Pendidikan Mata pencaharian Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar .1 Penduduk

Crocodillus porosus. Jenis lainnya termasuk dalam Appendix II CITES diantaranya salah satu spesies elang laut Haliaeetus leucogaster, mentilin Tarsius bancanus, trenggiling Manis javanica, musang congkok Prinodon linsang , biawak Varanus salvator, monyet Macaca tonkeana, burung hantu Otus angelinae, burung betet Psittacula alexandri dan burung beo Gracula religiosa DEPHUT 1999. 4.4 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar 4.4.1 Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2007 berjumlah 98.194 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi penambahan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya sebanyak 6.492 orang atau 7,08 persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan. Dimana 50.743 jiwa atau 51,67 laki-laki dan sisanya 47.451 jiwa atau 48,32 adalah perempuan. Khusus di kecamatan Gantung, penduduknya berjumlah 25.257 jiwa BAPPEDA 2007.

4.4.2 Pendidikan

Peningkatan sumberdaya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mengecap pendidikan seluas- luasnya, terutama penduduk pada kelompok umur 7 – 24 tahun yang merupakan kelompok usia sekolah. Jika dilihat dari angka kelulusan Sekolah Menengah Atas terdapat sepertiga dari peserta ujian nasional yang tidak lulus di tahun 2006 BAPPEDA 2007.

4.4.3 Mata pencaharian

Sebagian besar penduduk Belitung Timur memiliki mata pencaharian di sektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit. Tidak kurang dari 3000 orang yang bekerja di perusahaan perkebunan sawit. Selain di sektor perkebunan, pertambangan pun menjadi pilihan mata pencaharian penduduk Belitung Timur, diantanya penambangan pasir, pasir kuarsa, timah, batu besi dan Golongan C lainnya BAPPEDA 2007.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Vegatasi Hutan Kerangas

5.1.1 Hutan kerangas khusus Padang

Padang merupakan hutan kerangas yang terbuka akibat terjadinya kebakaran yang sangat besar dan sangat sulit untuk kembali lagi menjadi hutan. Tumbuhan yang hidup di lokasi tersebut didominasi oleh jenis tumbuhan bawah yang hanya memiliki tinggi kurang dari 2 m Gambar 3. Menurut Whitten et al 1984 Padang merupakan vegetasi yang didominasi oleh semak, dimana biasanya pohon paling tinggi hanya mencapai 5 m namun kadang-kadang ada juga yang mencapai hingga 25 m. Fakhrurrozi 2001 juga menjelaskan bahwa Padang atau padangen merupakan ekosistem hutan yang khas yang umumnya ditumbuhi oleh rerumputan, vegetasi herba, semak dan pepohonan kecil yang tidak rapat atau merata. Hal ini menyebabkan sinar matahari dapat secara penuh menyinari lantai hutan. Gambar 3 Kondisi vegetasi di Padang.

5.1.2 Hutan kerangas primer Rimba

Rimba merupakan ekosistem alami yang tidak atau belum dibuka untuk pertanian. Rimba tumbuh di atas tana darat dengan jenis tanah podsol tana teraja yang letaknya relatif lebih tinggi atau di lingkungan lembab atau basah tana amau Fahrurrozi 2001. Rimba disebut juga sebagai hutan primer. Hal ini menyebabkan kondisi vegetasi di Rimba rapat. Umumnya lokasi Rimba didominasi oleh pohon yang berdiameter kecil yaitu kurang dari 20 meter. Menurut Mansur 2006, pohon yang tumbuh di hutan kerangas memiliki tajuk yang rendah tingginya kurang dari