xxvii
m. Prestasi belajar tunarungu tingkat rendah
Menurut Widiatmoko S. Antonius 2003: 16 prestasi belajar anak tunarungu tingkat rendah adalah :
1. Anak menguasai hubungan antara bahasa tertulis dengan
bahasa ucapannya yaitu bahwa bentuk tulis bisa diwakili dengan bentuk lisan.
2. Menghindari kebiasaan membaca kata segera membiasakan
membaca global dan analisis kalimat batu. Menurut Widiatmoko S. Antonius 2003: 24 “Prestasi belajar anak
tunarungu tingkat rendah, anak mampu atau berhasil dalam menyampaikan perasaan, ide, gagasan kepada orang lain”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat kami simpulkan bahwa, prestasi belajar anak tunarungu kelas II, anak belajar menguasai hubungan antara
bahasa tertulis dengan bahasa ucapannya, yaitu bahwa bentuk tulis dapat diwakili dengan bentuk lisan, memperhatikan keseluruhan kalimat sejak
semula dan mengingat urutan dari hal yang pernah diungkapkannya dan anak menghindari kebiasaan membaca kata, segera membiasakan
membaca global dan analisa kalimat baru kemudian analisa kalimat. Pengembangan program pendidikan bagi individu pada sekolah
segregrasi SLB tunarungu tingkat rendah ditentukan pada pengembangan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi khususnya berbicara dan
berbahasa.
2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
j. Pengertian prestasi belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia WJS. Poerwodarminto. 2007: 787 “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya dengan nilai tes diberikan oleh guru”.
Menurut Oemar Hamalik 1989: 61 menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar seseorang, sedangkan belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup sedikitnya tiga aspek kognitif, efektif dan
xxviii psikomotor. Dengan demikian prestasi ini harus mencerminkan sekurang-
kurangnya tiga aspek tersebut. Menurut Bloom yang dikutip oleh Rochman N 1992: 23
menjelaskan bahwa tiga aspek belajar tersebut sebagai berikut : 1
Ranah kognitif Meliputi enam angkatan yaitu : pengetahuan knowledge,
pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan Evaluasi evaluation.
2 Ranah afektifsikap
Meliputi : kemampuan menerima receiving, kemampuan menanggapi reponding, berkeyakinan valuing, penrapan
kerja organization, ketelitian correcterzation by value.
3 Ranah psikomotor
Meliputi : gerk tubuh bodi movement, koordinasi gerak finaly coordinated movement, komunikasi non verbal non
verbal communication
set, perilaku
bicara speech
behaviours. Pemahaman mengenai prestasi belajar, diawali dengan membahas
mengenai pengertian prestasi belajar. Tien Supartinah 1995: 23 menyatakan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang
dapat dicapai. Menurut Imam Supadi 1987: 41 prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf
serta tindakan hasil belajar yang dicapai. Latihan yang diulang-ulang akan memberikan sebuah pengalaman yang kemudian tersipan di memori otak
yang kemudian dapat digunakan saat ujian untuk mengukut hasil belajar. Oleh karena itu prestasi belajar menurut Nana Sudjana 1999: 22 adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Sukardi dan Anton Sukarno 1993: 14 bahwa hasil belajar dalam bentuk nilai atau indeks prestasi adalah merupakan pertanda
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diikuti selama proses belajar. Indeks prestasi ini akan membawa konsekwensi yang
sangat luas dalam perjalanan meniti karier atau perjalanan studi siswa.
Kemudian dalam bukunya yang lain Anton Sukarno 2003: 16 menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang
xxix diperoleh dengan usahanya dlam rangka mengaktualisasikan dan
mempotensikan diri lewat belajar”. Menurut Tien Supartinah 1995: 3-4 prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi belajar antara lain : 1.
Prestasi belajar sebagai indikator dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2. Prestasi belajar sebagai sumber pemuasan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi
pendidikan. 4.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi intern dan ekstern dari satu institusi pendidikan.
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
kecerdasan anak didik. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam mengikuti kegiatan belajar yang mengakibatkan perubahan pada diri seeorang berupa
penguasaan dan kecakapan baru yang ditunjukkan dengan hasil berupa nilai.
k. Pengukuran prestasi belajar