55
peran penyuluh dalam pembinaan
kemandirian kelembagaan petani
dan nelayan. kelembagaan petani dan
nelayan sebagai kelembagaan ekonomi
petani dan nelayan yang kuat dan mandiri.
pendapatan keluarga petani dan nelayan.
4.3. Strategi dan Kebijakan
1. Strategi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan bidang ketahanan pangan dan bidang penyuluhan di Kabupaten Pesisir Selatan, maka Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan menyusun dan melaksanakan tujuh strategi sebagai berikut :
a. Optimalisasi koordinasi dan sinergitas dalam penyusunan kebijakan
ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan. b.
Pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat. c.
Pengembangan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Sehat, Aman dan Halal B2SAH.
d. Menumbuhkan usaha-usaha olahan pangan lokal.
e. Penguatan dan peningkatan SDM penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan. f.
Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
g. Penguatan kelembagaan petani dan nelayan.
a. Optimalisasi koordinasi dan sinergitas dalam penyusunan kebijakan
ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan.
Membangun ketahanan pangan dan gizi sangat
kompleks, memerlukan
peran aktif
seluruh elemen
masyarakat untuk
menumbuhkembangkan kesadaran dalam mewujudkan kemandirian pangan guna ketersediaan pangan di tingkat nasional, daerah hingga sampai
perorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Upaya
56
mewujudkan ketahanan pangan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta.
Dalam rangka optimalisasi dan sinergitas dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan,
dalam lima tahun kedepan akan dilakukan upaya-upaya diataranya sebagai berikut :
i. Memperkuat kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan Daerah DKPD
Kabupaten Pesisir Selatan sebagai lembaga yang mampu melahirkan kebijakan nyata dalam mewujudkan kemandirian pangan dan
penanganan nagari-nagari rawan pangan. ii.
Mensinergikan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan gizi lintas Satuan Kerja Perangka Daerah SKPD yang lebih
efektif, efisien dan tepat sasaran. iii.
Meningkatkan koordinasi dalam peningkatan penanganan keamanan pangan hasil tangkapan ikan, makanan jajanan anak sekolah dan
pangan segar lainnya. iv.
Meningkatkan peran serta Pemerintah Nagari dalam peningkatan pos penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan.
v. Penguatan sistem informasi pangan dan gizi dalam rangka
pengembangan sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi.
b. Pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat.