Azharuddin F34104115 . Aplikasi Khitosan sebagai Bahan Edible
                                                                                M.   Azharuddin   M.   F34104115 .   Aplikasi   Khitosan   sebagai   Bahan  Edible
Coating pada Produk Ikan Beku. Di bawah bimbingan Muslich. Februari 2009.
RINGKASAN
Pembekuan dan penyimpanan beku adalah salah satu metode terbaik untuk mempertahankan kesegaran bahan pangan. Ikan beku, sebagai salah satu produk
pangan   beku,   masih   mempunyai   potensi   dehidrasi   dan   pertumbuhan   mikroba dapat   menjadi   permasalahan   jika   tidak   diantisipasi.  Oleh   karena   itu,   khitosan
sebagai bahan yang mempunyai sifat antimikroba, dapat membentuk film, serta barrier yang cukup baik bagi uap air dan gas coba diaplikasikan pada produk ikan
beku.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yakni tahap pendahuluan dan utama. Pada   penelitian   pendahuluan,   dilakukan   uji   terhadap   keasaman   pH   larutan
khitosan,   daya   antimikroba,   dan   permeabilitas   uap   air.   Pada   penelitian   utama, dilakukan uji kadar air, total mikroba, dan organoleptik hedonik terhadap  fillet
ikan   beku.   Pengujian   dilakukan   secara   berkala   selama   penyimpanan   15   hari dalam  cold   storage  -20   °C.  Ikan   yang   digunakan   adalah   jenis   Sweetlips
Plectorhynchus sp. yang diproses skinless.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak   Lengkap   Faktorial   yang   terdiri   dari   dua   faktor.   Faktor   pertama   adalah
konsentrasi khitosan yang terdiri dari tiga taraf, yakni 1,0; 1,5; dan 2,0  bv. Faktor kedua adalah konsentrasi gliserol yang terdiri dari dua taraf, yakni 0,25 dan
0,50 mlg khitosan. Kombinasi gliserol-khitosan yang terbaik diaplikasikan pada penelitian   utama.   Sebagai   pembanding  fillet  ikan   yang   di-coating  khitosan,
digunakan  fillet  ikan   tanpa  coating  dan  fillet  ikan   yang   dibungkus   plastik polipropilen PP dengan ketebalan 0,4 mm.
Penelitian   pendahuluan   menghasilkan   khitosan   dengan   konsentrasi   1,0 bv dan gliserol 0,25 mlg khitosan sebagai kombinasi terbaik. Kombinasi ini
memiliki nilai pH 4,59; indeks penghambatan E. coli 0,00; indeks penghambatan S. aureus 0,03; dan permeabilitas uap air WVP 1,6548 g.m
-1
.atm
-1
.hari
-1
. Aplikasi   coating   pada   ikan   beku   dilakukan   dengan   metode   pencelupan.
Pencelupan dilakukan selama 30 detik, kemudian ditiriskan dan disimpan dalam cold  storage.  Pengujian  kadar  air  menujukkan  bahwa  pada  semua  sampel  ikan
cenderung menunjukkan penurunan kadar air. Sampel yang di-coating khitosan masih memiliki nilai kadar air di bawah yang lain dan cenderung selalu di bawah
sampel yang dilapis plastik PP. Namun, nilai kadar air yang dimiliki sampel masih berada   dalam   toleransi   kadar   air   daging   ikan   beku   ±   80   .   Untuk   uji   total
mikroba, sampel yang di-coating khitosan memiliki nilai total mikroba yang lebih kecil   dari   pada   sampel   lainnya.   Jika   dibandingkan   dengan   ikan   tanpa   coating,
nilainya  dapat  mencapai  8–28  persennya.  Jika dibandingkan  dengan  ikan  yang dilapis plastik, nilainya mencapai 16–44 persennya. Uji organoleptik hedonik
yang   dilakukan   terhadap   17   panelis,   menunjukkan   bahwa   penilaian   terhadap sampel  yang  di-coating  khitosan  rata-rata  berkisar  antara  biasa  dan agak  suka.
Tingkat   kesukaan   ini   memberikan   gambaran   bahwa   tingkat   kesukaan   panelis masih berada di atas rata-rata antara skor 3-4.
M.  Azharuddin   M.   F34104115 .  Application   of   Chitosan   as  Edible  Coating
                                            
                