mulia. Model regresi linier berganda yang diperoleh kemudian di uji kelayakannnya. Pengujian ini bisa dilakukan dengan salah satu cara yaitu uji
multikolineritas uji kemiripan antara variabel independen dalam satu model. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS Data Editor versi
15.0. Kriteria dalam melakukan uji multikolineritas yaitu jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari
0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Hal ini memiliki arti bahwa antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya
tidak memiliki kemiripan sehingga tidak terindikasi adanya korelasi yang kuat antara variabel independen tersebut.
3.4.2. Uji F dan Uji t
Uji F dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan
simultan. Sedangkan uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependennya atau tidak. Uji t
biasa disebut uji pengaruh secara parsial, karena dapat melihat hubungan satu variabel independen terhadap variabel dependennya sementara variabel
independen lainnya dalam keadaan tetap Sudarmanto, 2005. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil
F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of
significant yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. Sedangkan hasil Uji t pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficients
a
. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value pada kolom sig. pada masing-
masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel.
3.4.3. Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Berkaitan dengan uji regresi yang dilakukan secara simultan dengan Uji F dan secara parsial dengan Uji t, maka hipotesis alternative Ha yang diusulkan
dalam uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Ho1
= Diduga biaya promosi above the line dan promosi below the line secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ha1
= Diduga biaya promosi above the line dan below the line secara bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan mulia.
Ho2 = Diduga biaya promosi above the line tidak berpengaruh terhadap
penjualan mulia. Ha2
= Diduga biaya promosi above the line berpengaruh terhadap penjualan mulia.
Ho3 = Diduga biaya promosi below the line tidak berpengaruh terhadap
penjualan mulia. Ha3
= Diduga biaya promosi below the line berpengaruh terhadap penjualan mulia.
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol Ho yang diusulkan :
1. Ho diterima jika F atau t-hitung F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant alpha.
2. Ho ditolak jika F atau t-hitung F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant alpha.
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif Ha yang diusulkan :
1. Ha diterima jika F atau t-hitung F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant alpha.
2. Ha ditolak jika F atau t-hitung F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant alpha.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Umum PT. Pegadaian Persero
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda VOC mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan
kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia
dari tangan Belanda 1811-1816 Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian
asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat liecentie stelsel.Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir
atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa Inggris. Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel
yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan
‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat
memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad Stbl No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan
Pegadaian Negara pertama di Sukabumi Jawa Barat, selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan
Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak