PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan tropis yang memiliki
karakter unik dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Daerah terumbu menyediakan variasi habitat untuk berbagai jenis biota. Daerah ini tidak hanya
terdiri dari terumbu saja, tetapi juga daerah berpasir, berbagai teluk dan celah, daerah laguna, daerah alga dan juga perairan yang dangkal. Variasi habitat
mengakibatkan banyak biota yang hidup berasosiasi di dalamnya, sehingga ekosistem terumbu karang memiliki keanekaragaman spesies yang sangat tinggi
termasuk biota anemon. Anemon merupakan salah satu biota yang hidup di ekosistem terumbu karang.
Anemon ditemukan hidup di daerah tidal sampai dengan kedalaman 10-14 meter Haefelfinger Thenius, 1974 bergantung dari tingkat kejernihan air dan daya
tembus cahaya matahari. Cahaya merupakan faktor yang membatasi penyebaran anemon secara vertikal karena zooxanthella yang hidup bersimbiosis dalam tubuh
anemon membutuhkan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Cahaya mengalami proses perenyapan ekstinksi dalam perambatannya baik
di atmosfer maupun dalam perairan, Energi gelombang cahaya yang berhasil menembus lapisan-lapisan air akan semakin habis dan pada kedalaman tertentu
akan lenyap sama sekali sehingga lapisan air pada batas kedalaman tadi merupakan bagian yang diliputi kegelapan. Selain intensitas energi yang
berkurang dengan adanya perenyapan, komposisi warna juga berubah. Pada kedalaman 1 m, hampir seluruh warna infra merah direnyapkan. Pada kedalaman
10 m warna merah renyap. Pada kedalaman 100 m hanya warna kuning, hijau dan
biru dengan intensitas sangat kecil. Di bawah kedalaman 100 m merupakan daerah gelap gulita Ilahude, 1999 .
Karakteristik cahaya yang unik ini digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruhnya pada kesehatan anemon. Biota ini dapat digunakan
sebagai indikator perubahan lingkungan perairan tropis yang baik karena kesensitifannya terhadap faktor-faktor lingkungan dan sifat mereka yang menetap.
Selain itu biota ini juga memiliki hubungan yang unik antara inang dengan alga simbionnya, yaitu zooxanthella.
1.2. Tujuan Penelitian