Faktor-faktor metode maternal reflektif Ruang lingkup pembelajaran dengan komunikasi total

xxxvii Komunikasi total sebagaimana dapat dibaca pada pengantar kamus tersebut merupakan pendekatan yang memanfaatkan segala media komunikasi di dalam pengajaran anak tunarungu, yaitu disamping menggunkan media yang sudah lazim seperti berbicara, membaca ujaran, menulis, membaca, dan mendengar dengan memanfaatkan sisa kemampuan menangkap getaranbunyi, menggunakan pula isyarat ilmiah, abjad jari, dan isyarat yang dibakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan dalam pendidikan dan pembelajaran anak tunarungu haruslah memperhatikan aspek komunikasi dan metode pengembangan bahasa anak tunarungu. Dalam menerapkan pendekatan seyogyanya menggunakan totalitas media komunikasi, agar memberikan akses komunikasi yang seluas-luasnya kepada anak tunarungu, yaitu dengan menerapkan pendekatan komunikasi total. Mengingat komunikasi total bukanlah metode pembelajaran, maka dalam implementasi kegiatan belajar mengajar perlu disertai dengan metode yang tepat bagi pengembangan bahasa anak tunarungu, yaitu metode maternal reflektif. Jelaslah bahwa dengan menggunakan pendekatan komunikasi total yang implementasinya menggunakan metode maternal reflektif, maka anak tunarungu akan sampai pada penguasaan bahasa seperti halnya anak mendengar. Ketrampilan komunikasi sebagai dasar dari kecakapan hidup ini, selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk kehidupan kelak.

b. Faktor-faktor metode maternal reflektif

Menurut Soedjito 1992: 31 1 Percakapan 2 Berkomunikasi sedini mungkin 3 Melatih keterwajahanketerarahasuaraan 4 Memanfaatkan segala situasi yang mengundang anak untuk mengungkapkan isi hati 5 Menggunakan semua media komunikasi ekspresif dan reseptif xxxviii Menurut Totok Bintoro 2008: 5, faktor-faktor metode maternal reflektif antara lain : 1 Verbal : - Orallisan - Tulisan - Membaca ujaran 2 Non verbal : - Gestur - Mimik - Isyarat : isyarat baku, isyarat alamiah Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor metode maternal reflektif adalah anak tunarungu di didik dalam lingkungan yang selalu menggunakan bahasa oral, yang ditandai dengan adanya percakapan dimana saja, kapan saja, latihan bicara yang dilangsungkan secara rutin dan dapat digunakan sebagai upaya dalam pengembangan pendidikan bagi anak tunarungu dalam peningkatan bahasa.

c. Ruang lingkup pembelajaran dengan komunikasi total

Menurut Maria Susila Yuwati 2000 : 2 mengemukakan : a. Komponen komunikasi manual, yaitu isyarat baku, ejaan jari, mimic wajah, ekspresi badan, isyarat alami. b. Komponen komunikasi oral, yaitu bicara dan membaca ujaran. c. Komponen komunikasi aural, yaitu melalui pemanfaatan sisa pendengaran. Menurut Totok Bintoro 2008: 17, secara singkat dikatakan bahwa dalam ruang lingkup pembelajaran dengan komunikasi total dibedakan menjadi dua bentuk : i. Komunikasi ekspresif 1. Bicara b Berisyarat c Ejaan jari d Menulis e Mimik 2 Komunikasi reseptil 1. Membaca ujaran 2. Membaca isyarat xxxix 3. Ejaan jari 4. Membaca 5. Mimik Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rung lingkup pembelajaran dengan komunikasi total merupakan konsep yang bertujuan mencapai komunikasi yang efektif antara sesama tunarungu ataupun kaum tunarungu dengan masyarakat luas, dengan menggunakan media berbicara, membaca ujaran, memanfaatkan sisa pendengaran dan berisyarat secara terpadu.

c. Prinsip-prinsip metode maternal reflektif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MATHERNAL REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN BERBAHASA PADA ANAK TUNARUNGU DI KELAS PERSIAPAN SLB NEGERI SEMARANG

0 3 379

METODE MATERNAL REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TUNA RUNGU KELAS 3 SLB B WIDYA BHAKTI SEMARANG TAHUN 2009 2010

1 11 98

PENGGUNAAN METODE MATERNAL REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA BICARA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS PERSIAPAN SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN 2009

0 3 106

PENGAJARAN BINA WICARA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN DI BIDANG BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNA RUNGU WICARA KELAS D5 SLB ABCD YSD POLOKARTO TAHUN AJARAN 2008 2009

7 34 59

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT BERBASIS EYD MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF BAGI ANAK TUNARUNGU DI KELAS D5 SLB B YAAT KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 23 61

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK TUNARUNGU (Studi eksperimen pada anak tunarungu kelas 3 SDLB di SLB BC Al Barkah Garut) - repository UPI S PLB 1105643 Title

0 0 2

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK TUNARUNGU (Studi eksperimen pada anak tunarungu kelas 3 SDLB di SLB BC Al Barkah Garut) - repository UPI S MRL 1102762 Title

0 0 3