Kebijakan penguatan kelembagaan Balai Penyuluhan Kecamatan Kebijakan penguatan Poktan dan Gapoktan dalam membangun

70 masyarakat pertanian, perikanan dan nelayan yang dapat mengelola usaha dengan baik.

j. Kebijakan penyediaan tambahan biaya penyelenggaraan penyuluh

pertanian, perikanan dan kehutanan. Penyelenggaraan penyuluhan pada dasarnya menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Untuk menyelenggarakan penyuluhan yang efektif dan efisien diperlukan tersedianya pembiayaan yang memadai, antara lain pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan pemerintah yang terdiri atas biaya operasional kelembagaan penyuluhan, biaya operasional penyuluh, biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Penyediaan biaya operasional penyuluhan diberikan untuk melaksanakan kegiatan : i. Penyusunan kebijakan dan programa penyuluhan kabupaten dan kecamatan ii. Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan. iii. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha. iv. Melaksanakan pembinaan pengembangan kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana, prasarana penyuluhan. v. Pelaksanaan proses pembelajaran

k. Kebijakan penguatan kelembagaan Balai Penyuluhan Kecamatan

BPK dalam pelaksanaan penyuluhan yang berdaya guna dan berhasil guna. Balai Penyuluhan Kecamatan BPK merupakan satuan administrasi pangkal bagi penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang berperan mengkoordinasikan, mensinergikan, dan menyelaraskan 71 kegiatan pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan di wilayah kerja balai. Dengan kelembagaan penyuluhan kecamatan yang kuat maka dukungan, pengawalan dan sinergi program-program pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di kecamatan adalah cermin penguatan kelembagaan Balai Penyuluhan Kecamatan BPK. Penguatan Balai Penyuluhan Kecamatan BPK bertujuan agar dapat memiliki kemampuan : i. Merumuskan dan menyusun programa penyuluhan kecamatan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan agroekosistem dalam rangka dukungan pelaksanaan program pemerintah dan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha. ii. Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan kecamatan secara berdaya guna dan berhasil guna. iii. Menyediakan dan menyebarkan informasi yang diperlukan oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara cepat dan tepat sasaran. iv. Memberdayakan dan memperkuat kelembagaan pelaku utama dan pelaku agar mampu berperan sebagai bagian sistem agribisnis diwilayah kerja balai. v. Meningkatkan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta agar dapat membimbing, mendampingi, melayani pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengembangkan usaha mereka; dan vi. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berdayaguna dan berhasilguna.

l. Kebijakan penguatan Poktan dan Gapoktan dalam membangun

usahatani dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan 72 serta meningkatkan kapasitasnya menjadi kelembagaan ekonomi petani dan nelayan. Pengembangan kelembagaan merupakan salah satu komponen pokok dalam keseluruhan rancangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan RPPK tahun 2005-2025. Sesungguhnya, selama ini pendekatan kelembagaan juga telah menjadi komponen pokok dalam pembangunan pertanian. Namun, kelembagaan petani cendrung hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar. Kedepan, agar dapat berperan sebagai aset komunitas masyarakat nagari yang partisipatif, maka pengembangan kelembagaan dirancang sebagai upaya untuk peningkatan kapasitas masyarakat itu sendiri sehingga menjadi mandiri.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,