PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN 18
18
BUDI DAYA TERNAK UNGGAS
AYAM PEDAGI NG
1. DEFI NI SI
Berdasarkan produk akhir yang dihasilkan, ternak ayam dibagi menjadi dua yaitu ternak ayam pedaging yang produk akhirnya adalah daging beserta olahannya
dan ternak ayam petelur yang menghasilkan telur beserta olahannya. Pada modul ini hanya akan dijelaskan mengenai budidaya ayam pedaging yang dapat dilakukan
sebagai usaha komersial maupun sambilan. Ayam pedaging yaitu ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah
8 minggu ketika dijual dipanen dengan bobot tubuh tertentu,
mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan
daging yang baik dan banyak. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan ayam, maka terpilihlah ayam broiler sebagai ayam pedaging karena pertumbuhannya
cukup mengejutkan sejak usia 1 minggu hingga 5 minggu, pada saat berusia 3 minggu saja tubuhnya sudah sangat gempal dan padat. Sementara itu ayam
kampung yang berumur 8 minggu masih sangat kecil, tidak lebih dari kepalan jari orang dewasa, sedangkan ayam broiler yang berumur 6 minggu sudah sama
besarnya dengan ayam kampung dewasa dan apabila dipelihara hingga berumur 8 bulan, bobotnya dapat mencapai 2 kg. Kelebihan inilah yang mengakibatkan
terpilihnya ayam broiler sebagai jenis ayam pedaging terbaik saat ini, meskipun tidak menutup kemungkinan di masa yang akan dating tercipta jenis ayam
pedaging lain yang lebih unggul.
PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN 19
19
2. SEJARAH SI NGKAT
Ayam ras pedaging
disebut juga broiler,
yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam
yang memiliki
daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di I ndonesia sejak tahun 1980-an
dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam
broiler telah dikenal masyarakat I ndonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat
dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah I ndonesia.
3. PERSYARATAN LOKASI