15
Tabel 5. Hasil pengukuran Optical Density  OD bakteri galur V-U24 yang  dikultur 18-24 jam pada media LB luria bertani.
Gambar 7.  Grafik Semi log Optical Density OD bakteri V-U24
Gambar  grafik  6  dan  7  diatas  menunjukkan  bahwa  semakin  tinggi  nilai optical density
OD maka tingkat kepadatan bakteri juga semakin tinggi. Bakteri yang  dikultur  selama  18-24  jam  memiliki  kepadatan  12,27  X10
8
selml    untuk bakteri V-U24 dan 5,4 X 10
8
selml untuk bakteri V-U5.
3.1.4 Amplifikasi gen hemolysin Myhemo Primer
Genom  hasil  ekstraksi  selanjutnya  diamplifikasi  dengan  menggunakan primer  Myhemo  F1R1  dan  kemudian  dilakukan  visualisasi  dengan  melakukan
elektroforesis pada gel agarose 0,7 dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini. Pengenceran
Bakteri U24 T
OD Jumlah
Bakteriml 1:1
1:2 1:4
1:8 1:16
1,3 4,0
12,5 27,2
47,6 1,89
1,40 0,90
0,57 0,32
12,3 X 10
8
6,1 X 10
8
3,1 X 10
8
1,5 X 10
7
7,7 X 10
7
Keterangan :  100 T  pada  λ  600 nm Persamaan garis : Y : 0,7427X + 7,7324
16 s
Setelah  dilakukan  elektroforesis.  Dihasilkan  dua  isolat  bakteri  yang teramplifikasi  yaitu  V-U5  dan  V-U24.  Untuk  meyakinkan  hasil  PCR  maka
dilakukan kembali PCR II dari produk PCR1 dan ternyata hasil  yang didapatkan tetap  hanya  dua  isolat  yang  teramplifikasi  dapat  dilihat  pada  gambar  9  dibawah
ini.
M 1
2         3
518b
400b
Keterangan  : Suhu annealing 50 C, Lajur1 :V-U5,Laajur 2: V-U7, Lajur 3 :V-U24
Lajur 4 : V-U27, Lajur 5 : V-V44 , Lajur 6 : V-U9, Lajur 7 : V-U8, Lajur 8: V-U41NL, Lajur 9-10: kontrol positif , Lajur 11 : kontrol
negatif,  M : marker
Keterangan : Suhu annealing 50 C, pengenceran 10X, M = marker, Lajur 1 : V-
U5, Lajur 2 : V-U24, Lajur 3. Kontrol negatif
M        1            2 3
4          5           6          7 8           9 10
518b p
400b
Gambar 8.Gambar  gel elektroforesis  hasil amplifikasi PCR menggunakan primer Myhemo F1R1
Gambar 9.Gambar gel elektroforesis hasil amplifikasi PCR dengan menggunakan  primer   Myhemo F1R1
17
3.1.5 Amplifikasi gen hemolysin  Myhemo Primer F1R1 hasil Pengenceran
Untuk  mengetahui  kemampuan  primer  yang  telah  dirancang  dalam mengamplifikasi  DNA  dengan  konsentrasi  paling    minimum,  dilakukan  proses
pengenceran  pada  genom  kedua  isolat  V-U5  dan  V-U24  yaitu  pengenceran  10
2
, 10
3
,  10
4
dan  10
5
sekuen  primer    Myhemo  F1  5-CCCAGTTGTATAGCGGTA-3, R1  5’-GATGGTCAGTGCCTCTCA-3’  dengan  target  sekitar  518  bp  dan  hasil
amplifikasi dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini.
Hasil  visualisasi  elektroforesis  pada  gel  agarose  0,7    menunjukkan bahwa  kombinasi  pasangan  primer  Myhemo  F1R1  berhasil  mengamplifikasi
DNA sampel sampai pada pengenceran 100X dengan konsentrasi DNA untuk V- U5  yaitu  80  ngµl  equivalent  dengan  3,1  x  10
7
selml  bakteri  dan  V-U24  81,20 ngµl equivalent dengan 3,1 x 10
7
selml bakteri, dimana 2.6 fg DNA, equivalent dengan  1  sel  bakteri  Lee  et  al,  1995b.  Sedangkan  untuk  pengenceran  10
3
,10
4
, dan 10
5
, gen target belum berhasil teramplifikasi.
M           1            2          3       4            5          6           7            89 518b
pKb
400b
, Keterangan :  Suhu annealing 50
C hasil pengenceran 10
2
,10
3
,10
4
, dan 10
5
M : marker, Lajur 1 : V-U5 10
2
, Lajur 2 . V-U24 10
2
, Lajur  3-4 : V-U5 dan V-U24 10
3
, Lajur 5-6 : V-U5 dan V-U24 10
4
, Lajur  7-8:  V-U5 dan V-U24 10
5
, Lajur 9 : kontrol negatif.
Gambar 10.  Gambar gel elektroforesis  hasil amplifikasi PCR menggunakan
18
3.2  Pembahasan