penurunan proses kimia, mikrobiologi, dan biokimia. Kedua, perubahan air menjadi bentuk kristal es pada suhu dibawah 0 °C menyebabkan penurunan
aktivitas air a
w
. Pada pemrosesan produk beku, terdapat tahapan yang disebut  glazing.
Tahap ini produk beku diberi lapisan yang berfungsi melindungi produk dari kerusakan   selama   penyimpanan   dan   transportasi.   Dalam   kasus   ikan   beku,
glazing  memberikan lapisan  coating  yang harus dapat melindungi ikan dari oksidasi dan kehilangan uap air Hui et al., 2004.
D. KERUSAKAN PADA IKAN BEKU
Pemrosesan   beku   dianggap   sebagai   cara   terbaik   dalam   pengawetan pangan   Harris   dan   Karmas,   1989.   Namun,   pemrosesan   beku   masih   tetap
menyimpan   potensi   kerusakan.   Dengan   melihat   tujuan   pemrosesan   beku, potensi  kerusakan  produk beku,  termasuk ikan  beku,  yang  sering  dijadikan
fokus   pembahasan   adalah   kerusakan   akibat   mikroba.   Kelompok   mikroba toksik dan pembusuk dapat dilihat pada Tabel 4.
Banyak   mikroorganisme   dapat   tumbuh   pada   suhu   0   °C   atau   di bawahnya,   terutama   khamir   dan   kapang,   sedangkan   bakteri   lebih   jarang.
Michener dan Elliott 1964 mengatakan bahwa ada bakteri pangan yang dapat tumbuh pada suhu -20 °C dan -12 °C. Beberapa mikroorganisme dilaporkan
dapat   tumbuh   pada   suhu   -34   °C,   yakni   khamir   merah   muda   pink  yeast. Vibrio spp. dapat tumbuh pada suhu -5 °C, Yersinia enterocolitica pada suhu -2
°C, Brochothrix thermospacta  pada -0,8 °C, dan  Aeromonas hydrophila pada suhu -0,5 °C Sun, 2006.
Surjadi  et al. 1986 menunjukkan bahwa bakteri pencemar pada hasil laut ikan, udang, dan kerang yang dibekukan pada suhu -25 °C dan disimpan
selama 50 hari masih cukup resisten untuk bertahan hidup. Pembekuan sendiri sebenarnya   hanya   mematikan   sebagian   bakteri   pencemar.   Bakteri   psikrofil
dapat   bertahan   dan   apabila   pembekuan   diakhiri,   bakteri   tersebut   dapat berkembang Frazier dan Westhoff, 1978;  Banwart, 1979.
Perubahan   kandungan   air   merupakan   aspek   penting   dalam   menjaga keawetan   produk   beku   karena   berdampak   pada   perubahan   kimiawi   dan
12
biokimiawi   Sun,   2006.   Selain   itu,   kandungan   air   dalam   bahan   pangan merupakan   parameter   untuk   mengontrol   kesegaran,   pertumbuhan   mikroba,
serta   memberikan   tekstur   dan   rasa   Krochta   dan   Johnston,   1997.   Tabel   5 menunjukkan HQL High Quality Life beberapa makanan beku.
Tabel 4. Kelompok Mikroorganisme Toksik dan Pembusuk Sifat
Contoh Makanan terinfeksi
Toksik - Sel vegetatif
- Spora Listeria monocytogenes,
Yersinia enterocolitica, Vibrio parahaemolyticus,
Eschericia coli, Staphylococcus aureus,
Clamylobacter jejuni. Clostridium botulinum,
Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Clostridium
perfringens Buah, ikan, sayuran.
Makanan kaleng
Pembusuk - Gram positif
- Gram negatif
- Khamir - Kapang
Pseudomonas, Acetobacter, Eschericia,
Xanthomonas, Gluconobacter,
Corynebacterium. Arthrobacter,
Micrococcus, Lactobacillus,
Lactococcus, Streptococcus, Bacillus.
Saccharomyces, Candida. Penicillium, Aspergillus.
Ikan, daging, minuman beralkohol,
minuman ringan.
Sosis, daging, sayuran, susu, ikan.
Selai, jam. Roti, kacang-
kacangan.
Sumber : Gould dan Russel 1991
Salah satu kerusakan ikan beku yang lain adalah  freezer burn.  Fellow 1990   dan   Hui  et   al.   2004   menerangkan   bahwa  freezer   burn  merupakan
suatu area pada permukaan daging ikan beku yang menunjukkan kerusakan akibat   hilangnya   kandungan   air   dalam   bahan   pangan   ke   udara   sekitar
dehidrasi.  Dehidrasi juga berakibat pada turunnya berat, sifat fisik produk berubah,   dan   jaringan   menjadi   kering   dan   keras.  Area   yang   menunjukkan
kerusakan tersebut biasanya terlihat lebih terang dari sekitarnya. Pada produk 13
berlemak,   dehidrasi   yang   diikuti   dengan   terbukanya   struktur   jaringan   dapat mempercepat proses oksidasi.  Fenonema ini dapat terjadi selama pembekuan
atau penyimpanan dalam cold storage. Tabel 5. High Quality Life HQL Beberapa Makanan Beku
Makanan HQL bulan
suhu penyimpanan °C -18
-12 -5
Buah peach 12
2 0,2
Buah strawbery 12
2,4 0,3
Buncis hijau 10-12
3 1
Kapri hijau 10-12
3 1
Ayam mentah 12-18
8 2-3
Ayam goreng 2-3
1 0,6
Daging sapi mentah 10-14
4,6 2
Daging babi mentah 6-10
2,4 1,5
Ikan mentah lemak rendah 4-8
2,5 1,5
Ikan mentah lemak tinggi 2-3
1,5 0,8
Sumber : Buckle et al. 1985
E. KHITOSAN SEBAGAI BAHAN EDIBLE COATING