Pengukuran Pengetahuan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

c Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. d Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif atau negatif. e Sumber Informasi Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik maka pengetahuan seseorang akan meningkat. Sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang misalnya radio, televii, majalah , koran dan buku. f Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. g Sosial Budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. 2.2 Imunisasi 2.2.1 Definisi Imunisasi ini sering disamaartikan dengan vaksinasi. Dimana proses vaksinasi ini merupakan suatu tindakan yang sengaja diberikan pajanan dengan antigen yang berasal dari suatu patogen. Antigen yang diberikan telah dibuat demikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu mengaktivasi limfosit yang peka sebagai antibodi dan sel memori Satgas Imunisasi IDAI, 2011.

2.2.2 Tujuan Imunisasi

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu dan meghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat atau menghilangkannya dari dunia Satgas Imunisasi IDAI, 2011.

2.2.3 Manfaat Imunisasi

Manfaat imunisasi ialah untuk menurunkan morbiditas, mortalitas, dan sequele cacat Suryana, 2005.

2.2.4 Jenis Imunisasi

Imunisasi dibahagi dua mengikut mekanisme pertahanan tubuh: a Imunisasi Aktif Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi sesuatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons selular dan humoral serta menghasilkan sel memori. Jika benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara tepat dapat merespons terhadap jangkitan penyakit tertentu. Dalam imunisasi aktif terdapat empat jenis kandungan dalam setiap vaksinnya, yang dikelaskan seperti berikut:Suraj Gupta, 1983 • Antigen merupakan bahagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan berupa polisakarida, toksoid, virus yang dilemahkan dan bakteria yang dimatikan. • Pelarut dapat berupa air steril atau berupa cairan kultur jaringan. • Preservatif, stabiliser, dan antibiotik yang berguna untuk mencegah tumbuhnya mikroba sekaligus untuk stabilisasi antigen. • Adjuvans yang terdiri atas garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen. b Imunisasi Pasif Imunisasi pasif merupakan pemberian zat imunoglobin, yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk