Desain Penelitian S PGSD 1200672 Chapter3

Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas PTK atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research . Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja guru dalam proses belajar mengajar melalui tindakan terhadap siswanya karena yang belajar dalam kelas adalah siswa. Sesuai dengan namanya, penelitian tindakan kelas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan subjek penelitian adalah sekelompok peserta didik dalam ruang dan waktu yang sama. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan secara individu maupun kolaboratif, namun sebenarnya penelitian ini akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif. Dalam hal ini Kemmis dalam Hopkins, 2008, hlm. 87 menjelaskan bahwa: Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan refleksi diri yang dilaksanakan oleh partisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam a praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, b pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi yang melingkupi pelaksanaan praktik-praktik tersebut. Penelitian ini akan benar-benar memberdayakan jika dilaksanakan secara kolaboratif, meskipun ia juga tak jarang dilaksanakan secara individu-individu, dan terkadang bekerja sama dengan „orang luar‟. Dalam pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan profesional, program-program pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem. Definisi kedua diberikan oleh Sukardi 2013, hlm. 13, yang menulis: Penelitian Tindakan Kelas PTK secara umum merupakan pengembangan penelitian terpakai applied research, dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pemeran aktif kegiatan pokok; agen perubahan; dan subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara terencana oleh si peneliti. Dari definisi di atas, penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh partisipan secara kolaboratif dimana kelas merupakan tempat berlangsungnya penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan atau melakukan perbaikan praktis terhadap pendidikan baik dalam peningkatan mutu pendidikan atau peningkatan perbaikan kinerja pendidik. Namun menurut Arikunto, Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34 dkk. 2015, hlm. 2 sejak pendidik Comenius pada abad ke-18, bahwa “kelas” Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang dimaksud dalam konsep pendidikan dan pengajara n adalah “sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama, belajar hal yang sama, dari pendidik yang sama pula”. Selama ini yang tertanam dalam benak kita bahwa kelas merupakan sebuah tempat atau ruangan yang dibatasi oleh dinding sebagai tempat belajar siswa. Sehingga pengertian penelitian tindakan kelas selama ini sering diartikan sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Berdasarkan uraian tadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan dengan subjek penelitiannya adalah sekelompok peserta didik, yang belajar hal sama dari pendidik yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain PTK karena mampu memberikan ide dan perlakuan treatment pada subjek yang diteliti berupa tindakan perbaikan. Selain itu, PTK merupakan suatu penelitian yang efektif digunakan oleh guru dimana kelas menjadi tempat penelitian dan guru tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam melakukan pengumpulan data karena tempat penelitian sekaligus tempat dimana guru bekerja. Adapun model PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart. Pada model PTK ini terdapat empat komponen dalam satu siklus, keempat komponen tersebut, meliputi: 1 Plan , 2 Act , 3 Observe , dan 4 Reflect . Pada model PTK ini Act and observe tindakan dan observasi dilakukan pada waktu yang sama. Setelah semua komponen dalam satu siklus selesai diimplementasikan sampai pada kegiatan refleksi, maka diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan siklus pertama, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus yang baru. Adapun siklus yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari dua siklus. Untuk lebih jelas, alur siklus PTK dengan model spiral dari Kemmis dan Taggar digambarkan pada bagan di bawah ini: Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Siklus PTK model Spiral Kemmis dan Taggart yang disederhanakan sumber : Denzin dan Lincoln, 2007, hlm. 278 Pelaksanaan siklus pada bagan di atas dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Plan Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, dilakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan dikaji. Atas dasar masalah dan penyebabnya dari hasil studi pendahuluan, peneliti berencana membuat desain pembelajaran IPA dengan menggunakan penerapan pendekatan kontekstual yang mungkin dapat meningkatkan aktivitas belajar dan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap IPA khususnya pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Dalam tahap ini disiapkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan seperti RPP, LKS, format observasi, evaluasi, media serta alat peraga yang dibutuhkan. 2. Act and observe Tindakan dan Observasi Penelitian akan menggunakan pembelajaran dengan langkah-langkah yang Siklus 1 Siska Damayanti, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengacu pada komponen dan prinsip pendekatan kontekstual ketika mengajar, khususnya pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Pembelajaran yang dilakukan mengacu pada RPP dan instrumen pembelajaran lain yang telah direncanakan dan dibuat. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan tindakan, guru penelitian sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan data-data setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh observer yaitu guru mitra dan teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamat. Dalam hal ini menggunakan lembaran penelitian yang telah disediakan. Selain pengamatan, peneliti akan menggunakan teknik tes sebagai hasil akhir untuk melihat efek penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran dan teknik dokumentasi untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. 3. Reflect Refleksi Tahap ini berisi diskusi dari peneliti dengan observer. Materi diskusi berisi menitikberatkan tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus menentukan sikap yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya. Pada tahapan ini juga diadakan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. 4. Revised Plan Perencanaan Ulang Revised plan dilakukan ketika siklus pertama belum mampu menjawab tujuan penelitian tindakan kelas, sehingga masih diperlukan siklus selanjutnya yaitu siklus II.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian