terdapat beberapa spesies dari genus Syzygium dan famili Ericaceae yaitu perai laki Vaccinium bancanum, perai bini V. bracteatum, dari Clusiaceae seperti
melak Garcinia bancana, kiras G. hombroniana dan kandis G.parvifolia, serta dari jenis Rubiaceae antara lain tenam Psychotria viridiflora dan
tempala’en Timonius sp.. Seluruh spesies ini amat toleran atau telah teradaptasi dengan baik pada kondisi ekosistem Padangan, seperti lahan hutan kerangas
tersebut yang kurang menguntungkan Fakhrurrozi 2001.
2.4 Pola Sebaran
Penyebaran spesies dalam tingkat komunitas dan organisasi ekologi bersifat unik. Penyebaran dalam komposisi jenis berhubungan dengan derajat
kestabilan komunitas Istomo 1994. Menurut Cox 1972 diacu dalam Istomo 1994 mengungkapkan bahwa komunitas vegetasi dengan penyebaran spesies
yang lebih besar akan memiliki jaringan kerja lebih komples daripada komunitas dengan penyebaran spesies yang rendah. Penyebaran spesies tumbuhan dapat
terjadi secara vertikal maupun horizontal. Penyebaran secara vertikal suatu spesies sangat dipengaruhi oleh adanya perbedaan intensitas cahaya matahari. Spesies
yang memiliki tajuk yang tinggi paling teratas berada pada kondisi yang penuh cahaya 100, sedangkan spesies dengan tajuk yang rendah dan dekat
permukaan tanah berada dalam kondisi yang kurang cahaya. Penyebaran spesies tumbuhan secara horizontal merupakan penyebaran yang sangat komplek.
Odum 1990 menjelaskan bahwa spesies-spesies dalam populasi akan menyebar menurut tiga pola yaitu acak randomi, seragam unifrom, dan
bergerombol clumped. Penyebaran spesies secara acak jarang sekali ditemukan. Penyebaran secara acak terjadi apabila kondisi lingkungan tempat tumbuh
seragam, tidak terjadi kompetsi yang kuat antar spesies anggoa populasi dan masing-masing spesies tidak memiliki kecenderungan untuk memisahkan diri
Indriyanto 2006. Sementara itu, sebaran seragam terjadi apabila terdapat persaingan yang ketat antar individu dalam populasi atau terdapat organisme yang
bersifat antagonis positif Ewuise 1990. Penyebaran spesies secara bergerombol merupakan penyebaran yang paling umum terjadi di alam. Penyebaran
bergerombol dapat meningkatkan kompetisi di dalam populasi untuk memperoleh unsur hara, ruang dan cahaya.
2.5 Asosiasi Tumbuhan
Tumbuhan hidup membentuk suatu kumpulan yang di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kumpulan tersebut terdapat pula asosiasi dan interaksi yang saling menguntungkan sehingga terbentuk suatu derajat keterpaduan Resosoedarmo
1989 diacu dalam Djufri 2002. Asosiasi adalah suatu tipe komunitas yang khas, ditemukan dengan kondisi yang sama dan berulang-ulang di beberapa lokasi
Kurniawan et al. 2008. Asosiasi dapat diartikan sebagai sekelompok spesies yang hidup dalam lingkungan yang sama. Menurut Taramingkeng 1979 diacu
dalam Wisnugroho 1998 asosiasi merupakan sekelompok spesies yang hidup dalam tempat yang sama. Asosiasi tersebut merupakan suatu hubungan interaksi
antara satu individu dengan individu lain untuk mendukung keberlangsungan hidup individu tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga tipe hutan kerangas di Kabupaten Belitung Timur yaitu hutan kerangas primer Rimba, hutan kerangas sekunder Bebak dan
hutan kerangas khusus Padang. Waktu penelitian pada bulan Juli sampai Agustus 2011.
Gambar 1 Lokasi Penelitian.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan yaitu tambang plastik, tali raffia, kantong plastik, kertas koran bekas, alkohol, meteran 1,5 m dan 20 m, patok, kompas,
jangka sorong, golok, label gantung, peta lokasi, buku identifikasi tumbuhan, kamera, papan jalan, tally sheet, alat tulis dan alat hitung.