2.1.4 Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem penyediaan air bersih merupakan suatu sistem penyediaan air inum yang meliputi sistem pengambilan air baku, transmisi air baku, proses pengolahan
air baku, sistem transmisi dan reservoir air bersih serta sistem distribusiperpipaan yang dioperasikan sedemikian rupa sehingga terdapat tekanan yang cukup disetiap
saat pada seluruh bagian sistem perpipaannya. Pada dasarnya penyediaan air minum kepada masyarakat adalah untuk
memenuhi kebutuhan air untuk kebutuhan hidup dan kebutuhan dalam berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Namun yang lebih penting lagi adalah penyediaan
air tersebut dimaksud adalah agar masyarakat dapat hidup secara sehat dan higienis. Dengan demikian tujuan utama penyediaan air minum itu adalah sebagai
salah satu upaya untuk membangun manusia dan masyarakat yang sehat. Manusia yang sehat adalah masyarakat yang produktif yang dapat mendukung produktifitas
dan perkembangan ekonomi. PDAM sebagai kepanjangan tangan Pemda melaksanakan sebagai tugas
Pemda memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai operator pelayanan air minum, melalui sistem yang dimilikinya berkewajiban memenuhi objektif
dimaksud diatas. Sesungguhnya tugas tersebut merupakan tugas yang mulia dan memiliki arti strategis bagi bangsa dan negara. Untuk mencapai objektif di
maksud, pelayanan air minum oleh PDAM harus memenuhi beberapa syarat : 1.
Terpenuhinya syarat-syarat kualitas agar dapat dipergunakan secara aman, tanpa khawatir terinfeksi suatu penyakit, terutama penyakit-penyakit yang
dapat tertular dan berkembang melalui air;
Universitas Sumatera Utara
2. Arus aliran air dapat disediakan dalam jumlah yang cukup dan tersedia
setiap waktu atau pengaliran berlangsung selama 24 jam. Kedua syarat diatas adalah menyangkut tentang “Tiga Tas” kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas; 3.
Sistem dan manajemennya harus professional dan efisien sehingga harga air menjadi murah dan terjangkau oleh kemampuan masyarakat
affordable. Ketiga persyaratan diatas adalah merupakan persyaratan yang standar
dengan pengertian semua operator pelayanan air minum berkewajiban memenuhinya. Adalah hak masyarakat atau pelanggan untuk mendapatkan
pelayanan seperti itu. Secara umum sistem penyediaan air minum dilakukan dengan 2 cara yaitu
sistem produksi dan sistem distribusi. Untuk lebih rincinya akan dijelaskan satu persatu.
a. Sistem Produksi
Yaitu merupakan sistem air yang memproduksi air bersih untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan kuantitas dan kualitasnya. Adapun unit yang
diproduksinya adalah mulai dari pengambilan air baku, kemudian air tersebut di olah di instalasi pengolahan air dan menyalurkan serta menampung air bersih ke
bangunan reservoir. b.
Sistem Distribusi Sistem distribusi adalah sistem pengaliran air bersih dari reservoir ke
pelanggang. Sistem distribusi merupakan bagian terpenting dalam penyediaan air dimana sistem ini terdiri dari jaringan perpipaan yang bertekanan, termasuk
Universitas Sumatera Utara
didalamnya katup valve, wash out, siphon, hidran kebakaran, meter air, reservoir dan sebagainya untuk menjangkau para pelanggang di daerah pelayanan. Dimana
kesemua itu membantu dalam kelancaran pendistribusian air yang terdapat dalam jaringan pipa.
Distribusi air minum dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung kondisi topografi yang menghubungkan sumber air dengan konsumen. Distribusi
secara gravitasi, pemompaan maupun kombinasi pemompaan dan gravitasi dapat digunakan untuk menyuplai air ke konsumen dengan tekanan yang mencukupi.
Berikut penjelasan dari masing-masing sistem pengaliran distribusi air bersih : Cara gravitasi
Cara gravitasi dapat digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan
yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi.
Cara pemompaan Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen. Cara ini digunakan jika daerah pelayanan merupakan daerah
yang datar, dan tidak ada daerah yang berbukit. Cara gabungan
Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi
darurat, misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam
Universitas Sumatera Utara
reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak,
maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata. “Joko, Tri. 2009. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Bersih. Yogyakarta:
Graha Karya”
Sistem Produksi Sistem Distribusi
Gambar 2.2 Skema Sistem Penyediaan Air Minum
2.2 Reservoir 2.2.1 Pengertian Reservoir