Sifat Relaksasi Sifat Fisik

pers 1 D tanpa pengikat = 134,81lnP - 112,15 pers 2 D dengan pengikat = 127,31lnP - 81,063 500 550 600 650 700 750 800 850 5 5.5 6 6.5 7 7.5 ln P R e la x e d D e n s it y k g m g dengan pengikat tanpa pengikat Linear tanpa pengikat Linear dengan pengikat Grafik 4.1 Hubungan antara relaxed density D dengan tekanan P untuk briket biomassa dengan pengikat dan tanpa pengikat. Persamaan hubungan antara relaxed density dan tekanan pembriketan telah diusulkan oleh Chin dan Siddiqui tahun 2000, ke dalam persamaan: D = a ln P + b Dimana D adalah relaxed density kgm 3 , P adalah tekanan pembriketan kgcm 2 , a dan b adalah konstanta empirik Dari grafik 4.1 dapat diketahui bahwa nilai konstanta untuk briket biomassa tanpa menggunakan pengikat a = 134,81 dan b = - 112,15, sedangkan untuk briket biomassa dengan menggunakan bahan pengikat diperoleh konstanta a =127,31 dan b = - 81, 063

4.1.2 Sifat Relaksasi

Untuk mengetahui sifat relaksasi dari suatu briket biomassa perlu dilakukan pemantauan besarnya relaksasi briket tiap menit sampai akhir relaksasi yaitu 1 minggu. Pengujian sifat relaksasi mengadopsi pengujian menurut standar ASAE S269.2 DEC 96 yakni menggunakan metode pengukuran langsung dengan alat jangka sorong caliper. Data-data pengujian sifat relaksasi ini diperoleh dari pengukuran massa, panjang dan diameter briket biomassa sesaat setelah keluar, setelah 1 menit, 10 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 1 hari, sampai setelah 1 minggu. Data - data pengukuran sifat relaksasi briket biomassa tanpa pengikat dilampirkan pada lampiran 1, dan ditampilkan dalam grafik berikut. 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5 6 log waktu detik P e m a n ja n g a n t in g g i b r ik e t t 200kgcm2 400 kgcm2 600 kgcm2 800 kgcm2 1000 kgcm2 Grafik 4.2 Pertambahan panjang pada tiap variasi tekanan briket tanpa pengikat 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 6 log waktu detik V o lu m e E lo n g a ti o n n 200k gc m2 400 k gc m2 600 k gc m2 800 k gc m2 1000 k gc m2 Grafik 4.3 Pertambahan volume pada tiap variasi tekanan briket tanpa pengikat 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5 6 log waktu detik P e m a n ja n g a n t in g g i b r ik e t m 200kgcm2 400 kgcm2 600 kgcm2 800 kgcm2 1000 kgcm2 Grafik 4.4 Pertambahan panjang pada tiap variasi tekanan untuk briket dengan menggunakan pengikat 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 log waktu detik V o lu m e E lo n g a ti o n 200k gc m2 400 k gc m2 600 k gc m2 800 k gc m2 1000 k gc m2 Grafik 4.5 Pertambahan volume pada tiap variasi tekanan untuk briket dengan menggunakan pengikat Dari grafik 4.2 dan grafik 4.3 dapat diketahui hubungan antara pertambahan panjang dan pertambahan volume dengan tekanan pembriketan. Dari grafik 4.2 dan grafik 4.3 terlihat bahwa perubahan panjang dan perubahan volumee terjadi paling cepat pada menit-menit awal setlah briket dikeluarkan dari cetakan. Pada umumnya ditemukan relaksasi tercepat terjadi dalam 10 menit pertama setelah briket dikeluarkan dari cetakan dan mulai melambat setelah 2 jam Chin Chin dan Siddiqui, 1999. Dari grafik 4.2 pertambahan panjang briket biomassa tanpa pengikat terlihat pertambahan panjang terbesar terjadi pada tekanan 200 kgcm 2 dan terkecil pada tekanan 1000 kgcm 2 . Hal serupa juga terjadi pada grafik 4.4 pertambahan panjang untuk briket biomassa dengan menggunakan pengikat. Sehingga dapat disimpulkan semakin besar tekanan pembriketan maka semakin kecil pertambahan panjang Wamukonya dan Jenkins, 1994. Semakin tinggi tekanan pembriketan mengakibatkan jarak antar partikel biomassa akan semakin dekat sehingga besarnya luas permukaan kontak antar partikel menyebabkan ikatan partikel briket biomassa semakin kuat. Dan relaksasi yang terbentuk menjadi lebih kecil. Dari grafik 4.2 dan grafik 4.4 diketahui bahwa nilai relaksasi dari briket biomassa jerami dengan menggunakan pengikat lebih besar dibandingkan briket biomassa tanpa pengikat, hal ini dikarenakan ikatan yang terjadi pada briket biomassa dengan menggunakan pengikat lebih lemah dibanding briket tanpa menggunakan pengikat. Pada kadar air tinggi, paduan air dan molasses melapisi permukaan partikel terlalu tebal dan akhirnya ikatan antar partikel tidak dapat terjadi dengan kuat, maka briket yang dihasilkan ikatannya lemah Yieldirim, 2004, ikatan yang lemah inilah yang membuat relaksasi pada briket biomassa jerami yang menggunakan pengikat memiliki relaksasi yang lebih tinggi. Ikatan lemah ini terjadi karena biomassa jerami memiliki lapisan lilin wax sehingga air dan bahan pengikat tidah terserap oleh partikel biomassa.

4.1.3 Sifat Ketahanan Durability