mengalami kepailitan dan tidak kurang dari seribu unit badan usaha milik pemerintah semacam BUMN diprivatisasi. Berdasarkan pada fenomena tersebut,
ada pihak yang mengatakan bahwa neolibelisme di Amerika Latin tidak lain
adalah neokolonialisme bentuk penjajahan baru
2.3.10 Ekonomi Kerakyatan di Indonesia
Pada akhir tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam empat hingga lima tahun ke depan, produk domestik bruto PDB
Indonesia akan mencapai 9 ribu triliun rupiah atau dua ribu triliun rupiah lebih tinggi daripada PDB tahun 2010. Lebih jauh dijelaskan oleh Menko Perekonomian bahwa
pada tahun 2025 PDB Indonesia akan berada pada kisaran antara 3,7 hingga 4,7 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita antara 12 ribu hingga 16 ribu dolar AS
yang setara dengan lebih kurang 8,5 juta hingga 11 juta rupiah per kapita per bulan. Capaian yang cukup spektakuler tersebut akan direalisasikan melalui penggunaan
“sistem ekonomi terbuka” yakni: sistem ekonomi yang mengutamakan peran pasar meski peran pemerintah tetap besar” Suryohadiprojo, 2011.
Jelas dari ungkapan presiden dan pembantunya di atas, tatanan ekonomi Indonesia, diakui atau tidak, tidak lain adalah—atau paling tidak, sebagaimana dikemukakan
Suryohadiprojo 2011, lebih mengarah ke tatanan ekonomi neoliberasme neoliberalisme diterapkan oleh lembaga keuangan dunia yang sangat kuat yakni
International Monetary Fund IMF, Bank Dunia, dan the Inter-American Development Bank. Ciri lain dari ekonomi neoliberalisme adalah fokusnya yang
kuat pada pertumbuhan ekonomi yang biasa direpresentasikan, antara lain, oleh produk domestik bruto PDB.
Universitas Sumatera Utara
Dampak langsung dari diterapkannya sistem ekonomi neoliberalisme adalah turunnya upah sebesar 40 hingga 50 persen dan meningkatnya biaya hidup
hingga 80 persen pada tahun pertama pemberlakuan NAFTA North America Free Trade Agreement di Meksiko. Lebih dari 20 ribu unit usaha kecil dan menengah
mengalami kepailitan dan tidak kurang dari seribu unit badan usaha milik pemerintah semacam BUMN diprivatisasi. Berdasarkan pada fenomena tersebut,
ada pihak yang mengatakan bahwa neolibelisme di Amerika Latin tidak lain
adalah neokolonialisme—bentuk penjajahan baru
2.3.11 Realita penerapan sistem ekonomi kerakyatan
“ Ekonom dari Universitas Gajah Mada UGM Mudrajad Kuncoro
mengatakan, sebanyak 40 kelompok penduduk berpendapatan terendah makin tersisih. Kelompok penduduk ini hanya menikmati porsi pertumbuhan ekonomi
19,2 pada 2006, makin mengecil dari 20,92 pada 2000. Sebaliknya, 20 kelompok penduduk terkaya makin menikmati pertumbuhan ekonomi dari
42,19 menjadi 45,72.
Di Yogyakarta, Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Joyo Winoto mengungkapkan, tingginya angka kemiskinan nasional antara lain akibat adanya
monopoli kepemilikan aset ekonomi oleh segelintir orang. Angka nasional menyebutkan, 0,2 dari 220 juta pendudukan Indonesia diduga telah menguasai
56 aset ekonomi Indonesia.
Monopoli kepemilikan asset itu meliputi kekayaan dalam hal agraria, seperti tanah, tambak, kebun dan properti. “Sebanyak 62-87 aset itu berupa aset
Universitas Sumatera Utara
agraria. Data ini memang perlu dikaji lebih mendalam dan belum bisa menjadi acuan, karena baru merupakan data awal,” kata Joyo Winoto ketika berceramag di
Universitas Gajah Mada UGM,” sebuah kutipan dari artikel
Dari kutipan ini dapat kita melihat bahwasanya sitem penerapan konsep perkonomian yang berbasis kerakyatan masih mengalami persoalan, persoalannya
adalah ketidak seriusan pemerintah dalam mensosialisasikan sistem perkooprasian, saat ini dalam benak masyarakat kecil kooprasi adalah rentenir
sebab tidak sedikit di jumpai di pasar tradisional para rentenir yang mengatas namakan kooprasi namun tidak memiliki badan hukum sebagai mana yang di atur
dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Hal ini cukup memberikan pemahaman pada kita bahwasanya ada ketidak seriusan pemerintah dalam
memberikan pengetahuan tentang perkooprasian.
Perbankan justru lebih banyak memberikan pinjaman modal Kepada UKM. UKM merupakan salah satu proses penerapan sistem prekonomian yang
berbasis kerakyatan di mana sektor usaha di pegang oleh masyarakat namun yang paling mengambil keuntunngan dalam hal ini adalah pihak pemodal Perbankan
baik disadari ataupun tidak. Bukankah dalam konsep ekonomi kerakyatan juga memiliki asas dari, oleh dan untuk rakyat.
Koperasi adalah merupakan jalan tengah untuk mengatasi persoalan modal usaha rakyat, dalam sistem kooprasi ada yang namanya anggota. Seandainya
pelaku UKM merupakan anggota kooprasi bukankah jika mereka meminjam modal di kooprasi tersebut maka pada akhir tahun mereka jugalah yang akan
menerima keuntungannya.
Universitas Sumatera Utara
Selain simpan pinjam kooprasi juga dapat memiliki usaha lain seperti angkutan umum, penjualan bahan keperluan petani atau agen penjualan hasil bumi
untuk menggantikan tingkah para tengkulak juka anggotanya petani ataupun lainnya sesuai kesepakatan anggota. Realitanya adalah masyarakat tidak paham
betul mengenai hal ini, ketidak seriusan pemerintah dalam memberikan pemahaman tentu menjadi persoalan di tambah lagi pemerintah justru lebih
banyak memberikan peluang bagi perbankan untuk bersosialisasi diri seperti yang kita lihat beberapa waktu lalu melalui program KUR kredit usaha rakyat melalui
bank BRI, bank-bank daerah juga demikian dan sepertinya memang negara ini lebih berorientasi kearah neolibralisasi yang dingkus dengan ekonomi kerakyatan
dan di beri sedikit parfum pinjaman modal dengan bunga kecil hingga akhirnya mampu menggoda pelaku usaha kecil menenga UKM memberikan pendidikan
tentang sistem perkooprasian yang kemudian kooprasi memberikan pendidikan pada masyarakat sekitar mengenai langkah-langkah mendirikan usaha kecil adalah
merupakan sebuah upaya yang mesti di tempu sejak dahulu.
Tidak mengherankan bagi saya jika kemudian saat pelaksaan LK 3 badko sumut beberapa waktu lalu membahas keadilan ekonomi dan keadilan sosial lebih
di arahkan kepada sistem perkooprasian yang hal ini di motori oleh kakanda pera sagala. Walaupun pemateri justru lebih banyak memberikan arahan kepada
persoalan perbankan namun di luruskan kembali oleh para master.
2.4 Pasar Dalam Konteks Pedagang Kecil 2.4.1 Pasar
Universitas Sumatera Utara