Tahap Pelaksanaan Tindakan Prosedur Administratif Penelitian

Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu l. Mendiskusikan RPP, LKK, dan instrumen penelitian dengan dosen pembimbing. m. Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan komponen- komponen pendekatan kontekstual yang telah direncanakan dan dikembangkan dalam RPP. Pada saat tindakan, peneliti bertindak sebagai guru. Tahapan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual pada siklus I yaitu sebagai berikut. a. Konstruktivisme Pada tahap ini guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Konstruktivisme dilakukan melalui kegiatan tanya jawab pada saat siswa mengamati gambar macam-macam perubahan lingkungan fisik daratan, dan melakukan percobaan abrasi, serta diskusi hasil percobaan. b. Bertanya Kegiatan bertanya dilakukan oleh guru maupun siswa. Kegiatan bertanya pertama kali dilakukan oleh guru pada saat apersepsi. Pertanyaan yang diajukan oleh guru dimaksudkan untuk menstimulus siswa agar mengajukan pertanyaan- pertanyaan maupun mengemukakan pendapat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Inkuiri Pada tahap ini siswa diberikan permasalahan mengenai abrasi kemudian siswa melakukan percobaan abrasi untuk membuktikan jawaban atas permasalahan yang telah disajikan. Kemudian siswa melakukan pengumpulan data dan dibimbing untuk membuat kesimpulan. d. Masyarakat Belajar Siswa bekerja bersama anggota kelompoknya masing-masing. Siswa saling membantu temannya baik pada saat melakukan percobaan abrasi maupun diskusi kelompok. Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Pemodelan Pada tahap ini dilakukan oleh guru sebagai model. Guru memperlihatkan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan abrasi. Selain itu, guru mendemonstrasikan langkah-langkah percobaan proses terjadi abrasi. f. Refleksi Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa mengenai materi apa saja yang telah dipelajari oleh siswa. Kemudian guru membimbing siswa untuk mengaitkan materi tersebut dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menanyakan perasaan siswa selama kegiatan belajar. g. Penilaian Autentik Guru melakukan tes di akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan. Selain itu guru juga melakukan penilaian proses dan sikap selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I, yaitu: a. Konstruktivisme Pada tahap ini guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Konstruktivisme dilakukan melalui kegiatan tanya jawab oleh guru dan siswa setelah mengamati video tentang erosi dan melakukan percobaan erosi. b. Bertanya Kegiatan bertanya dilakukan oleh guru maupun siswa. Kegiatan bertanya pertama kali dilakukan oleh guru pada saat apersepsi. Pertanyaan yang diajukan oleh guru dimaksudkan untuk menstimulus siswa agar mengajukan pertanyaan- pertanyaan maupun mengemukakan pendapat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa juga dapat dituliskan pada kertas HVS yang telah dibagikan oleh guru kepada siswa. Siswa juga dapat menuliskan jawaban hasil pertanyaan yang diajukan oleh dirinya sendiri maupun pertanyaan yang diajukan oleh temannya. c. Inkuiri Pada tahap ini siswa diberikan permasalahan mengenai erosi kemudian siswa melakukan percobaan erosi untuk membuktikan jawaban atas permasalahan Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang telah disajikan. Percobaan dilakukan dengan mengikuti prosedur pada LKK percobaan. Kemudian siswa melakukan pengumpulan data dan dibimbing untuk membuat kesimpulan. d. Masyarakat Belajar Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing. Siswa saling membantu temannya apabila mengalami kesulitan baik pada saat melakukan percobaan erosi maupun diskusi kelompok. e. Pemodelan Pada tahap ini dilakukan oleh guru dan siswa sebagai model. Guru memperlihatkan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan erosi. Kemudian guru dibantu siswa mendemonstrasikan langkah-langkah percobaan proses terjadi erosi. f. Refleksi Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran dengan bertanya kepada siswa mengenai materi apa saja yang telah dipelajari oleh siswa. Kemudian guru membimbing siswa untuk mengaitkan materi tersebut dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru bertanya setelah mempelajari materi erosi, apa saja hal yang dapat siswa lakukan agar mencegah terjadinya erosi. Guru juga menanyakan perasaan siswa selama kegiatan belajar. g. Penilaian Autentik Guru melakukan tes di akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan. Selain itu guru juga melakukan penilaian proses dan sikap selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Tahap Observasi Tindakan