Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
103
BAB 3
Agama Buddha dan Kesetaraan Gender
A. Kompetensi Inti KI:
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, PHQJXUDLPHUDQJNDLPHPRGL¿NDVLGDQPHPEXDWGDQUDQDKDEVWUDN
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori.
B. Kompetensi Dasar KD
3.1 Mendeskripsikan peranan agama Buddha untuk menegakkan Hak Asasi Manusia dan kesetaraan gender.
4.1 Membuat tulisan tentang agama Buddha yang terkait dengan Hak Asasi Manusia dan kesetaraan gender.
C. Peta Konsep
Agama Buddha dan Kesetaraan Gender
Status Perempuan dalam Ajaran
Agama Buddha Buddha Mengangkat
Martabat Kaum Perempuan
Pengertian Gender
Kelas IX SMP
104
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ke-11 3 x 40 menit = 3 JP
“Agama Buddha dan Kesetaraan Gender” Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian gender 2. Menjelaskan status perempuan dalam agama Buddha
3. Mengungkapkan peranan Sang Buddha dalam mengangkat martabat kaum
perempuan
E. Langkah Pembelajaran Umum
1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran. 2. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
yang mendorong peserta didik mampu memahami materi pembelajaran. 3. Model dan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
yang digunakan guru dengan menyesuaikan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan oleh guru dengan model lain yang dianggap dapat mendorong
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan. 4. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, yaitu: a membimbing dan memfasilitasi pembelajaran
b mendorong peserta didik untuk mampu memahami hakikat sejarah dalam menyampaikan hasil pembelajaran peserta didik yang dilakukan dengan
menggunakan media yang ada dan memungkinkan di sekolah.
F. Materi Proses Pembelajaran
Pada Bab 3 ini, guru diharapkan mampu menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan Buddha dan kesetaraan gender. Bab
ini hanya berisi satu pertemuan, yaitu pertemuan ke-11. Agar peserta didik mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, seyogyanya guru dapat
menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta, dan dokumentasi audio visual
¿OP\DQJUHOHYDQ Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai
apersepsi. Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
105
Pertemuan Ke-11 3 x 40 menit = 3 JP “Agama Buddha dan Kesetaraan Gender”
1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan ini merupakan kegiatan guru, yang antara lain: a. Guru mengajak peserta didik untukberdoadan hening sejenak bersama-sama.
b. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. c. Guru menyampaikan topik tentang Buddha dan kesetaraan gender.
d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik usahakan 40 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai.
e. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti berisi kegiatan peserta secara utuh dengan pendekatan ilmiah, yaitu: a. Mengamati, guru mengajak peserta didik melakukan pengamatanmateri pada
buku teks pelajaran, kemudian menyampaikan tanggapan, dilanjutkan dengan membaca materi tentang Buddha dan kesetaraan gender.
Pada Bab ini Guru meminta peserta didik untuk melanjutkan pengamatan dengan cara membaca teks bagian A “Pengertian Gender” dan B” Status Perempuan dalam
Agama Buddha” untuk menggali informasi dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan.
Ayo Menanya
Instruksikan peserta didik untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas tentang materi hasil mereka membaca serta mencermati
materi “Pengertian Gender dan Status Perempuan dalam Agama Buddha”
Ayo Mencari Informasi
Guru meminta peserta didik mencari informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca buku teks dari berbagai sumber untuk mengumpulkan mendapatkan
data lanjutan terkait dengan “Pengertian Gender dan Status Perempuan dalam Agama Buddha”untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
Kelas IX SMP
106
Ayo Mengolah Informasi
Ajaklah peserta didik untuk mengolah informasi yang telah mereka dapatkan dari berbagai sumber dan kemudian minta mereka untuk membuat jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka rumuskan sebelumnya
Ayo Mengomunikasikan
Guru mempersilahkan peserta didik untuk mengomunikasikan hasil jawaban mereka dengan cara mempresentasikan atau menyampaikannya dalam bentuk tulisanbentuk
lainnya di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan. Kemudian mintalah mereka menyimpulkan hasil presentasi tersebut.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan guru bersama-sama peserta didik, dengan langkah-langkah:
a. Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok PHODNXNDQUHÀHNVLXQWXNPHQJHYDOXDVLSHPEHODMDUDQ
b. Guru bersama peserta didik menyimpulkan poin-poin hasil pembelajaran; c. guru bersama peserta didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; d. Guru bersama peserta didik melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; e. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan f. Guru bersama peserta didik melakukan doa penutup.
Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
107
G. Penilaian
Penilaian Kompetensi Pengetahuan Kerjakan dengan uraian yang jelas dan tepat
1. Mengapa ada gerakan kaum perempuan sebagai gerakan perlawanan terhadap ketidakadilan gender?
2. Bagaimana kedudukan wanita India sebelum munculnya Buddha? 3. Mengapa Buddha menyetarakan antara laki-laki dan perempuan?
4. Bagaimana kesetaraan kesucian antara laki-laki dan perempuan menurut ajaran Buddha?
5. Jelaskan maksud pernyataan Buddha bahwa ada beberapa perempuan bisa lebih baik daripada laki-laki
Kunci Jawaban:
1. Karena untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang sejajar dengan laki- laki.
2. Wanita di India sebelum munculnya Buddha dianggap sebagai obor penerang menuju neraka karena dianggap tidak berguna.
3. Karena laki-laki dan perempuan memiliki derajad, hak dan kewajiban yang sama. 4. Kesetaraan kesucian antara laki-laki dan perempuan dan sama-sama dapat
mencapai kesucian. 5. Karena kenyataannya banyak laki-laki yang melanggar norma-norma Buddha
Dharma dan banyak sekali perempuan yang lebih baik dari laki-laki.
Tugas Proyek
Mintalah peserta didik untuk melakukan pengamatan di masyarakat tentang kasus diskriminasi antara laki-laki dan perempuan Selanjutnya, buatlah laporan minimal
3 paragrap tentang kasus tersebut
Kelas IX SMP
108
Kerja Sama dengan Orang Tua
1. Mintalah peserta didik untuk mengkonsultasikan tugas-tugas dengan orang tua 2. Mintalah pendapat dan tanggapan kepada orang tua untuk mendapatkan
informasi tentang tugas peserta didik
H. Pengayaan