Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari berbagai definisi diatas, para ahli secara umum setuju bahwa
blended learning
lebih menekankan
kepada penggabunganpenyatuan
metode pembelajaran secara konvensional
face-to-face
dengan metode
e-learning
yang didukung dengan kemajuan teknologi. Seperti terlihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Gambaran
blended learning
2.1.2 Konsep Model
Blended Learning
Model pembelajaran bisa diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, yang mengandung pemikiran bersifat uraian atau
penjelasan berikut saran, untuk menciptakan suasana yang dapat memfasilitasi belajar siswa secara optimal, dengan tujuan membantu siswa belajar sesuai
dengan perkembangan dan kemampuan psikomotor yang dimilikinya serta mengubah perilaku siswa afektif berdasarkan tujuan yang ingin dicapainya
Munawar, 2011. Bisa juga diartikan sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film komputer, kurikulum dan lain-lain Trianto, 2012.
Menurut Soekamto 2000, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivatas belajar mengajar. Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran adalah sebah kerangka konseptual yang secara
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sistematis mendeskripsikan langkah-angkah proses pembelajaran agar tercapai tujuan pemelajaran.
Model pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Rusman, 2010: a.
Berdasarkan teori pendidikan dan teori dari para ahli tertentu; b.
Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu; c.
Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas; d.
Memiliki bagian-bagian model; e.
Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran; f.
Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman pembelajaran yang dipilihnya.
Pemilihian model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta
tingkat kemampuan peserta didik. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan guru harus mengembangkan model yang sederhana, sistematik dan bermakna serta
dapat digunakan guru sebagai dasar untuk malakukan kegiatan pembelajaran sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar.
Blended learning
mengandung dua komponen yang umum, dua komponen yang paling umum dari
blended learning
disebut forum asinkron dan pembelajaran tatap muka Macdonals,
2008”. Sehingga dapat disimpulkan
blended learning
adalah penggabungan pembelajaran konvensional face to face dengan pembelajaran asinkron e-
learning sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Dulu kedua pembelajaran tatap muka dan
blended learning
tetap digunakan secara terpisah oleh karena menggunakan kombinasi media dan
metode yang berbeda dan digunakan pada kebutuhan audiens peserta didik yang berbeda Munawar, 2011. Misalnya tipe
face to face learning
terjadi dalam
teacher-directed environment
dengan interaksi
person to person
dalam
live synchronous
pembelajaran langsung bergantung waktu dan lingkungan yang
high-fidelity
. Sedangkan sistem
distance learning
menekankan pada
self-paced learning
dan pembelajaran dengan interaksi materi-materi yang terjadi dalam
asynchronous
tidak tergantung waktu dan lingkungan
low-fidelity
hanya teks.
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berbeda dengan zaman sekarang,
blended learning
sudah pada tahap penggabungan kedua lingkungan diatas, artinya ada saat pembelajaran
menggunakan metode, media dan audien yang sama, yakni dengan menggunakan pembelajaran berbasis web.
Ada tiga alasan menggunakan
blended learning
yakni, 1
pedagogies
, 2
technology
, dan 3
theories of
learning
Benthall, 2008. Selain itu alasan lain adalah 1 improved pedagogy; 2 increase acces and fleksibility; and 3
increased cost-effectiveness Graham, Alled dan Ure dalam Luik, 2006. Alasan efektifitas dalam pembelajaran berbasis webnya tergantung dari
beberapa faktor, salah satunya adalah mengintegrasikan desain user interface dengan desain instruksional Munawar, 2011.
Berdasarkan uraian diatas, pendidik memerlukan sebuah platform alat pembelajaran yang efektif untuk menampilkan materi pelajaran secara online
dalam pembelajaran berbasis web. Banyak sekali platform yang keefektifannya sudah teruji seperti, WebCT, Blackboard dan lain sebagainya. Selain platform
yang sudah jadi ada juga platform yang open source, yaitu Moodle. Moodle Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment merupak Course
Management Sistem CSM, juga dikenal sebagai Learning Management sistem LMS atau Virtual Learning Environmental VLE Pusdiklat, UPI, 2010. LMS
ini menggunakan teknologi internet untuk mengatur interaksi antara pengguna dan sumber pembelajaran, yakni web.
Konsep
blended learning
dirumuskan dalam beberapa komponen, yaitu Jared M. Carman, 2005:
a.
Live events
, yang dimaksud adalah pendidik dan anak didik melakukan kegiatan diwaktu yang sama, seperti kelas virtual.
b.
Online content
, yang dimaksud adalah pengalaman belajar anak didik secara mandiri, misalnya pembelajaran yang berbasis internet.
c.
Collaboration
, yang dimaksud adalah adanya kolaborasi lingkungan pembelajaran, dimana tidak hanya pembelajran tatap muka namun adanya
interaksi secara online, seperti e-mail, chatting dan lain-lain. d.
Assesment
, penilaian pengetahuan anak didik. Dalam hal ini seharusnya dilakukan pra penilaian sebelum pembelajaran berlangsung, ini dimaksudkan
Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM
ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk mengetahui pengetahuan anak didik sebelumnya dan pasca penilaian dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan anak didik dan
keberhasilan pembelajaran. e.
Reference materials
, yang dimaksud adalah bahan referensi yang dapat meningkatkan belajar anak didik.
2.1.3 Pendekatan