Uraian Teoritis Definisi Pajak Fungsi Pajak

Sarana untuk mempererat hubungan positif antara Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai dengan program Studi Diploma III Admiinistrasi Perpajakan FISIP USU. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU a. Guna meningkatkan atau memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya dibidang perpajakan b. Memberikan uji yang nyata atas disiplin ilmu dan kurikulum yang telah ditetapkan. c. Membuka interaksi antara Dosen dengan Instansi yang bersangkutan khususnya Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai d. Mempromosikan Sumber Daya Manusia yang ahli dibidangnya. e. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari Program Studi Diploma III khususnya USU, dan meningkatkan dukungan masa depan alumni.

3. Uraian Teoritis

1. Definisi Pajak

Beberapa definisi pajak menurut beberapa ahli yaitu : 1.1 Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH Dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak pendapatan, mendefinisikan “pajak sebagai iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksankan dengan tidak mendapat jasa-jasa timbale yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum” Mardiasmo,2003 : 7. 1.2 Mr. Dr. N.J Fieldman Dalam bukunya yang berjudul De Overheidsmiddlen Van Indonesia, Mardiasmo,2003 : 20 memberikan batasan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada pengusaha menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum”. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada Pengertian Pajak dari berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak Waluyo,2010:6 yaitu sebagai berikut : a. Fungsi Penerimaan Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalakan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintahan ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak. b. Fungsi Mengatur Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintahan menetapkan bea masuk yang tinggi produk luar negeri.

3. Jenis-Jenis Pajak