Tidak berkembangnya usaha jasa biro perjalanan di Kabupaten Tasikmalaya merupakan kelemahan dan menjadi penghambat. Jasa biro
perjalanan masih sangat sedikit yaitu dari awal dilakukannya pendataan pada tahun 2007 sampai 2008 hanya ada dua perusahaan travel atau biro perjalanan.
Sehingga bentuk-bentuk paket wisata belum dikembangkan secara optimal. Padahal salah satu strategi utama untuk menambah siklus hidup suatu Daerah
Tujuan Wisata adalah mengembangkan lebih banyak keanekaragaman paket wisata yang menarik kepada calon wisatawan yang dianggap potensial untuk
melakukan kunjungan. Industri pendukung dan terkait untuk sektor pariwisata Kabupaten
Tasikmalaya belum berkembang secara optimal sehingga menunjukkan kelemahan. Tetapi untuk waktu yang akan datang pengembangan industri ini
masih sangat potensial untuk dilakukan.
4.3.4. Strategi Perusahaan dan Pesaing
Kantor Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya yang telah diganti namanya menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya
memiliki tugas dan tujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM di bidang pariwisata dan kebudayaan, memelihara dan melestarikan Seni Budaya
Daerah dan Peninggalan SejarahKepurbakalaan, melengkapi sarana dan prasarana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta perlengkapan opersional Objek
dan Daya Tarik Wisata ODTW, meningkatkan promosipemasaran pariwisata dan kebudayaan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan Pendapatan
Asli Daerah PAD sektor pariwista setiap tahunnya. Tujuan tersebut terkendala
dengan rendahnya kualitas dan kuntitas SDM Kantor Pariwisata dan Kebudayaan. Namun hal itu tidak menjadi hambatan karena ada suatu kekuatan yaitu
tersedianya aparat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai motivasi kerja tinggi selain itu dilaksanakan optimalisasi SDM
dengan mengikutsertakan diklat yang mendukung efektivitas manajemen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk memperbaiki kinerja dalam mengantisipasi
globalisasi. Sistem manajemen yang dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi
sudah diterapkan dan berjalan efektif. Koordinasi dan birokrasi antara pihak-pihak yang terkait seperti pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, pengelola objek wisata,
pengusaha hotel dan restoran dan pengusaha jasa pariwisata lainnya sudah berjalan dengan baik, antara satu pihak dan lainnya saling mendukung. Dinas
Pariwisata dengan pengusaha hotel sudah melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan terhadap karyawan. Dinas Pariwisata memberikan
instruksi kepada pengusaha hotel dan mendatangi hotel-hotel untuk melaksanakan pembinaan atau pelatihan bagi karyawan hotel tersebut. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya bersama instansi terkait dan stake holders lainnya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Sadar Wisata di Objek dan Daya
Tarik Wisata sehingga pengembangan dan aktivitas kepariwisataan dapat berjalan lebih sinergis dan terpadu.
Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata berjalan dengan baik dan tidak ada perusahaan tertentu yang
memonopoli bisnis dalam bidang pariwisata karena setiap bisnis pariwisata
dimiliki oleh pihak yang berbeda. Bisnis di bidang pariwisata ini terdiri dari bisnis objek wisata, restoran, hotel, toko souvenir, perusahaan jasa biro perjalanan dan
sebagainya. Pihak Pemerintah Daerah sudah melakukan upaya promosi dengan
program-program seperti mengikuti event-event pameran pariwisata baik lokal maupun nasional, promosi pariwisata melalui leaflet, booklet, poster, spanduk dan
juga city map. Kendala yang dihadapi selain masalah dana promosi yang masih kurang Tabel 8 adalah penyesuaian dengan pengembangan potensi wisata dan
budaya, sulit mengatur ketepatan waktu dalam mengikuti pameran-pameran pariwisata dan yang paling penting adalah masih kurangnya partisipasi dari
masyarakat setempat. Masih ada masyarakat yang bersifat “fanatik” maksudnya menganggap bahwa pariwisata hanya hiburan yang berorientasi negatif. Hal inilah
yang masih perlu pembinaan sehingga masyarakat mengetahui potensi sumberdaya alam Kabupaten Tasikmalaya berupa objek wisata ataupun
kebudayaan daerah, sehingga rasa memiliki dan rasa untuk menjaga dan mengembangkan Kabupaten Tasikmalaya bisa ditingkatkan. Selain itu diberikan
pengetahuan bahwa dengan menarik para wisatawan untuk datang ke daerah maka pendapatan daerah akan meningkat dan membawa nama daerah itu ke berbagai
pelosok negeri.
4.3.5. Peran Pemerintah