limbah yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan, juga termasuk penyortiran, penggilingan dan pengeringan. Prinsip densifikasi yaitu
pemberian tekanan pada suatu material untuk menghilangkan kekosongan void inter dan antar partikel.
Teknik densifikasi yang biasa digunakan adalah balling, briquetting, pelleting. Dalam penelitian ini proses densifikasi biomasa yang digunakan adalah
proses pembriketan. Proses pembuatan biobriket yang utama meliputi pemilihan material biomasa, penggilingan, dan pembriketan
2.2.3 Bahan Pengikat Binder
Pembriketan pada tekanan rendah membutuhkan bahan pengikat untuk membantu pembentukan ikatan di antara partikel biomasa. Penambahan pengikat
dapat meningkatkan kekuatan briket. Ada beberapa macam bahan pengikat yang digunakan dalam pembriketan yaitu pengikat organik tetes tebu, coal tar,
bitumen, kanji, resin dan pengikat in-organik tanah liat, semen, lime, sulphite liquior. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih binder
yang akan digunakan sebagai pengikat, antara lain : 1. Kesesuaian antara binder dengan bahan yang akan diikat.
2. Kemampuan binder untuk dapat meningkatkan sifat-sifat briket. 3. Kemudahan untuk memperolehnya.
4. Harga binder. Bahan pengikat yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dari bahan
organik yaitu tetes tebu. Tetes tebu merupakan salah satu produk utama setelah gula pasir, yang dihasilkan dari bermacam-macam tingkat pengolahan dari tebu
menjadi gula. Tetes tebu masih mengandung gula dalam jumlah yang cukup banyak sekitar 50-60 dan sejumlah asam amino serta mineral. Tetes tebu
sendiri masih dapat diolah menjadi beberapa produk lain seperti gula cair, penyedap makanan MSG, alkohol dan dry yeast untuk roti, protein tunggal,
pakan ternak, asam citric, dan acetic acid alcohol.
2.2.4 Pemilihan Kualitas Optimum
Menurut Hernandez, G..M 2004 pemilihan kualitas optimum dilakukan dengan metode sebagai berikut:
a. Mengubah faktor X
k
k = 1,2,3,..n kedalam bentuk variabel tanpa dimensi x
1
,x
2
,x
3
,..x
n
dengan persamaan berikut:
[ ]
m km
k k
C X
X x
- =
Dimana X
k
: faktor k X
km
: nilai tengah desain C
m
: konstanta Dari persamaan 2.1 akan dihasilkan 5 level yang simetri yaitu -2, -1, 0, 1 dan 2.
Dalam penelitian ini faktor k = 1 adalah tekanan pembriketan.
Tabel 2.2 Faktor dan level
Level Faktor
-2 -1
1 2
X1 Tekanan Kgcm
2
200 400
600 800
1000
b. Membentuk model regresi untuk masing-masing respon yaitu y
1
: density, y
2
: durability, y
3
: kuat tekan, dan y
4
: water resistance ke dalam persamaan quadratic model sebagai berikut:
å å
åå
= =
+ +
+ =
k i
k i
k j
i j
i p
j i
i pi
i ip
p p
x x
x x
y
1 1
2 b
b b
b b
dimana p : 1,2,3 model respon
β
p
: koefisien yang tidak diketahui c. Dengan metode statistik mencari nilai
β
p
untuk setiap respon sehingga diperoleh persamaan y
1
x, y
2
x, y
3
x, dan y
4
x d. Mencari nilai desirability untuk setiap respon d
i
x dengan persamaan
ï ï
ï î
ï ï
ï í
ì
£ £
- -
£ £
- -
=
= max
min max
min max
min max
min min
min min
min
4 ,
3 ,
2 ,
1
y x
y atau
x y
y if
y x
y y
if y
y y
x y
y x
y y
if y
y y
x y
x d
i i
i al
no al
no i
al no
i al
no i
j
dimana y
nominal
: nilai nominal diantara maksimum dan minimum 2.1
2.2
2.3
y
min
: nilai minimum y
max
: nilai maksimum Nilai d
i
x berkisar antara 0 sampai 1. e. Mencari nilai total desirability D dengan persamaan:
n n
d d
d d
D
1
.... .
.
3 2
1
= dimana nilai total desirability yang dapat diterima berkisar antara 0,7 dan
0,9. Kualitas optimum diperoleh untuk nilai total desirability yang mendekati 1
2.2.5 Pembakaran