Kondisi Faktor Potensi dan Kondisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing

sumber penerimaan daerah pariwisata juga berfungsi untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya masyarakat yang menjunjung keramahtamahan sehingga menambah citra pariwisata Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu sasaran pengembangan kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan untuk meningkatkan seluruh potensi pariwisata, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah serta meningkatkan promosi pariwisata dan kebudayaan. Pendekatan Porter’s Diamond dapat digunakan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi daya saing pariwisata Kabupaten Tasikmalaya sekaligus meningkatkan daya saing sektor pariwisata Kabupaten Tasikmalaya yang dilihat dari empat kekuatan atau elemen-elemen didalamnya. Keempat elemen yang dikaji dalam pendekatan Porter’s Diamond meliputi kondisi faktor, kondisi permintaan, strategi perusahaan dan pesaing, serta industri pendukung dan industri terkait.

4.3.1. Kondisi Faktor

Kondisi faktor adalah kondisi infrastruktur, sumberdaya manusia, sumberdaya modal, teknologi, dan faktor-faktor alam yang dimiliki suatu wilayah yang akan menentukan potensi penerimaan seperti letak strategis wilayah, besarnya jumlah penduduk, dan potensi sumber daya alam. Semakin baik kondisi- kondisi tersebut maka wilayah itu semakin kompetitif dalam persaingan. Dilihat dari angka IPM maka masyarakat Kabupaten Tasikmalaya bisa dinilai cukup berkualitas. Untuk meningkatkan angka IPM maka Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menetapkan kebijakan akselerasi melalui Program Pendanaan Kompetisi PPK IPM dengan menerapkan tiga program strategi. Antara lain melalui gerakan masyarakat peduli pertanian organik Gempita Organik, wajib belajar sangkan anak ngarti, terampil dan religius islami Wajar Santri dan gerakan masyarakat sehat tiga karsa Gemas Tikar Sukapura. Angka IPM Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2007 mencapai 70,70 persen selisih 0,06 persen dengan angka IPM rata-rata Jawa Barat sebesar 70,76 persen. Sementara itu angka partisipasi sekolah dan angka melek huruf pada tahun 2000 sampai 2002 terus mengalami peningkatan. Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya terkenal memiliki jiwa seni yang tinggi dan tetap memegang adat istiadat dan budaya serta kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhurnya yang akan menjadi daya tarik wisata. Selain itu juga kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya alam diolah menjadi barang yang bernilai seni, menarik dan berkualitas ekspor. Contohnya kerajinan payung geulis yaitu payung yang terbuat dari kertas dan diberi lukisan cantik berwarna-warni khas Tasikmalaya yang sudah di ekspor ke Jepang. Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya mempunyai kualitas yang cukup baik dilihat dari pendidikannya yang merupakan lulusan SMU atau Perguruan Tinggi. Sementara untuk tenaga kerja di obyek wisata dan tempat rekreasi sebagian besar merupakan lulusan SMP sampai SMU dan berjumlah 375 orang dari 11 objek wisata dan 6 tempat rekreasi di Kabupaten Tasikmalaya. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sektor pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan lembaga lain yang terkait melakukan pembinaan teknis atau pelatihan terhadap pelaku-pelaku sektor pariwisata yang sudah berjalan selama satu tahun dan sangat mendukung peningkatan daya tarik wisata dan budaya. Ada tiga kegiatan kemitraan yang rutin dilaksanakan, yaitu Pembinaan Kompepar, Pembinaan Seni Budaya, dan Pembinaan Pemandu Wisata Terpadu Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, 2007. Pembinaan Kompepar atau Kelompok Penggerak Pariwisata bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mendapat pelayanan dan kebutuhan wisatawan, meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya di Kabupaten Tasikmalaya dengan mengoptimalkan potensi pariwisata dan keragaman budaya tradisional sehingga mampu mendorong meningkatkan arus kunjungan wisatawan, meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan PAD. Pembinaan Seni Budaya bertujuan untuk membina dan meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang pengembangan dan pemeliharaan kekayaan budaya daerah, menciptakan dukungan khususnya dari seniman, budayawan dan simpatisan seni budaya terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Kabupaten Tasikmalaya dan memelihara warisan seni atau adat budaya daerah. Pembinaan Pemandu Wisata Terpadu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman kepada para pemandu wisata baik pramuwisata muda, pramuwisata madya maupun pramuwisata pada umumnya sehingga pengembangan dan aktivitas kepariwisataan dapat berjalan lebih sinergis dan terpadu. Hasil kegiatan yang diharapkan melalui pembinaan pemandu wisata terpadu yaitu mendorong meningkatnya arus kunjungan wisata di Kabupaten Tasikmalaya yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan PAD. Untuk memudahkan akses informasi kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menerbitkan bahan promosi dan pemasaran kepariwisataan. Promosi dan pemasaran kepariwisataan tentang objek- objek wisata dilakukan melalui leaflet, booklet, City Map dan poster photo ODTW yang diterbitkan setiap tahunnya dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk tujuan dalam negeri saja. Pada tahun 2008 diproduksi sebanyak 8540 leaflet, 8500 booklet dan 2500 City Map. Bahan promosi ini disebarluaskan di lokasi-lokasi obyek wisata, pameran pariwisata Taman Mini, dan media lainnya. Tabel 8. Anggaran Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2003-2007 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Kegiatan Rp Rp Rp Rp Rp Pembangunan 230.000.000 300.000.000 420.000.000 1.950.000.000 1.665.000.000 Seni Budaya 206.750.000 - 45.000.000 130.000.000 655.000.000 Kemitraan - - - - 75.000.000 Promosi 50.000.000 - 75.000.000 40.000.000 452.525.000 Total Anggaran 486.750.000 300.000.000 540.000.000 2.120.000.000 2.847.525.000 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, 2007. Anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya belum mencukupi untuk pengembangan pariwisata. Dana untuk pengembangan pariwisata relatif kecil dan belum mencukupi untuk meningkatkan kualitas ataupun kuantitas sarana dan prasarana pariwisata Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan Tabel 8 anggaran pariwisata pada tahun 2003 sebesar Rp. 486,75 juta dan meningkat pada tahun 2005 menjadi Rp. 540 juta. Walaupun relatif kecil tetapi anggaran untuk pariwisata Kabupaten Tasikmalaya meningkat setiap tahunnya. Kebijakan terhadap harga untuk harga tiket masuk, harga souvenir ataupun tarif permainan yang ada dalam objek wisata ditetapkan sesuai dengan jasa yang ditawarkan dan terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Objek wisata yang dimiliki dan ditawarkan Kabupaten Tasikmalaya sangat beragam mulai dari wisata religi, wisata budaya, wisata tirta dan yang lainnya sebagai berikut: a. LK. NeglasariKampung Naga yang berlokasi di Desa Neglasari Kecamatan Salawu dengan jenis objek wisata budaya seluas 2,5 ha. b. LK. Ziarah Pamijahan yang berlokasi di Desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong dengan jenis objek wisata religius seluas 2 ha. c. Pantai Cipatujah di Desa Cipatujah Kecamatan Cipatujah yang merupakan jenis objek wisata tirta atau laut seluas 115 ha. d. Pantai Sindangkerta di Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah dengan jenis objek wisata tirta atau laut seluas 5 ha. e. Pantai Karangtawulan yang berlokasi di Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong dengan jenis objek wisata tirta atau laut seluas 3 ha. f. Cipanas Galunggung di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu yang merupakan objek wisata tirta seluas 2,5 ha. g. Pantai Pamayangsari di Desa Cikawung Ading Kecamatan Cipatujah termasuk objek wisata tirta seluas 5 ha. h. Taman Bubujung Indah di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah trmasuk objek wisata tirta seluas 10 ha. i. LK. Syech Tb. Anggariji di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir dengan jenis objek wisata religius seluas 1 ha. j. Cipanas Cigunung di Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng dengan jenis objek wisata tirta seluas 1 ha. k. Wana Wisata Galunggung dengan jenis objek wisata alam seluas 120 ha. Selain objek wisata yang sudah disebutkan di atas Kabupaten Tasikmalaya masih memiliki tempat rekreasi lainnya yaitu wisata agro perkebunan teh Taraju seluas 8.027 ha, Situ Denuh, Curug Dengdeng, enam kolam renang yang dimiliki oleh perorangan dan Mesjid Besar Manonjaya. Mesjid Besar Manonjaya merupakan situs peninggalan sejarah yang dilindungi Undang-undang Kepurbakalaan. Untuk menarik minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, para seniman dan budayawan Kabupaten Tasikmalaya berupaya untuk tetap memegang teguh dan melestarikan pesona keragaman kesenian yang telah ada sebagai warisan seniman terdahulu. Keragaman seni diantaranya adalah seni rengkong, seni calung, seni tarawangsa dan masih banyak lagi pesona seni lainnya. Kondisi infrastruktur Kabupaten Tasikmalaya khususnya jalan belum cukup baik. Kondisi jalan menuju objek wisata relatif kurang bagus ditandai dengan jalan yang berlubang dan lebar jalan masih sempit. Infrastruktur jalan sangat mempengaruhi mobilisasi barang ataupun manusia yang akan melakukan aktivitasnya. Sehingga peningkatan kualitas jalan sangat penting bukan hanya untuk pengembangan pariwisata saja tetapi juga bagi pengembangan sektor lain. Berdasarkan data dari BPS mengenai perrhubungan, panjang jalan kabupaten pada tahun 2007 adalah 1.304,73 km dengan rincian kondisi baik 404,89 km, kondisi sedang 212,32 km, jalan yang rusak 387,23 km dan kondisi jalan yang rusak berat adalah 300,29 km.

4.3.2. Kondisi Permintaan