Seleksi Bibit Pakan Modul 5, Pengelolaan Ternak Secara Berkelanjutan

PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN 1 BUDI DAYA TERNAK RUMI NANSI A TERNAK SAPI Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50 45-55 kebutuhan daging di dunia, 95 kebutuhan susu dan 85 kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau Bubalus, kerbau Afrika Syncherus, dan anoa. Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari I ndia dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni. Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi Bos yang terdapat di dunia ada dua, yaitu 1 kelompok yang berasal dari sapi Zebu Bos indicus atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta 2 kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. Berdasarkan produk akhir yang dihasilkan, ternak sapi dibagi menjadi dua yaitu sapi potong yang menghasilkan daging dan sapi perah yang menghasilkan susu. Usaha peternakan sapi potong di I ndonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain:

1. Seleksi Bibit

Pemilihan bibit sapi merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan usaha peternakan sapi. Pemilihan bibit harus dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan tujuan produksi yang ingin dicapai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit sapi adalah sebagai berikut: PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN 2 a. Pejantan, seleksi menyangkut : - kesehatan fisik : mata bersih dan bersinar, bulu bersih, halus dan mengkilap, tidak ada leleran pada hidung, mulut bau rumput, bentuk kaki simetris dan konsistensi feses normal. - kualitas semen baik, dapat dilihat dari keturunannya atau diperiksa langsung dengan mikroskop - kapasitas servis yaitu kemampuan untuk dapat mengawini induk betina, idealnya 1 ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina. b. Betina : Seleksi menyangkut kondisi fisik dan kesehatan, kemiringan vulva tidak terlalu keatas, mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing relatif besar dengan bentuk yang simetris. Adapun cara menentukan umur sapi berdasarkan susunan gigi disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Penentuan Umur Sapi Berdasarkan Susunan Gigi No. Umur Keadaan Gigi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 bulan 3 bulan 1 tahun 1,5 – 2 tahun 2-2,5 tahun 3-3,5 tahun 4 tahun 5 tahun 7-8 tahun Semua gigi seri sulung sudah ada Gigi seri sulung mulai tergesek Semua gigi seri sulung sudak tergesek Gigi seri sulung dalam I 1 berganti dengan gigi seri tetap Gigi seri sulung tengah dalam I 2 berganti dengan gigi seri tetap Gigi seri sulung tengah luar I 3 berganti dengan gigi seri tetap Gigi seri sulung luar I 4 berganti dengan gigi seri tetap Semua gigi seri tetap sudah tergesek Tepi dalam bidang lidah semua gigi seri tetap tergesek hampir dekat dengan gusi bagian dalam

2. Pakan

Dalam pemberian pakan perlu diperhatikan bebrapa faktor yaitu : palatabilitas pakan, kandungan gizi, harga, tidak beracun dan tersedia setiap saat. Pakan memegang peranan yang penting bagi ternak sapi karena berfungsi memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan reproduksi serta memelihara daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. PENGELOLAAN TERNAK SECARA BERKELANJUTAN 3 Pakan untuk ternak sapi dapat berupa hijauan rumput, kacang-kacangan dan limbah pertanian, konsentrat dedak padi, onggok, ampas tahu dan makanan tambahan vitamin, mineral dan urea. Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah sebagai berikut : - Hijauan diberikan sebanyak 10 dari berat badan sapi atau kira-kira 30 - 50 Kg ekor hari untuk ternak dewasa atau bervariasi menurut berat dan besar badan. Pada keeadaan biasa ternak diberikan pakan hijauan 2 x sehari yaitu pada pagi dan sore hari, sedangkan apabila dipekerjakan diberikan 3 x sehari yaitu pagi hari sebelum dipekerjakan, siang hari setelah dipekerjakan dan sore hari. - Konsentrat : 2 - 5 kg ekor - Pakan tambahan diberikan bersama dengan konsentrat yaitu sebanyak 30 - 50 gram ekor hari atau disesuaikan dengan tujuan produksi - Pemberian air minum sebaiknya disediakan setiap saat ad libitum dengan syarat air harus bersih dan tidak tercemar

3. Kandang