Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2.3 IKLIM ORGANISASI
2.3.1 Pengertian Iklim Organisasi
Iklim kerja dalam organisasi merupakan suasana dalam suatu organisasi yang diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi
interpersonal relationship
yang berlaku. Pola hubungan ini bersumber dari hubungan antar dosen dengan dosen lainnya atau hubungan antar dosen dengan dekandirektur atau sebaliknya
antara dekandirektur dengan dosen. Pola hubungan antara dosen dengan dekandirektur membentuk suatu jenis kepemimpinan
leadership style
yang diterapkan oleh dekandirektur dalam melaksanakan fungsi
– fungsi kepemimpinannya. Subsistem yang paling penting dalam suatu organisasi adalah
subsistem insani. Hal ini disebabkan berhasil atau tidaknya organisasi itu mencapai tujuan dan mempertahankan eksistensinya lebih banyak ditentukan oleh
faktor manusianya. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan aktivitasnya, manusia yang bekerja pada organisasi tersebut perlu disubsitusi dengan berbagai stimulus
dan fasilitas yang dapat meningkatkan kebutuhan dan gairah kerjanya. Hoy dan Miskel 2001 mengemukakan bahwa terdapat tingkah laku di
dalam setiap organisasi mempunyai fungsi yang tidak sederhana karena didalamnya terdapat sejumlah kebutuhan individu
– individu dan tujuan – tujuan organisasi yang ingin dicapai bersama. Hubungan
– hubungan antar unsur di dalamnya sangatlah dinamis, mereka membawa kebiasaan
– kebiasaan unik dari rumah masing
– masing dengan segala simbol, nilai – nilai dan motivasi. Indrawijaya 1999 mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antar dua orang atau lebih yang bekerja sama secara optimal dan terkait dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan ikatan
sebagai atasan atau bawahan di antara sekelompok orang. Sependapat dengan pendapat itu, Indrawijaya 1999 mendefinisikan organisasi sebagai struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja sama antara sekelompok orang pemegang posisi tertentu untuk bersama
– sama mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian organisasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses kerja sama antara
sekelompok orang yang satu sama lain saling mempengaruhi dan tersusun dalam unit
– unit tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian iklim organisasi adalah lingkungan manusia di
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mana para dosen organisasi melakkan pekerjaan mereka Davis Newstrom, 1996 atau serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung atau tidak
langsung oleh dosen yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam mempengaruhi perilaku dosen Gibson, Ivancevih Donneily, 1997. Yang
dimaksud dengan lingkungan manusia adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi pengaruh, pengambilan keputusan, penyusunan tujuan dan
pengendalian Rensis Likert, dalam Davis Newstrom, 1996. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi adalah kualitas serangkaian sifat
lingkungan kerja, yang dinilai langsung atau tidak langsung oleh pimpinan. Iklim organisasi yang kondusif sangat dibutuhkan bagi dosen untuk
menumbuhkan dorongan dalam diri dosen tersebut untuk bekerja lebih bersemangat. Ini berarti bahwa iklim kerja berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
motivasi para dosen. Hal ini sesuai dengan ungkapan Dirjen Dikti Buku IIC; 1983
, yang menyebutkan bahwa, “Iklim organisasi sangat mempengaruhi motivasi para anggotanya. Ada iklim yang menggairahkan para anggotanya untuk
berprestasi, ada pula iklim yang justru memadamkan motivasi untuk berprestasi”. Kutipan tersebut memberikan pengertian kepada kita terutama kepada para
pemimpin organisasi
termasuk organisasi
pendidikan, untuk
selalu memperhatikan iklim kerja dosen dalam organisasinya. Pemimpin harus berusaha
mengelola iklim kerja organisasinya, agar dapat menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat dan gairah kerja para dosennya. Melalui suasana yang
demikian dosen akan merasa tenang, nyaman, tidak ada yang ditakuti dalam bekerja. Iklim kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tingkat
keterbukaan komunikasi di antara orang – orang yang terlibat dalam pekerjaan.
Tingkat keterbukaan merupakan salah satu kategori iklim organisasi yang dikembangkan oleh Hoy dan Miskel 2001 yang disebutnya sebagai
Open Climate
. Dimensi iklim organisasi terbuka tersebut diwujudkan dalam konteks
kumunikasi di antara orang – orang yang sedang bekerja atau melakukan kegiatan
proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan demikian pertanyaan yang perlu diajukan adalah: 1 bagaimana tingkat
supportive
orang – orang yang sedang bekerja satu sama lain; 2 bagaimana
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tingkat
collegial
orang – orang yang sedang bekerja; 3 bagaimana tingkat
intimate
4
directive
5
restrictive
dan 6
disangaged
dosen – dosen yang
sedang bekerja. Keenam dimensi tersebut merupakan indikator yang dikaji dalam penelitian ini. Karena perilaku dapat diamati, bisa diukur, dan mempunyai nilai
keterbukaan yang tinggi Hoy dan Miskel, 2001. Iklim organisasi merupakan sebuah konsep umum yang mencerminkan
kualitas kehidupan organisasi. Kualitas kehidupan organisasi tersebut banyak ditinjau dari berbagai sudut pandang. Salah satu konsep dan pengukuran iklim
organisasi ditinjau dari pelaku pimpinan dan bawahan Hoy dan Miskel 2001 telah meneliti perilaku dosen terdapat enam dimensi iklim yang dipelajarinya, tiga
dimensi merupakan perilaku pimpinan yaitu
supportive, directive dan restrictive
. Tiga buah lagi merupakan perilaku dosen
– dosen yaitu
collegial, intimate dan disengaged
. Kombinasi dimensi tersebut menghasilkan empat iklim organisasi yang
open, engaged, disengaged
dan
closed
. 2.3.2
Tipe – Tipe Iklim Organisasi
Pembahasan dalam penelitian ini akan difokuskan pada kombinasi dimensi menurut Hoy dan Miskel 2001 yang menghasilkan empat iklim organisasi yaitu:
a. Iklim Terkendali
engaged climate
Iklim terkendali ditandai dengan usaha yag tidak efektif oleh pimpinan untuk mengontrol dan adanya kinerja profesional dari para dosen. Pimpinan keras
dan autokratik, dengan memberikan petunjuk, instruksi, perintah yang tinggi dan tidak respek pada kemampuan profesional serta kebutuhan para dosen.
Selain itu pimpinan menghalangi para dosen dengan aktivitas yang berat. Para dosen tidak memperdulikan perilaku pimpinan dan memperlakukan meraka
sendiri seperti para profesional. Mereka satu sama lain saling menghormati dan saling mendukung, mereka bangga akan rekan kerja mereka dan
menikmati pekerjaan, mereka benar – benar berteman. Selain itu, dosen tidak
hanya respek atas kemampuan mereka masing – masing, tetapi mereka juga
menyukai satu sama lain benar – benar intim. Dosen yang profesional dan
produktif walaupun memiliki pimpinan yang lemah, para dosen bersatu, komitmen, mendukung dan terbuka.
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Iklim Lepas
disengaged climate
Iklim ini ditandai dengan adanya perilaku pimpinan bersifat terbuka, peduli dan mendukung. Pimpinan mendengarkan dan terbuka terhadap dosen sangat
mendukung, memberikan kebebasan terhadap dosen untuk berbuat sesuai dengan pengetahuan profesional mereka. Namun demikian, dosen tidak mau
menerim pimpinan, dosen secara aktif bekerja untuk melakukan sabotase terhadap pimpinan, dosen tidak memperdulikan pimpinan. Dosen tidak hanya
tidak menyukai piminan, tetapi mereka tidak respek dan tidak menyukai satu sama lain intimasi rendah atau hubungan kolega yang rendah. Dosen benar
– benar terlepas dari tugas
– tugas. c.
Iklim Tertutup
closed cilmate
Pada iklim tertutup, pimpinan dan bawahan benar – benar terlihat melakukan
usaha, pimpinan menekankan pekerjaan yang kurang penting dan pekerjaannya sendiri, sedangkan dosen merespon secara minimal dan
menunjukkan komitmen yang rendah. Kepemimpinan atasan terlihat sebagai pengawasan, kaku, tidak peduli, tidak simpatik dan memberikan dukungan
yang rendah. Bahkan pimpinan menunjukkan kecurigaan, kurangnya perhatian terhadap dosen, tertutup, kurang fleksibel, apatis dan tidak komitmen.
d. Iklim Terbuka
open climate
Iklim terbuka ditandai dengan adanya kerja sama dan respek di antara dosen dan pimpinan. Kerja sama tersebut menciptakan iklim dimana pimpinan
mendengarkan dan terbuka terhadap dosen, pimpinan memberikan hadian yang benar
– benar ikhlas, terus – menerus, dan respek terhadap kemampuan profesionalisme dari dosen dukungan yang tinggi serta memberikan
kebebasan kepada dosen untuk berbuat. Perilaku dosen mendukung, terbuka dan hubungan dengan teman sejawat tinggi. Dosen menunjukkan pertemanan
yang terbuka intimasi tinggi, dan komit terhadap pekerjaan. Singkatnya antara pimpinan dan dosen saling terbuka.
2.3.3 Dimensi dan Indikator – Indikator Iklim Organisasi