Konsep Model S TE 1002413 Chapter2

Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari berbagai definisi diatas, para ahli secara umum setuju bahwa blended learning lebih menekankan kepada penggabunganpenyatuan metode pembelajaran secara konvensional face-to-face dengan metode e-learning yang didukung dengan kemajuan teknologi. Seperti terlihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Gambaran blended learning

2.1.2 Konsep Model

Blended Learning Model pembelajaran bisa diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, yang mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran, untuk menciptakan suasana yang dapat memfasilitasi belajar siswa secara optimal, dengan tujuan membantu siswa belajar sesuai dengan perkembangan dan kemampuan psikomotor yang dimilikinya serta mengubah perilaku siswa afektif berdasarkan tujuan yang ingin dicapainya Munawar, 2011. Bisa juga diartikan sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film komputer, kurikulum dan lain-lain Trianto, 2012. Menurut Soekamto 2000, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivatas belajar mengajar. Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah sebah kerangka konseptual yang secara Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sistematis mendeskripsikan langkah-angkah proses pembelajaran agar tercapai tujuan pemelajaran. Model pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Rusman, 2010: a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori dari para ahli tertentu; b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu; c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas; d. Memiliki bagian-bagian model; e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran; f. Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman pembelajaran yang dipilihnya. Pemilihian model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan guru harus mengembangkan model yang sederhana, sistematik dan bermakna serta dapat digunakan guru sebagai dasar untuk malakukan kegiatan pembelajaran sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar. Blended learning mengandung dua komponen yang umum, dua komponen yang paling umum dari blended learning disebut forum asinkron dan pembelajaran tatap muka Macdonals, 2008”. Sehingga dapat disimpulkan blended learning adalah penggabungan pembelajaran konvensional face to face dengan pembelajaran asinkron e- learning sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Dulu kedua pembelajaran tatap muka dan blended learning tetap digunakan secara terpisah oleh karena menggunakan kombinasi media dan metode yang berbeda dan digunakan pada kebutuhan audiens peserta didik yang berbeda Munawar, 2011. Misalnya tipe face to face learning terjadi dalam teacher-directed environment dengan interaksi person to person dalam live synchronous pembelajaran langsung bergantung waktu dan lingkungan yang high-fidelity . Sedangkan sistem distance learning menekankan pada self-paced learning dan pembelajaran dengan interaksi materi-materi yang terjadi dalam asynchronous tidak tergantung waktu dan lingkungan low-fidelity hanya teks. Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berbeda dengan zaman sekarang, blended learning sudah pada tahap penggabungan kedua lingkungan diatas, artinya ada saat pembelajaran menggunakan metode, media dan audien yang sama, yakni dengan menggunakan pembelajaran berbasis web. Ada tiga alasan menggunakan blended learning yakni, 1 pedagogies , 2 technology , dan 3 theories of learning Benthall, 2008. Selain itu alasan lain adalah 1 improved pedagogy; 2 increase acces and fleksibility; and 3 increased cost-effectiveness Graham, Alled dan Ure dalam Luik, 2006. Alasan efektifitas dalam pembelajaran berbasis webnya tergantung dari beberapa faktor, salah satunya adalah mengintegrasikan desain user interface dengan desain instruksional Munawar, 2011. Berdasarkan uraian diatas, pendidik memerlukan sebuah platform alat pembelajaran yang efektif untuk menampilkan materi pelajaran secara online dalam pembelajaran berbasis web. Banyak sekali platform yang keefektifannya sudah teruji seperti, WebCT, Blackboard dan lain sebagainya. Selain platform yang sudah jadi ada juga platform yang open source, yaitu Moodle. Moodle Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment merupak Course Management Sistem CSM, juga dikenal sebagai Learning Management sistem LMS atau Virtual Learning Environmental VLE Pusdiklat, UPI, 2010. LMS ini menggunakan teknologi internet untuk mengatur interaksi antara pengguna dan sumber pembelajaran, yakni web. Konsep blended learning dirumuskan dalam beberapa komponen, yaitu Jared M. Carman, 2005: a. Live events , yang dimaksud adalah pendidik dan anak didik melakukan kegiatan diwaktu yang sama, seperti kelas virtual. b. Online content , yang dimaksud adalah pengalaman belajar anak didik secara mandiri, misalnya pembelajaran yang berbasis internet. c. Collaboration , yang dimaksud adalah adanya kolaborasi lingkungan pembelajaran, dimana tidak hanya pembelajran tatap muka namun adanya interaksi secara online, seperti e-mail, chatting dan lain-lain. d. Assesment , penilaian pengetahuan anak didik. Dalam hal ini seharusnya dilakukan pra penilaian sebelum pembelajaran berlangsung, ini dimaksudkan Teguh Budiarto , 2016 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DI TINJAU DARI PERSPEKTIF LEADERSHIP DAN IKLIM ORGANISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mengetahui pengetahuan anak didik sebelumnya dan pasca penilaian dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan anak didik dan keberhasilan pembelajaran. e. Reference materials , yang dimaksud adalah bahan referensi yang dapat meningkatkan belajar anak didik.

2.1.3 Pendekatan