Rasio ketebalan ektoderm dengan gastroderm anemon H.malu Mitotik indeks zooxanthellae

3.4.4. Rasio ketebalan ektoderm dengan gastroderm anemon H.malu

Tiga tentakel diambil dari setiap individu. Kemudian tentakel difiksasi dengan menggunakan formalin 4. Setelah itu tentakel dibuat sediaan histologisnya. Proses pembuatan preparat histologis dapat dilihat pada gambar 9. Analisa rasio ketebalan ektoderm dengan gastroderm dilakukan dengan menggunakan preparat histologis dan dilihat pada perbesaran 40x pada mikroskop cahaya. Ketebalan lapisan gastroderm dan ektoderm diukur dengan menggunakan mikrometer. Gambar 4. Diagram pembuatan peparat histologis. Sampel Fiksasi Formalin 4 Dehidrasi Alkohol 70, 12 jam Alkohol 80, 12 jam Alkohol 90, 12 jam Alkohol 95, 12 jam Alkohol 100 I, 1 jam Alkohol 100 II, 1 jam Alkohol 100 III, 1 jam Clearing Xilol I, 1 jam Xilol II, 1 jam Xilol III, 1 jam Embedding 70° C Parafin 1, 1 jam Parafin 2, 1 jam Parafin 3, 1 jam Deparafinisasi Xilol I, 2 menit Xilol II, 2 menit Xilol III, 2 menit Inkubasi Sectioning 5 µm Trimming Blocking Rehidrasi Alkohol 100 I, 2 menit Alkohol 100 II, 2 menit Alkohol 100 III, 2 menit Alkohol 90, 2 menit Alkohol 80, 2 menit Alkohol 70, 2 menit Air keran 10 menit Akuades, 5 menit Colouring Hemaktosilin, 5 menit Air keran, 15 menit Akuades, 5 menit Eosin, 2 menit akuades Dehidrasi Alkohol 70 Alkohol 80 Alkohol 90 Alkohol 100 I Alkohol 100 II Alklohol 100 III Clearing Xilol I Xilol II Xilol III Mounting

3.4.2. Mitotik indeks zooxanthellae

Sebelum anemon diberi perlakuan, terlebih dahulu diambil data awal untuk mengetahui mitotik indeks dengan memotong tiga tentakel dari setiap individu. Saat anemon diberi perlakuan, sampel diambil dua kali dalam satu hari pada pukul 08.00 WIB dan pada pukul 16.30 WIB. Tiga tentakel diambil dari setiap individu dalam satu kali pengambilan sampel. Kemudian tentakel difiksasi dalam larutan alkohol 70 dan glacial acetic acid dengan perbandingan 3 : 1 selama 30 menit. Setelah itu tentakel dimasukkan ke dalam alkohol 70 dan disimpan pada suhu 4°C sampai akan digunakan kembali untuk analisa mitotik indeks. Analisa mitotik indeks dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran 100x. Angka indeks sel zooxanthellae diketahui dengan menghitung jumlah sel yang membelah dalm 500 sel. Sebelum analisa dilakukan, tentakel terlebih dahulu dibilas dengan menggunakan larutan HCl 1M. Setelah itu tentakel direndam dalam HCl 1M dan dipanaskan di dalam oven. Tentakel dipanaskan pada suhu 60°C selama 30 menit, kemudian suhu diturunkan sampai 20°C dan dipanaskan pada suhu tersebut selama 10 menit. Setelah dipanaskan dalam oven, tentakel siap dipergunakan untuk analisa mitotik indeks. 3.4.3. Densitas zooxanthellae Tiga tentakel dipotong dari tiap individu. Kemudian tentakel difiksasi dalam larutan alkohol 70 dan glacial acetic acid dengan perbandingan 3 : 1 selama 30 menit. Setelah itu tentakel dimasukkan ke dalam alkohol 70 dan disimpan pada suhu 4°C sampai akan digunakan kembali untuk analisa densitas zooxanthellae. Analisa densitas zooxanthella dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran 40x. Densitas diketahui dengan menghitung jumlah sel pada lima lapang pandang.

3.5. Analisa Data