Pengembangan Program Kegiatan PENINGKATAN MUTU LAYANAN PKBM MELALUI PROGRAM KEWIRAUSAHAAN BERBASIS KEMITRAAN

Peningkatan Pemanfaatan dan Pengolahan Ampok Jagung Instan sebagai Pangan Lokal Potensial Bagi Kelompok Masyarakat Desa Menturus Kecamatan Kudu.

C. Prinsip Pengembangan Program PKBM

PKBM Pandu dalam pengembangan dan menyusun program berprinsip pada: 1. Relevansi, program yang dikembangkan harus relevan karena setiap program terkait dengan penyiapan warga belajar untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan, pengalaman, dan latihan dalam berperan dan bersikap secara bertanggungjawab dalam mewujudkan kedewasaan berfikirnya. 2. Keluasan. program yang dikembangkan meluas sehingga warga belajar merasa memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang berkaitan dengan etika, estetika, logika, dan kinestetika pada saat pembelajaran. Contohnya; ide pembuatan ampok instan yang saat ini menjadi salah satu produk unggulan PKBM merupakan ide dari warga belajar. 2. Keseimbangan, program harus memiliki prinsip keseimbangan dimana setiap kompetensi yang dikembangkan dalam program PKBM harus dapat dicapai melalui alokasi waktu yang cukup untuk sebuah proses pembelajaran yang efektif. 4 Perbedaan, prinsip ini merupakan upaya pelayanan individual dimana warga belajar harus memahami: apa yang perlu dipelajari; bagaimana berpikir, bagaimana belajar, dan berbuat untuk mengembangkan potensi dan kebutuhan dirinya masing-masing secara optimal. Untuk mendukung terlaksananya prinsip tersebut, PKBM Pandu berpatokan pada: a kualitas SDM yang ada, dalam hal ini berperan sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai pengusung program, b kemampuan bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu channeling; masyarakat, pemerintah dan sumber-sumber lainnya, c kemampuan kompetensi dan kualitas sumber belajar tutorfasilitator, d warga belajar yang berminat dan butuh dengan program yang dikembangkan, e fasilitas pendukung program yang refresentatif sesuai dengan kebutuhan program, f partisipasi masyarakat dalam pengembangan program, g alat control supervisi, monitoring dan evaluasi program, h ketersediaan anggaran, i pemeliharaan program agar program tetap eksis, dan j pengembangan program ke depan.

D. Pengembangan Program Kegiatan

Salah satu karakteristik utama dan pertama dalam mengembangkan dan menumbuhkan semua kegiatan PKBM adalah peningkatan partisipasi masyarakat. Sehingga PKBM “Pandu” merupakan salah satu wadah dalam memberikan kesempatan yang penuh kepada seluruh komponen masyarakat agar mampu: a memberdayakan masyarakat agar masyarakat mandiri dan mampu berswadaya, b meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan c Pengembangan dan pembangunan masyarakatnya. Dengan ketiga kriteria tersebut PKBM harus mampu dibangun dan dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga PKBM lebih bermakna, bermanfaat, selaras dan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan pelembagaan PKBM pada hakikatnya adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat, untuk sebesar- besarnya pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Dalam arti memberdayakan seluruh potensi dan fasilitas pendidikan yang ada di desa sebagai upaya membelajarkan masyarakat yang diarahkan untuk mendukung pengentasan kemiskinan, dengan prinsip pengembangan dalam rangka mewujudkan demokrasi bidang pendidikan. Pada sisi lain tujuan PKBM adalah untuk lebih mendekatkan proses pelayanan pendidikan terutama proses pelayanan pembelajaran yang dipadukan dengan berbagai tuntutan, masalah-masalah yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat itu sendiri. Ketika pendidikan nonformal dijadikan sebagai sebuah strategi dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat, maka PKBM “Pandu” Menturus Kudu Jombang berusaha tampil sebagai salah satu wadah dalam mewujudkan program-program pendidikan dan keterampilan yang terpadu dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Baik program pendidikan yang digulirkan pemerintah, khususnya program-program pendidikan nonformal yang dilahirkan oleh kebijakan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, atau mengembangkan program pendidikan yang secara khusus lahir dan diprakarsai oleh masyarakat itu sendiri. Adapun bentuk pengembangan program berbasis kewirausahaan dan kemitraan yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh PKBM “Pandu” meliputi: 1 Keterampilan Kerja Kejuruan Menjahit dan Bordir hasil kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Jombang pada 12 sd. 28 April 2008. Dengan kerterampilan yang dimiliki para warga belajar perempuan banyak yang telah merintis usaha mandiri dengan membuka jahitanbordir di rumah. Pada tahun 2011 bekerjasama dengan PNPM Mandiri, PKBM sebagai penyedia alat dan tenaga tutor sedangkan PNPM Mandiri sebagai pengusung program dan sekaligus bertindak sebagai penyandang dana dalam kegiatan tersebut. Sedangkan PKBM menyediakan fasilitas pembelajaran dan tenaga pengajar tutor. 2 Keterampilan pembuatan Sol Sepatu bekerjasama dengan UD. Sinar Jaya dengan pola kemitraan dan bagi hasil dengan prosentase 70:30. Penyediaan alat, bahan, warga belajar dan sekaligus calon tenaga kerja dilakukan oleh PKBM sedangkan penyediaan tenaga didik tutor dilakukan oleh pihak UD. Sinar Jaya. Untuk distribusi hasil selain diambil oleh UD. Sinar Jaya sendiri juga diambil oleh para perajin sepatu lain. Hingga saat ini sosialisasipemasaran produk PKBM kami baru pada kalangan terbatas saja. Hal ini dikarenakan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan mereka kami sudah kewalahan. Tenaga kerjanya diambilkan dari WB paket B. Usaha ini dimulai pada Januari 2012. 3 Keterampilan pembuatan nasi Ampok Instan. Keterampilan ini telah dirintis sejak PKBM ini berdiri 2006 dan bertahan hingga sekarang serta telah memiliki beberapa kelompok binaan. Ini merupakan tindak lanjut dari program keaksaraan fungsional sehingga para warga binaannya berasal dari mereka yang telah mengikuti pembelajaran KF. Wilayah pemasaran tidak hanya terbatas pada area sekitar PKBM namun sudah merambah pada wilayah perkotaan. 4 Budi daya Jamur Tiram bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Jombang. Pada tahun 2008 usaha ini sempat booming dan para warga belajar yang menekuni usaha ini mengalami kewalahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. 5 Keterampilan Kejuruan Elektronika bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Kabupaten Jombang yang dilaksanakan pada 13 Juli sd. 28 Agustus 2009. Para warga binaannya telah banyak bekerja, baik melalui rintisan usaha mandiri maupun ikut perusahaan. 6 Teknik pengelasan bekerjasama bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Kabupaten Jombang yang dilaksanakan pada 3 Nopember sd. 20 Desember 2010. Warga binaan selain merisntis usaha mandiri juga ada yang terserap ke beberapa dunia kerja. 7 Kerampilan processing bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Kabupaten Jombang yang dilaksanakan pada 5 sd. 30 April 2007, warga belajar diberikan bekal tentang cara pembuatan aneka macam masakan berikut diajari bagaimana caranya keterampilan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber kehidupan penghasilan bagi warga belajar. 8 Keterampilan pembuatan Bros dari manik-manik bekerjasama dengan Fatayat NU Kabupaten Jombang yang dilaksanakan pada 9 April 2010. Fatayat selain berperan sebagai penyedia bahan dan tutor juga bersedia membantu memasarkannya. 9 Kegiatan Perkoperasian, pada tahun 2009 mengajukan permohonan pengajuan dana ke Depkop Provinsi Jawa Timur dan mendapat suntikan dana Rp. 25.000.0000,- dan dikembangkan menjadi koperasi simpan pinjam bagi masyarakat, anggotanya tidak hanya terbatas pada mereka yang tercatat sebagai warga belajar PKBM. Karena dianggap sebagai salah satu koperasi terbaik, maka pada tahun 2011 mendapat suntikan dana sebesar Rp. 25.000.000,- Berdasar pada hal diatas, maka PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat perlu dikembangkan secara komprehensif, fleksible, beraneka ragam dan terbuka bagi semua kelompok usia, sesuai dengan peranan, hasrat, kepentingan dan kebutuhan belajar masyarakat. Sehingga peran-peran masyarakat dalam PKBM tidak hanya sekedar sebagai sasaran akan tetapi sebagai sumber belajar, sehingga tumbuh rasa memiliki, rasa percaya diri akan program- program yang dikembangkan.

E. Penutup