Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Penutup

Kelas IX SMP 54

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Proses Pembelajaran RPP. RPP meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru: a. Mengajak peserta didik untuk melakukan hening sejenak dan berdoa bersama-sama. b. 0HQ\LDSNDQ SHVHUWD GLGLN VHFDUD SVLNLV GDQ ¿VLN XQWXN PHQJLNXWL proses pembelajaran; c. 0HPEHUL PRWLYDVL EHODMDU SHVHUWD GLGLN VHFDUD NRQWHNVWXDO VHVXDL PDQIDDW GDQ DSOLNDVL PDWHUL DMDU GDODP NHKLGXSDQ VHKDULKDUL dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; e. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan I Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan WHPDWLNGDQDWDXWHPDWLNWHUSDGXGDQDWDXVDLQWL¿NGDQDWDXLQNXLULGDQ penyingkapan discovery dan atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

a. Sikap

Se VXDLGHQJDQNDUDNWHULVWLNVLNDSPDNDVDODKVDWXDOWHUQDWLI\DQJ GLSLOLK DGDODK SURVHV DIHNVL PXODL GDUL PHQHULPD PHQMDODQNDQ PHQJKDUJDLPHQJKD\DWLKLQJJDPHQJDPDONDQ6HOXUXKDNWLYLWDV pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang PHQGRURQJSHVHUWDGLGLNXQWXNPHODNXNDQDNWLYLWDVWHUVHEXW Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 55

b. Pengetahuan

P HQJHWDKXDQ GLPLOLNL PHODOXL DNWLYLWDV PHQJHWDKXL PHPDKDPL PHQHUDSNDQ PHQJDQDOLVLV PHQJHYDOXDVL KLQJJD PHQFLSWD .DUDNWHULWLN DNWLYLWLWDV EHODMDU GDODP GRPDLQ SHQJHWDKXDQ LQL PHPLOLNL SHUEHGDDQ GDQ NHVDPDDQ GHQJDQ DNWLYLWDV EHODMDU dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan VDLQWL¿N WHPDWLN WHUSDGX GDQ WHPDWLN VDQJDW GLVDUDQNDQ XQWXN menerapkan belajar berbasis penyingkapanpenelitian discovery inquiry learning. Untuk mendorong peserta didik menghasilkan NDU\DNUHDWLIGDQNRQWHNVWXDOEDLNLQGLYLGXDOPDXSXQNHORPSRN disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning.

c. Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu diberikan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquirylearning dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning.

3. Kegiatan Penutup

D DODPNHJLDWDQSHQXWXSJXUXEHUVDPDSHVHUWDGLGLNEDLNVHFDUDLQGLYLGXDO PDXSXQNHORPSRNPHODNXNDQUHÀHNVLXQWXNPHQJHYDOXDVL a. 6HOXUXK UDQJNDLDQ DNWLYLWDV SHPEHODMDUDQ GDQ KDVLOKDVLO \DQJ GLSHUROHK XQWXN VHODQMXWQ\D VHFDUD EHUVDPD PHQHPXNDQ PDQIDDW langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, EDLNWXJDVLQGLYLGXDOPDXSXQNHORPSRNGDQ d. 0HQJLQIRUPDVLNDQUHQFDQDNHJLDWDQSHPEHODMDUDQXQWXNSHUWHPXDQ berikutnya. Kelas IX SMP 56

C. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effect dan dampak pengiring nurturant effect dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian 3HQGLGLNDQYDOXDVLSURVHVSHPEHODMDUDQGLODNXNDQVDDWSURVHVSHPEHODMDUDQ GHQJDQPHQJJXQDNDQDODWDQJNHWREVHUYDVLFDWDWDQDQHNGRWGDQDWDXUHÀHNVL

D. Pengawasan Proses Pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, VXSHUYLVLHYDOXDVLSHODSRUDQVHUWDWLQGDNODQMXWVHFDUDEHUNDODGDQEHUNHODQMXWDQ Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pe QJDZDVDQ GLODNXNDQ GHQJDQ SULQVLS REMHNWLI GDQ WUDQVSDUDQ JXQD peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi. 2. Sistem dan Entitas Pengawasan Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu. b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk VXSHUYLVHDNDGHPLNGDQVXSHUYLVLPDQDMHULDO Pengawasan yang dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan GLZXMXGNDQGDODPEHQWXNYDOXDVLLUL6HNRODK