4. Kelompok bakteri pengguna Suriawira, 1996.
2.5 Koliform
Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap
air, makanan, susu, dan produk-produk susu. Adanya bakteri koliform di dalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroorganisme
yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan Fardiaz, 1993.
2.5.1 Pembagian Koliform
Bakteri koliform dapat dibedakan atas dua grup yaitu: 1 koliform fekal, misalnya Escherichia Coli.
2 koliform nonfekal, misalnya Enterobacter aerogenes. E.
Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia, sedangkan E. Aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau
tanaman-tanaman yang telah mati Fardiaz, 1993.
2.5.2 Dampak Negatif Bakteri Koliform
Gejala kesehatan dapat berupa diare, kram, mual, penyakit kuning mungkin, dan terkait sakit kepala dan kelelahan. Gejala ini, bagaimanapun,
mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor lain yang tidak berhubungan dengan bakteri dalam air minum. Air terkontaminasi dengan bakteri tidak boleh
digunakan untuk minum atau memasak kecuali jika anda bawa sampai mendidih selama minimal satu menit atau air didesinfeksi dengan cara lain
Department of public health, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Sifat-Sifat Koliform
Sifat-sifat bakteri koliform adalah: 1. Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat
mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagai sumber energi dan beberapa komponen nitrogen
sederhana sebagai sumber nitrogen. 2. Mempunyai sifat dapat mensintesa vitamin.
3. Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,5°C. 4. Mampu menghasilkan asam dan gas gula.
5. Dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan. 6. Pseudomonas aerogenes dapat menyebabkan pelendiran Suriawiria,
1996. Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu: uji
penduga, uji penguat, dan uji lengkap.
2.5.4 Uji Penduga Koliform
Dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung MPN koliform secara sensitif di dalam air, susu atau contoh lainnya, yaitu metode 7 tabung dan 15
tabung. Di sini dilakukan pengambilan contoh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu 10 ml untuk tabung seri pertama, terutama untuk contoh-contoh yang
diduga kandungan koliformnya kecil, sehingga jika contoh yang diambil terlalu kecil mungkin koliform tidak dapat terdeteksi.
Untuk analisis air, dalam uji penduga digunakan Lactose Broth, sedangkan untuk contoh lainnya yang banyak mengandung bakteri asam laktat,
Universitas Sumatera Utara
misalnya susu, digunakan Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLBB. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa dan membentuk gas, hingga dapat
mengakibatkan pembacaan uji positif yang salah. BGLBB merupakan medium selektif yang mengandung garam bile sehingga dapat menghambat bakteri gram
negatif termasuk koliform. Inkubasi dilakukan pada suhu 35°C selama 24 jam, dan tabung
dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10 atau lebih dari volume di dalam tabung durham. Tabung yang tidak menunjukkan pembentukan gas
diperpanjang lagi inkubasinya sampai 48 jam. Jika tetap tidak terbentuk gas, dihitung sebagai tabung negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada
masing-masing seri. MPN penduga dapat dihitung dengan melihat Tabel MPN 7 atau Tabel MPN 15 tabung.
2.5.5 Uji Penguat Koliform