Sumber: Porter, 1998.
Gambar 1. Porter’s Diamond Model Strategi perusahaan dan pesaing dalam Diamond Model juga penting
karena kondisi ini akan memotivasi perusahaan atau industri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan selalu mancari inovasi baru. Dengan adanya
persaingan yang sehat, perusahaan akan selalu mencari strategi baru yang cocok dan berupaya untuk selalu meningkatkan efisiensi.
2.7. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Rahayu 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian Kota Bogor” menggunakan alat analisis
Input-Output . Tabel I-O Kota Bogor tahun 2000 menyatakan bahwa sektor
pariwisata memiliki peranan yang cukup penting terhadap pembentukan Nilai Tambah Bruto, penyerapan tenaga kerja serta struktur permintaan antara dan
permintaan akhir. Subsektor pariwisata yang memiliki kontribusi paling besar
Peran Pemerintah
Kondisi Permintaan
Industri Pendukung Dan Industri Terkait
Kondisi Faktor Strategi Perusahaan,
Struktur dan Persaingan
Peran Kesempatan
dalam pembentukan permintaan antara adalah sektor restoran yaitu sebesar Rp. 44,9 milyar atau 2,72 persen dan sektor restoran ini memiliki kontribusi yaitu
sebesar Rp. 253 milyar atau sebesar 7,72 persen terhadap total permintaan akhir. Kecilnya kontribusi sektor pariwisata terhadap permintaan antara menunjukkan
sebagian besar output sektor tersebut tidak digunakan oleh sektor lain untuk proses produksi.
Yulianti 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Penentu Daya Saing dan Preferensi Wisatawan Berwisata ke Kota Bogor” melalui
analisis deskriptif dengan pendekatan Porter’s Diamond menunjukkan bahwa anggaran untuk kepariwisataan kota Bogor masih kurang, sarana dan prasarana
kota masih kurang lengkap, dan transportasi Kota Bogor masih memerlukan penataan lebih lanjut. Menurut analisis dengan metode Probit, faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi wisatawan berwisata ke Kota Bogor yaitu intensitas berwisata, pendidikan, kenyamanan Kota Bogor, dan biaya yang dikeluarkan
ketika berwisata. Dari hasil analisis Porter’s Diamond dan metode Probit, maka dapat dirumuskan suatu strategi yaitu peningkatan kenyamanan Kota Bogor
dengan meningkatkan anggaran dari pemerintah untuk kepariwisataan Kota Bogor. Anggaran ini dialokasikan untuk melengkapi sarana dan prasarana Kota
Bogor. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah analisis yang
digunakan dan tempat penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient, analisis Shift Share dan analisis Porter’s
Diamond untuk menganalisis potensi dan kondisi faktor-faktor yang
mempengaruhi daya saing Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya. Tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan salah satu daerah otonom
di Provinsi Jawa Barat.
2.8. Kerangka Pemikiran