Tabel 8. Nilai faktor kondisi ikan bungo G. giuris, Hamilton–Buchanan 1822 jantan dan betina di D. Tempe berdasarkan TKG
TKG Jantan
Betina Kisaran
Rerata Sb
Jumlah Kisaran
Rata- rata
Sb Jumlah
I II
III IV
0.40 – 2.19 0.55 – 2.05
0.64 – 1.26 0.59 – 1.38
1.01 1.01
1.02 1.02
0.12 0.22
0.12 0.15
188 132
96 46
0.66 – 1.31 0.69 – 2.72
0.75 – 1.63 0.76 – 1.22
1.01 1.01
1.01 1.01
0.13 0.19
0.16 0.17
133 88
64 54
Jumlah 462
351 Faktor kondisi ikan bungo pada setiap stasiun memperlihatkan nilai yang
bervariasi. Kisaran nilai faktor kondisi yang tertinggi baik pada ikan jantan dan betina terdapat pada stasiun 4, yakni stasiun yang berlokasi di daerah sekitar tumbuhan air.
Kondisi ini menunjukkan kapasitas fisik ikan bungo baik jantan maupun betina untuk survival dan reproduksi pada stasiun 4 lebih baik daripada pada stasiun lainnya 1–3
Tabel 9. Tabel 9. Nilai faktor kondisi ikan bungo G. giuris, Hamilton–Buchanan 1822 jantan
dan betina di D. Tempe berdasarkan stasiun pengamatan Stasiun
Jantan Betina
Kisaran Rata-rata
Sb Kisaran
Rata-rata Sb
1 1.02 - 2.17
1.02 0.22
0.71 - 1.79 1.01
0.16 2
0.60 - 1.41 1.01
0.12 0.63- 1.27
1.02 0.14
3 0.64 - 1.48
1.02 0.13
0.67- 1.32 1.00
0.13 4
0.39 - 2.19 1.15
0.22 0.73 - 2.83
1.05 0.21
4.1.5. Nisbah Kelamin
Jumlah ikan bungo yang tertangkap selama waktu penelitian berjumlah 813 ekor, yang terdiri dari 462 ekor ikan jantan 56.83 dan 315 ekor ikan betina
43.17. Dengan demikian, nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina di D. Tempe adalah 462:315 atau 1.47:1. Dari hasil uji chi square terhadap nisbah kelamin
secara keseluruhan menunjukkan hasil ikan bungo jantan dan betina berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95 Lampiran 5. Hal ini menjelaskan bahwa komposisi
ikan bungo jantan tidak seimbang dengan ikan bungo betina. Hal ini disebabkan ikan jantan yang tertangkap lebih banyak daripada ikan betina.
Berdasarkan hasil uji chi-square, diperoleh nilai X
2 hitung
sebesar 11.07 Lampiran 6. Nilai nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina yang tidak berbeda
nyata ditemukan pada bulan Juli, Agustus, September, November dan Desember. Hal ini menunjukkan bahwa ikan bungo jantan dan betina memiliki perbandingan 1:1.
Sedangkan nilai nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina yang berbeda nyata hanya ditemukan pada bulan Oktober. Hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan
Oktober, perbandingan antara ikan bungo jantan dan betina 1≠1 tidak seimbang Tabel 10.
Tabel 10. Nilai nisbah kelamin ikan bungo G. giuris Hamilton–Buchanan 1822 jantan dan betina di D. Tempe berdasarkan waktu pengamatan
Bulan Jantan
Betina Nisbah
kelamin X
2
hitung Juli
60 75
0.80 1.66
ns
Agustus 70
70 1.00
September 51
50 1.02
0.01
ns
Oktober 130
70 1.86
18
s
November 68
37 1.84
9.61
ns
Desember 83
49 1.69
8.76
ns
Keterangan : ns :tidak berbeda nyata, s : berbeda nyata Nisbah kelamin berdasarkan kelas panjang total ikan bungo memperlihatkan
nilai yang tertinggi pada kisaran kelas panjang 99–113 mm, dan yang terendah pada kisaran kelas panjang 189–203 mm Tabel 11. Nisbah kelamin ikan bungo jantan
dan betina menurut kisaran panjang total adalah tidak berbeda nyata, yang berarti bahwa nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina adalah 1:1 Lampiran 7.
Tabel 11. Nilai nisbah kelamin ikan bungo G. giuris Hamilton–Buchanan 1822
jantan dan betina di D. Tempe berdasarkan kelas panjang total Selang Kelas
Panjang Total mm
Jantan ekor
Betina ekor
Nisbah kelamin
X
2
hitung
69-83 4
6 0.67
2.57
ns
84-98 18
15 1.20
4.42
ns
99-113 65
35 1.86
9
ns
114-128 75
49 1.53
5.46
ns
129-143 94
75 1.25
2.14
ns
144-158 70
50 1.40
16
ns
159-173 36
28 1.29
1
ns
174-188 26
28 0.93
0.08
ns
189-203 28
29 0.97
0.02
ns
204-218 31
22 1.41
1.52
ns
219-233 6
6 1.00
234-248 7
3 2.33
1.6
ns
249-263 1
4 0.25
1.8
ns
264-278 1
1 1.00
Keterangan : ns : tidak berbeda nyata Nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina berdasarkan stasiun pengamatan
disajikan pada Tabel 12. Hasil penelitian menunjukkan nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina yang tidak berbeda nyata 1:1 ditemukan pada stasiun 2, sedangkan
untuk stasiun 1, 3 dan 4 menunjukkan nisbah kelamin ikan bungo jantan dan betina adalah berbeda nyata 1≠1 Lampiran 8.
Tabel 12. Nilai nisbah kelamin ikan bungo G. giuris Hamilton–Buchanan 1822 jantan dan betina di D. Tempe berdasarkan stasiun pengamatan
Stasiun Jantan
Betina Nisbah
kelamin X
2
hitung 1
84 72
1.17 23.31
s
2 97
99 0.98
0.02
ns
3 100
62 1.61
8.91
s
4 181
118 1.53
13.27
s
Keterangan: ns : tidak berbeda nyata, s : berbeda nyata. Nisbah kelamin ikan bungo yang matang gonad TKG IV tertinggi diperoleh
pada bulan November 1:3.25 dan yang terendah pada bulan Juli 1:0.33 Tabel 13. Dari hasil uji chi square, nisbah kelamin pada tiap bulan pengamatan menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada bulan Oktober dan November dan berbeda nyata pada bulan Juli, Agustus, September dan Desember Lampiran 9.
Tabel 13. Nisbah kelamin ikan bungo G. giuris Hamilton–Buchanan 1822 matang
gonad TKG IV pada setiap bulan pengamatan Bulan
Jantan Betina
Nisbah Kelamin X2 hitung
Juli 6
2 3.00
2.0
s
Agustus 4
6 0.67
0.0
s
September 5
7 0.71
0.0
s
Oktober 13
23 0.57
2.0
ns
November 4
13 0.31
5.0
ns
Desember 14
14 1.00
0.0
s
Keterangan: ns : tidak berbeda nyata, s : berbeda nyata.
4.1.6. Tingkat Kematangan Gonad