Analisa Data HASIL DAN PEMBAHASAN

Table diatas menunjukkan dalam penelitian ini usia responden bervariasi dari 21-30, 31-40, 41-50 tahun. Kelompok usia yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan yang baik adalah 31-40 tahun yaitu 42 orang 63.6, sedangkan kelompok umur 21-30 tahun yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi adalah 18 orang 27.3. Selain itu, kelompok usia yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan cukup adlah kelompok 31-40 tahun yaitu sebanyak 34 orang 68.0. Dari hasil uji chi square didapat nilai p adalah 0.235. hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan. Table diatas menunjukan bahwa penddikan terakhir untuk 150 responden bervariasi yaitu tidak sekolah, sd, smp, sma, perguruan tinggi. Kelompok pendidikan yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik adalah perguruan tinggi yaitu sejumlah 46 orang 69.7, sedangkan kelompok pendidikan yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahaun kurang adlah perguruan tinggi juga yaitu sebanyak 20 orang 58.8. Dari hasil uji chi square didapat nila p 0.106. hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pendidikan terakhir responden. Table diatas menunjukkan bahwa daripada 64 responden yang pekerjaannya wanita karir memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 34 orang 51.5, manakala bagi ibu rumah tangga yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi adalah sebanyak 32 orang48.5. Selain itu, tingkat pengetahuan cukup,mayoritas responden adalah ibu rumah tangga. Dari hasil uji chi square didapat nilai p adalah 0.107. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pekerjaan responden. Table diatas menunjukkan bahwa responden yang beragama Kristen memiliki paling banyak tingkat pengetahuan tinggi yaitu sejumlah 45 orang 68.2, manakala responden yang beragama islam memiliki tingkat tinggi adlah sejumlah 19 orang 28.2. Dari hasil uji chi square didapat nilai p adlah 0.545. hal ini berarti terdapat hubungan anatara agama responden dengan tingkat pengetahuan. Table diatas menunjukka bahwa responden suku batak yang paling banyak yang berpengetahuan baik yaitu sejumlah 46 orang 69.7 , sedangkan responden dari suku batak juga yang mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup adalah sebanyak 40 orang 0.0. Dari hasil uji chi square didapat nilai p adalah 0.407. hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara suku responden dan tingkat pengetahuannya. Table diatas menunjukkan jumlah anak responden yang diteliti di penelitian ini. Ibu dengan jumlah anak 1 mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 42 orang63.6. dimana ibu yang mempuyai jumlah anak 2 yang mempumyai tingkat pengetahua yang baik adlah 23 orang34.8. dari hasil uji chi square didapat nilai p adalah 0.411. hal ini berarti tidak dapt hubungan antara jumlah anak dengan tingkat pengetahuanya.

5.3 PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel karakteristik diatas diperoleh hasil bahwa kebanyakan responden adalah ibu-ibu yang berumur 31-40 sebanyak 103 68,6 orang. Hal ini mungkin karena rata-rata umur perkawinan menurut provinsi Sumatera Utara adalah 25.1 Data statistik Indonesia, 2000. Dari hasil penelitian ibu yang memiliki anak dengan jumlah 1 orang adalah sebanyak 99 orang 66,0. Hal ini menunjukkan bahwa benar hasil pendataan keluarga Tahun 2010 dimana menurut hasil pendataan tahun 2010 menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia tercatat jumlah kepala keluarga sebanyak 62.390.801 KK dan jumlah anak balita sebanyak 18.376.394 anak, sehingga rata-rata anak balita perkeluarga terdapat 0,8 balita 1balita Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2010. Pendidikan ibu di Medan cukup bagus karena rata-rata tingkat pendidikan ibunya adalah tamat akademiperguruan tinggi sebanyak 104 orang dari jumlah 105 responden. Pendidkan ibu adalah variabel penting mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi. Hal ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan di poliklinik anak rumah sakit ibu dan anak, Banda Aceh pada tahun 2012 yang mendapatkan hasil penelitian bahwa pendidikan ibu lebih berperan daripada pendidikan ayahSari Pediatri vol. 4. Jumlah ibu yang menjawab tahu mengenai program imunisasi dasar lengkap adalah sebanyak 146 ibu 97,3 yaitu mayoritas ibu menjawab tahu. Dari hal ini dapat dilihat bahwa ibu mengambil tahu imunisasi dasar yang lengkap demi kesehatan anak mereka. Dari keadaan ini dapat simpulkan sebagai Ibu semakin mengerti bahwa dengan dilakukannya imunisasi pada anak maka anak tidak akan mudah untuk terserang suatu penyakit. Menurut teori untuk tujuan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu pada seseorang, ditempuh dengan cara memberikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon imun apabila terjangkit penyakit tersebut, anak tidak sakit karena tubuh cepat membentuk antibodi dan mematikan antigen yang masuk tersebut Muslihatun, 2010. Jumlah ibu yang menjawab dengan lengkap mengenai apa sahaja vaksin dalam program imunisasi dasar adalah sebanyak 130 ibu 86,7 dilihat dari banyaknya ibu yang menjawab dengan benar nama vaksin dalam program imunisasi dasar ini menyatakan bahwa ibu mengerti dan mengetahui jenis jenis vaksin apa saja yang di akan dilakukan untuk imunisasi anak seperti . Jumlah ibu yang menjawab tahu tentang imunisasi BCG adalah sebanyak 142 94,7 yaitu kebanyakan ibu mempunyai ilmu dasar tentang kepentingan imunisasi BCG. Penelitian ini lebih memperkuat fakta cakupan imunisasi BCG mencapai 93 di seluruh Indonesia. Walaupun 142 ibu menjawab tahu tentang imunisasi BCG tetapi hanya 9764,7 ibu menjawab tahu penyakit yang dihindari dengan imunisasi BCG adalah tuberculosis. Sebagian besar ibu tidak tahu tentang perubahan jadwal imunisasi pada tahun 2011 sehingga tidak tahu jadwal imunisasi BCG yang terbaru yaitu pada bulan ke-2. Begitu juga pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi sangat rendah untuk imunisasi hepatitis B, imunisasi DPT dan imunisasi polio. Ibu yang menjawab tidak tahu untuk pertanyaan tentang jadwal imunisasi hepatitis B sebanyak 80 ibu, polio sebanyak 135 ibu, dan DPT sebanyak 82 ibu. Hal ini menunjukkan pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi sangat rendah. Alasan tersering adalah kebiasaan ibu membawa anak ke puskesmas setiap 2 bulan untuk divaksinkan tanpa mengetahui jadwal dan jenis vaksin yang akan diberikan kepada anaknya, dengan harapan anaknya sudah