Biomasa Pembriketan Dasar Teori

konstan dan penambahan udara pada bahan uji. Dari kurva DTG dapat diperoleh nilai ITVM, ITFC, peak temperature, dan burnout temperature. Secara teori, pembakaran akan mulai ketika bahan bakar terkena oksigen, namun temperatur, komposisi dari bahan bakar, dan oksigen juga menjadi faktor penentu pada reaksi. Nilai energi aktivasi yang diperoleh dari masing-masing sampel Blair Athol, Merit Pila, Tanito Harum adalah 5,2 kJmol, 6,6 kJmol, dan 7,3 kJmol.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Biomasa

Biomasa merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua jenis material organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Biomasa dapat dikategorikan sebagai kayu dan biomassa non kayu. Biomassa kayu dapat dibagi lagi menjadi kayu keras dan kayu lunak. Biomassa nonkayu yang dapat digunakan sebagai bahan bakar meliputi limbah hasil pertanian seperti limbah pengolahan industri gula pasir bagasse, sekam padi, rerantingan stalks, jerami, biji-bijian, termasuk pula kotoran hewan dapat juga digunakan sebagai bahan bakar. Bahan bakar kayu meliputi gelondongan kayu cord wood, ranting pohon, tatal kayu, kayu sejenis cemara bark, gergajian kayu, sisa hasil hutan, arang kayu, limbah ampas ampas tebu, dan lain-lain. Sedangkan biomassa non kayu dapat berupa kotoran hewan, minyak tumbuhan, limbah pengolahan gula pasir ampas tebu, tetes, dan lain-lain Vanaparti, 2004. Tabel 2.1 Proximate analiysis bahan bakar Bahan bakar Kadar air Volatile matter Fixed Carbon Abu Nilai Kalor kcalg Jerami 8.12 52.68 13.80 25.40 3111.99 Glugu 10.43 77.36 11.07 1.14 4210.81 Jati 10.53 77.2 11.17 1.10 4411.81 Batubara 11.57 43.88 33.28 11.27 5363.28

2.2.2 Pembriketan

Salah satu cara yang dikembangkan untuk meningkatkan sifat fisis dan pembakaran biomasa adalah densifikasi untuk menghasilkan biobriket. Densifikasi merupakan salah satu langkah dalam rangkaian proses penanganan limbah yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan, juga termasuk penyortiran, penggilingan dan pengeringan. Prinsip densifikasi yaitu pemberian tekanan pada suatu material untuk menghilangkan kekosongan void inter dan antar partikel. Teknik densifikasi yang biasa digunakan adalah balling, briquetting, pelleting. Dalam penelitian ini proses densifikasi biomasa yang digunakan adalah proses pembriketan. Proses pembuatan biobriket yang utama meliputi pemilihan material biomasa, penggilingan, dan pembriketan

2.2.3 Bahan Pengikat Binder