephalopoda di Indonesia. Jakarta : Puslitbang Oseanologi LIPI. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2010. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap PPN Palabuhanratu Tahun 2010. Sukabumi : DKP. Effendi, MI. 2005. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara. 163 Hal. Fridman, AL. 1986. Perhitungan dalam Merancang Alat Tangkap. Terjemahan Tim Penerjemah BPPI Semarang, 1998. Calculation for Fishing Gear Desain . Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. 304 Hal. Gluck, ID. 1964. Optics. Addison-Wesley Publishing Company. Massachusetts. Tokyo. 390 p. Gunarso, W. 1988. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metoda, dan Taktik Penangkapan . Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 147 Hal. Hasan, A dan Iguh W. 2000. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol. 2. No 3 Juni 2000, hal 11-18. Humas BPPT. Kriswantoro dan Sunyoto, 1986. Mengenal Ikan Laut. Jakarta : Badan Penerbit Karya Bani. Laevastu, T and LM Hayes. 1991. Fisheries Oceanography and Ecology. Farnham: Fishing News Ltd. 238 hal. Nontji. A. 1987. Laut Nusantara. Cetakan 1. Jakarta : Djambatan. 356 Hal. Nurhayati. 2006. Pengaruh Kedalaman terhadap Komposisi Hasil Tangkapan Pancing Ulur Handline pada Perikanan Layur di Perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Nurdin, E, Hufiadi. 2009. Sebaran Intensitas cahaya pada bagan tancap di periran pantai kepulauan seribu. Pusat Riset perikanan tangkap. JPPIO Vol 15 No. 4 Tahun 2009. Hal 277-285 Nybakken, JW. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologi. Jakarta: PT Gramedia. 549 hal. Pagalay. 1986. Studi tentang Perbandingan Hasil Tangkapan Bagan dalam Warna Lampu Light Fishing di Perairan Lerro. Pinrang, Sulawesi Selatan [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pelabuhan Peikanan Nusantara Palabuhanratu. 2007. Data Statistika Perikanan Tahun 2007. Sukabumi : PPN Palabuhanratu. Prasetyo, EW. 2009. Pemusatan Cahaya Petromaks pada Areal Kerangka Jaring di Permukaan Air Menggunakan Tudung Berbentuk Kerucut Terpancung : Pengaruhnya terhadap Hasil Tangkapan Bagan. [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Priatna, A, dan Mahiswara. 2009. Pengaruh Cahaya lampu terhadap Pola Agregasi Ikan di Bagan Tancap Perairan Kepulauan Seribu. Pusat Riset Perikanan Tangkap. JPPI Vol 15 No. 2 Tahun 2009 hal 141 : 149. Purnomo, HS. 2011. Light Fishing. [terhubung berkala]. www. Tyrenos. blogspot.com . [20 Oktober2011]. Puspito. G. 2008. Ujicoba Penggunaan Tudung Petromaks Berbentuk Kerucut pada Bagan Apung. Jurnal Mangrove dan Pesisir. Vol. VIII No 1 2008. 1 – 11 hal. Padang : Pusat Studi Pesisir dan Kelautan, Universitas Bung Hatta. Reigada, R. 2011. [terhubung berkala]. www.jstor,org . [15 Juni 2011, pukul 10.05 WIB] Roper, CFC, M J Sweenwy and CE Nauen. 1984. Cephalopods of the World : An Anotated and Illustrated Catalogue of Spesies of Interest to Fisheries . FAO Spesies Catalogue Vol. 3. FAO Fish. Synop. Vol.3. Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1 dan 2. Bandung : Bina Cipta. 520 Hal. Subani, W. 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Lembaga Penelitian Perikanan Laut. Subani, W dan HR Barus, 1988. Alat Penangkapan Ikan dan Udang di Indonesia. Nomor 50 tahun 19881999. Edisi khusus. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut. Departemen Pertanian. Jakarta. 248 Hal. Ta’aliddin, Z. 2000. Pemanfaatan Lampu Listrik dalam Upaya Peningkatan Hasil Tangkapan pada Bagan Apung Tradisional di Pelabuhan Ratu [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Tampubolon, N. 1990. Studi tentang Perikanan Cakalang dan Tuna serta Kemungkinan Pengembangannya di Palabuhanratu. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, 123 Hal. Tasywiruddin, M. 1999. Sebaran Kelimpahan Cumi-cumi Berdasarkan Jumlah dan Posisi Lampu pada Operasi Penangkapan dengan Payang Oras di Perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.