akhirnya ikatan antar partikel tidak dapat terjadi dengan kuat, maka briket yang dihasilkan ikatannya lemah Yieldirim, 2004.
4.1.4 Sifat Kuat Tekan Aksial Briket Biomassa Axial Compressive Strenght
Kekuatan briket biomassa terhadap beban penekanan merupakan salah satu sifat fisik yang harus dimiliki agar briket tersebut memenuhi salah satu sarat
briket tersebut dapat digunakan dan masuk dalam SNI. Dan kuat tekan briket batubara standar SNI minimal sebesar 6 kgcm
2
SNI, 1998a dan untuk briket serbuk sabut kelapa minimal sebesar 3 kgcm
2
SNI, 1998b. Karena penggunaannya dalam jumlah yang besar dalam suatu ruang bakar, maka briket–
briket biomassa tersebut tidak mudah hancur bila tertindih oleh briket–briket biomassa yang lainnya.
Dari hasil uji kuat tekan aksial briket biomassa jerami dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM diperolah data untuk semua
variasi tekanan baik untuk briket biomassa jerami dengan mengguakan bahan pengikat maupun briket biomassa jerami padi tanpa pengikat nilai kuat tekan yang
sangat tinggi yaitu melebihi 99,9 kgcm
2
jauh lebih tinggi daripada nilai kuat tekan standar SNI untuk briket serbuk sabut kelapa yaitu sebesar 3 kgcm
2
. Sifat kuat tekan aksial yang tinggi pada briket biomassa jerami dapat
dianalisa disebabkan oleh sifat dari partikel jerami yang elastis dan berbentuk serat maka untuk mengubahnya dalam bentuk yang plastis dibutuhkan tekanan
pembriketan yang tinggi. Selain itu biomassa jerami memiliki kandungan protein 4.3 – 4.6 Toyokawa, K 1982 Kandungan protein dan kanji menyebabkan
ikatan alami yang cukup kuat dalam partikel biomassa jerami. Selain itu biomassa jerami memiliki kandungan cellulose yang cukup tinggi 25 - 45 Aderemi BO,
2008. Dari beberapa literatur dapat diperoleh informasi dengan semakin tinggi kandungan cellulose dalam biomassa maka kuat tekan briket biomassa yang
dihasilkan akan semaki kuat.
Table 4.6 Hubungan kuat tekan briket dan kandungan selulosa biomassa Demirbas,1997
biomassa Cellulose
wt Kuat tekan
MPa Pulping reject
73,2 32,3
Wheat straw 28,9
14,5 Paper waste
73,2 33
hazelnut shells 42,6
26
Dari table 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi kandungan cellulose dalam biomassa maka kuat tekan briket biomassa akan semakin tinggi.
Cellulose memiliki sifat yang elastis dan tidak mudah putus. Hal ini lah yang menyebabkan briket biomassa jerami memiliki kuat tekan yang tinggi
dibandingkan kuat tekan briket biomassa kayu. Sehingga pada waktu pembebanan untuk pengujian kuat tekan hanya terjadi pemampatan ruang antar partikel. Dan
ketika sampai batas tertentu deformasi arah horizontal tidak terjadi melainkan briket biomassa jerami meneruskan gaya pembebanan.
4.1.5 Sifat Ketahanan Briket Biomassa Terhadap Air Water Resistance