7.52 7.60 Performa Produksi dan Kondisi Tibia Ayam Broiler Berdasarkan Tingkat Fosfor Tersedia dalam Pakan

10 yaitu pakan R5, R4, R3, R2, dan R1 dengan nilai 5.31, 5.24, 5.18, 4.83, dan 3.51 g. Rataan berat tibia pakan perlakuan R2, R3, R4, dan R5 tidak berbeda nyata, sedangkan keempatnya berbeda nyata dengan R1. Berat kering tibia tertinggi adalah R5 yaitu 5.31 g, dengan nilai 44.61 dengan berat abu 2.37 g. Kadar P tulang tibia pakan R5 hasil penelitian diperoleh rataan sebesar 7.04 0.37 g. Kalsium tulang tibia pakan R5 diperoleh rataan 13.99 yaitu 0.74 g. Perbandingan Ca : P pakan R5 diperoleh 2:1. Hasil penelitian, berat kering tibia terendah pada pakan perlakuan R1 sebesar 3.51 g. Tulang tibia perlakuan pakan R1 memiliki rataan P tibia 5.34 0.19 g dan Ca 11.68 0.41 g. Perbandingan Ca : P diperoleh 2:1. Rasio tersebut menjadi pertimbangan formulasi Ca dan P dalam pakan McDonald et al. 1995. Hal tersebut juga sesuai menurut Wahju 2004 bahwa imbangan Ca dan P tersedia yang paling baik untuk anak ayam yang sedang tumbuh antara 1.5:1 dan 2:1. Panjang Tibia Panjang tibia digunakan untuk melihat ukuran panjang tulang tibia pada umur 21 hari. Ukuran maksimal kerangka akan dicapai beberapa minggu sebelum melanjutkan pertambahan bobot badan selain itu pertumbuhan kerangka berjalan dengan cepat. Ayam muda ketika sedang tumbuh, sangat kecil pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh pembatasan pakan, tetapi PBB akan terhambat. Hal tersebut menyebabkan manipulasi pertumbuhan tulang lebih sulit dari pada pertumbuhan tubuh Suprijatna et al. 2005. Median panjang tibia broiler umur 21 hari ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 Median panjang tibia R1 : 0.25 P tersedia , R2 : 0.35 P tersedia , R3 : 0.45 P tersedia , R4 : 0.55 P tersedia , dan R5 : 0.55 P tersedia ayam broiler umur 21 hari Panjang tibia seluruh perlakuan R1, R2, R3, R4, dan R5 dinyatakan sama, dapat dilihat pada gambar 4. Hal ini sesuai yang dikemukakan Suprijatna et al. 2005 bahwa sangat kecil pengaruh pembatasan pakan terhadap pertumbuhan tulang.

7.08 7.52

7.54 7.60

7.57 6.8 6.9 7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 P a n ja n g Ti b ia c m R1 R2 R3 R4 R5 Pakan Perlakuan 11 Abu Tibia Median dan koefisien keragaman abu tibia ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil menunjukkan perlu dilakukan uji perbandingan berganda pada abu tibia R1, R2, R3, R4, dan R5, diperoleh abu tibia R1 berbeda dengan R3, R4, dan R5, sedangkan abu tibia R2 berbeda dengan R4 serta R5. Kadar abu tibia adalah zat organik sisa hasil pembakaran tulang tibia. Kadar abu tibia berhubungan erat dengan kandungan mineral yang terdapat dalam tulang tibia. Pengukuran kadar abu tulang tibia untuk mengetahui besarnya kandungan mineral yang terdapat dalam tulang tibia Persagi 2009 dan BPMSP 2013. Gambar 3 Median abu tibia R1 : 0.25 P tersedia , R2 : 0.35 P tersedia , R3 : 0.45 P tersedia , R4 : 0.55 P tersedia , dan R5 : 0.55 P tersedia ayam broiler umur 21 hari Kadar abu tulang digunakan untuk menduga kandungan mineral seperti Ca dan P Leeson 2005, oleh karena itu pengujian kadar abu pada tulang tibia sangat berguna. Garcia dan Dale 2006 menggunakan abu tibia kaki kanan sebagai parameter menghitung penggunaan P, karena tulang tibia memiliki korelasi tertinggi r = 0.92. Hasil penelitian ini memiliki nilai korelasi r antara P tersedia dan abu tibia sebesar 0.88 lebih rendah dari korelasi P tersedia dan P tibia yaitu 0.93. Oleh karena itu analisis kadar fosfor tulang tibia juga dilakuan. Penelitian Garcia et al. 2006 menunjukkan ada peningkatan nyata pada abu tibia ayam broiler umur 4, 8 dan 15 hari dipengaruhi perubahan tingkat P tersedia. Fosfor Tibia Fosfor diperlukan untuk ayam broiler 0-8 minggu. Ayam umur 0-3 minggu lebih memerlukan P non pitat dibandingkan ayam berumur 3 minggu NRC 1994. Fosfor yang berlebih dalam pakan dapat mengganggu absorpsi di saluran pencernaan. Menurut Wahju 2004, P merupakan bagian dari tulang, bila kekurangan P dalam pakan dapat menyebabkan ricketsia. Oleh karena itu, penelitian juga dilakukan dengan menganalisis kadar P tibia. Hasil penelitian ini memiliki nilai korelasi r antara abu tibia dan P tibia sebesar 0.99 sedangkan korelasi P tersedia dan P tibia yaitu 0.93. Kandungan fosfor tibia ditunjukkan pada Tabel 3. Rataan P tibia pakan formulasi dengan 0.45 P tersedia R3 sesuai SNI broiler starter yaitu P tersedia minimal 0.40 BSN 2006. Hasil penelitian pakan R3 dijadikan standar pembanding pakan lain Sinurat et al. 1995. Perbandingan relatif diperoleh 81 R1, 93 R2, 100 R3, 101 R4, dan 106 R6. Hasil

36.49 40.77