Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan Kebijakan mendukung pencapaian swasembada beras, jagung,

59 ii. Memfasilitasi dan meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi Penyuluh PNS, Penyuluh THL-TBPP dan Penyuluh Swadaya sesuai dengan potensi wiliyah. iii. Memfasilitasi penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dari sumber-sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan. Lembaga pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di tingkat Kabupaten Pesisir Selatan adalah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, sedangkan ditingkat kecamatan adalah Balai Penyuluhan Kecamatan. Salah satu tugas kelembagaan ini adalah memfasilitasi dan melaksanakan penyuluhan agar pelaku utama dan pelaku usaha mampu mengembangkan dirinya dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejateraannya secara mandiri. Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan mesti dilakukan demi pencapaian tugas yang diemban. Upaya yang dilakukan lima tahun kedepan adalah : i. Pemenuhan standar minimal dan pemanfaatan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian, perikanan dan kelautan. ii. Peningkatan manajemen organisasi operasional Balai Penyuluhan Kecamatan BPK. iii. Dukungan biaya operasional kelembagaan penyuluhan, perikanan dan kehutanan.

g. Penguatan kelembagaan petani dan nelayan.

Pelaksanaan kegiatan pertanian dan perikanan melibatkan banyak petani dan nelayan, sarana produksi dan permodalan yang cukup besar, serta berhubungan erat dengan sumber inovasi teknologi dan informasi pertanian dari hulu sampai hilir. Dengan kondisi seperti ini untuk memudahkan 60 koordinasi diperlukan kelembagaan petani dan nelayan. Melalui kelembagaan tersebut, koordinasi antara petaninelayan dan antara kelompok semakin mudah. Dan juga melalui pendekatan kelompok dalam penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan. Mengingat manfaat keberadaan kelembagaan petani dan nelayan tersebut, maka kedepan dilakukan upaya-upaya penguatan melalui : i. Pendataan kembali keberadaan kelembagaan petani dan nelayan sesuai dengan bidang usaha yang dikembangkan. ii. Memberikan bimbingan dan pendampingan teknis untuk memperkuat kemampuan baik dari segi manajemen kelompok, kegiatan budidaya maupun dalam aspek pengolahan dan pemasaran. iii. Memperkuat modal usaha bagi kelompokgabungan kelompok melalui pemberian bantuan modal, serta memperkuat jaringan usaha kelompok.

2. Kebijakan

Kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir 2016-2021 adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan mendukung pencapaian swasembada beras, jagung,

kedelai dan peningkatan produksi daging. Fakta menyatakan, bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, harus tersedia setiap saat, pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia, dan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG Tahun 2012 menyarankan agar penyedian pangan minimal dalam bentuk ketersediaan energi sebesar 2.400 Kkalkapitahari, dan ketersediaan protein minimal 63 gramkapitahari. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian yang memfokuskan pada pengembangan pangan pokok strategis, maka Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan potensi yang dimiliki mendukung pencapaian swasembada pangan pokok strategis 61 yaitu : beras, jagung, kedelelai dan daging sapi-kerbau, selain komoditas pertanian lainnya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, mengamanatkan agar upaya pemenuhan kebutuhan pangan di dalam negeri diutamakan dari produksi domestik. Upaya ini mengisyaratkan agar dalam menciptakan ketahanan pangan harus berlandaskan kemandirian dan kedaulatan pangan yang didukung oleh subsistem yang terintegrasi berupa ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan. Disamping itu, penciptaan ketahanan pangan merupakan wahana penguatan stabilitas ekonomi dan politik, jaminan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau dan menjanjikan untuk mendorong peningkatan produksi.

b. Kebijakan penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah