Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas PTK atau dalam bahasa Inggris disebut
Classroom Action Research
. Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja
guru dalam proses belajar mengajar melalui tindakan terhadap siswanya karena yang belajar dalam kelas adalah siswa. Sesuai dengan namanya, penelitian
tindakan kelas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan subjek penelitian adalah sekelompok peserta didik dalam ruang dan waktu yang sama.
Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan secara individu maupun kolaboratif, namun sebenarnya penelitian ini akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif.
Dalam hal ini Kemmis dalam Hopkins, 2008, hlm. 87 menjelaskan bahwa: Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan refleksi diri
yang dilaksanakan oleh partisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam a
praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, b pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi yang melingkupi
pelaksanaan praktik-praktik tersebut. Penelitian ini akan benar-benar memberdayakan jika dilaksanakan secara kolaboratif, meskipun ia juga tak
jarang dilaksanakan secara individu-individu, dan terkadang bekerja sama
dengan „orang luar‟. Dalam pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan
profesional, program-program pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem.
Definisi kedua diberikan oleh Sukardi 2013, hlm. 13, yang menulis: Penelitian Tindakan Kelas PTK secara umum merupakan pengembangan
penelitian terpakai
applied research,
dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pemeran aktif kegiatan pokok; agen perubahan; dan subjek atau
objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara terencana oleh si peneliti.
Dari definisi di atas, penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh partisipan secara kolaboratif dimana kelas merupakan tempat
berlangsungnya penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan atau melakukan perbaikan praktis terhadap pendidikan baik dalam peningkatan mutu pendidikan
atau peningkatan perbaikan kinerja pendidik. Namun menurut Arikunto,
Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
34 dkk. 2015, hlm. 2 sejak pendidik Comenius pada abad ke-18, bahwa
“kelas”
Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang dimaksud dalam konsep pendidikan dan pengajara n adalah “sekelompok
peserta didik dalam waktu yang sama, belajar hal yang sama, dari pendidik yang sama pula”. Selama ini yang tertanam dalam benak kita bahwa kelas merupakan
sebuah tempat atau ruangan yang dibatasi oleh dinding sebagai tempat belajar siswa. Sehingga pengertian penelitian tindakan kelas selama ini sering diartikan
sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Berdasarkan uraian tadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian
yang dilakukan dengan subjek penelitiannya adalah sekelompok peserta didik, yang belajar hal sama dari pendidik yang sama dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain PTK karena mampu memberikan ide
dan perlakuan
treatment
pada subjek yang diteliti berupa tindakan perbaikan. Selain itu, PTK merupakan suatu penelitian yang efektif digunakan oleh guru
dimana kelas menjadi tempat penelitian dan guru tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam melakukan pengumpulan data karena tempat penelitian
sekaligus tempat dimana guru bekerja. Adapun model PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah model
spiral dari Kemmis dan Taggart. Pada model PTK ini terdapat empat komponen dalam satu siklus, keempat komponen tersebut, meliputi: 1
Plan
, 2
Act
, 3
Observe
, dan 4
Reflect
. Pada model PTK ini
Act and observe
tindakan dan observasi dilakukan pada waktu yang sama. Setelah semua komponen dalam satu
siklus selesai diimplementasikan sampai pada kegiatan refleksi, maka diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan siklus pertama, kemudian diikuti
dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus yang baru. Adapun siklus yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari dua siklus.
Untuk lebih jelas, alur siklus PTK dengan model spiral dari Kemmis dan Taggar digambarkan pada bagan di bawah ini:
Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Siklus PTK model Spiral Kemmis dan Taggart yang disederhanakan sumber : Denzin dan Lincoln, 2007, hlm. 278
Pelaksanaan siklus pada bagan di atas dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.
Plan
Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, dilakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan
dikaji. Atas dasar masalah dan penyebabnya dari hasil studi pendahuluan, peneliti berencana membuat desain pembelajaran IPA dengan menggunakan penerapan
pendekatan kontekstual yang mungkin dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap IPA khususnya pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Dalam tahap ini disiapkan hal-hal
apa saja yang dibutuhkan seperti RPP, LKS, format observasi, evaluasi, media serta alat peraga yang dibutuhkan.
2.
Act and observe
Tindakan dan Observasi
Penelitian akan menggunakan pembelajaran dengan langkah-langkah yang
Siklus 1
Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengacu pada komponen dan prinsip pendekatan kontekstual ketika mengajar,
khususnya pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Pembelajaran yang dilakukan mengacu pada RPP dan instrumen pembelajaran
lain yang telah direncanakan dan dibuat. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan tindakan, guru
penelitian sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan data-data setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan
diamati oleh observer yaitu guru mitra dan teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamat. Dalam hal ini menggunakan lembaran penelitian yang telah
disediakan. Selain pengamatan, peneliti akan menggunakan teknik tes sebagai hasil akhir untuk melihat efek penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual
dalam pembelajaran dan teknik dokumentasi untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
3.
Reflect
Refleksi Tahap ini berisi diskusi dari peneliti dengan observer. Materi diskusi berisi
menitikberatkan tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus menentukan sikap yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya. Pada tahapan
ini juga diadakan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau
tidak. 4.
Revised Plan
Perencanaan Ulang
Revised plan
dilakukan ketika siklus pertama belum mampu menjawab tujuan penelitian tindakan kelas, sehingga masih diperlukan siklus selanjutnya
yaitu siklus II.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian