Kopi merupakan salah satu bahan minuman rakyat di seluruh dunia, baik di negara produsen apalagi di negara pengimpor konsumen. Kopi merupakan suatu
komoditi penting dalam ekonomi dunia, dan mencapai nilai perdagangan sebesar US dolar 10.3 millyar Spillane, 1991, antara negara yang sedang berkembang
dengan negara-negara maju. Sehingga komoditi kopi menjadi salah satu komoditi ekspor yang menjanjikan, disamping itu juga memiliki peranan penting sebagai
sumber penghidupan bagi berjuta-juta petani kopi diseluruh dunia.
2.2. Teori Permintaan
Dari segi ilmu ekonomi pengertian permintaan sedikit berbeda dengan pengertian yang digunakan sehari-hari. Menurut pengertian sehari-hari,
permintaan diartikan secara absolut yaitu menunjukkan jumlah barang yang dibutuhkan, sedangkan dari sudut ilmu ekonomi permintaan mempunyai arti
apabila didukung oleh daya beli konsumen yang disebut dengan permintaan efektif. Jika permintaan hanya didasarkan atas kebutuhan saja dikatakan sebagai
permintaan absolut Nicholson, 1995. Kemampuan membeli seseorang tergantung atas dua unsur pokok yaitu,
pendapatan yang dibelanjakan dan harga barang yang dikehendaki. Apabila jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan oleh seseorang berubah, maka jumlah
barang yang diminta juga akan berubah. Demikian juga halnya apabila harga barang yang dikehendaki berubah maka jumlah barang yang dibeli juga akan
berubah Sudarsono, 1990.
Universitas Sumatera Utara
Adapun bentuk kurva permintaan adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kurva Permintaan
Dimana : P
: Harga Q
: Jumlah yang diminta Kurva permintaan menggambarkan hubungan antara jumlah yang diminta dan
harga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap kurva ini memiliki slope negatif, yang menunjukkan bahwa jumlah yang diminta the quantity demanded
naik dengan turunnya harga Kadariah, 1994.
Terdapat dua model dasar permintaan yang berkaitan dengan harga, pertama adalah kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain
yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga substitusi atau komplementer. Bila kenaikan harga suatu barang
menyebabkan permintaan barang lain meningkat hubungan positif, disebut barang substitusi Nicholson, 1995. Apabila harga turun maka orang mengurangi
pembelian terhadap barang lain dengan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan
P
P
2
P
1
Q Q
1
Q
2
Universitas Sumatera Utara
penurunan permintaaan barang-barang substitusinya, dimana barang substitusi adalah barang yang dapat berfungsi sebagai pengganti barang lain Nicholson,
1995. Dan bila dua jenis barang saling melengkapi, penurunan harga salah satunya mengakibatkan kenaikan permintaan akan yang lainnya dan sebaliknya
jika terjadi kenaikan harga salah satunya akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap barang yang lainnya. Bila kenaikan harga suatu barang
menyebabkan permintaan barang lain menurun hubungan negatif, maka disebut barang komplementer Nicholson, 1995. Kedua adalah kenaikan harga
menyebabkan pendapatan real para pembeli berkurang Sukirno, 2002. Dalam analisis ekonomi diasumsikan bahwa permintaan suatu barang
sangat dipengaruhi oleh harga dari barang itu sendiri ceteris paribus. Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak faktor,
antara lain; harga barang itu sendiri, harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan masyarakat, cita rasa masyarakat dan
jumlah penduduk maka dapat dikatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh banyak variabel Nicholson, 1991.
Teori permintaan diturunkan dari prilaku konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum dengan memaksimumkan kegunaan yang dibatasi oleh
anggaran yang dimiliki. Hal ini tentu dapat dijelaskan dengan kurva permintaan, yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah maksimum dari barang
yang dibeli oleh konsumen dengan harga alternatif pada waktu tertentu ceteris paribus
, dan pada harga tertentu orang selalu membeli jumlah yang lebih kecil bila mana hanya jumlah yang lebih kecil itu yang dapat diperolehnya.
Universitas Sumatera Utara
Permintaan terhadap suatu komoditi yang dihasilkan oleh produsen terjadi karena konsumen bersedia membelinya. Komoditi yang dikonsumsi mempunyai
sifat yang khas sebagaimana yang terdapat dalam faktor produksi. Dan semakin banyak komoditi tersebut dikonsumsi maka kegunaan komoditi tersebut akan
semakin berkurang dengan demikian pembeli akan lebih banyak membeli komoditi tersebut jika harga satuanya menjadi lebih rendah Sugiarto, 2000.
Sudarsono 1990, mengelompokkan kerangka pemikiran Marshall bersifat parsial karena berdasarkan konsep ceteris paribus dimana permintaan dianggap
sebagai kurva. Sementara itu Leon Walras lebih bersifat general karena memasukkan semua variabel yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta,
dan secara matematis dapat digambarkan dalam bentuk umum sebagai berikut : Qd = f Pd, Ps, Pk, ……., Y, e, …...................................................................1
dimana : Qd : jumlah barang yang diminta
Pd : harga barang yang diminta. Ps : harga barang substitusi.
Pk : harga barang komplementer. Y : pendapatan konsumen yang tersedia untuk dibelanjakan.
e : faktor lain yang tidak dibahas.
Sejalan dengan pemikiran Walras, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya. Lipsey, Steiner dan Purvis 1993 mengemukakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan determinant of demand adalah :
Universitas Sumatera Utara
− Harga komoditi itu sendiri. − Rata-rata penghasilan rumah tangga.
− Harga komoditi yang berkaitan. − Selera taste.
− Distribusi pendapatan diantara rumah tangga. − Besarnya populasi.
Sudarsono 1980, mengatakan bahwa tujuan dari teori permintaan adalah mempelajari dan menentukan berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah harga barang itu sendiri, harga barang lainnya bersifat substitusi atau komplementer, pendapatan dan selera konsumen.
Disamping variabel-variabel yang disebutkan diatas, maka distribusi pendapatan, jumlah penduduk, tingkat preferensi konsumen, kebijaksanaan pemerintah, tingkat
permintaan dan pendapatan sebelumnya turut juga mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang.
Sukirno 2002, menyampaikan bahwa permintaan suatu barang fluktuasinya akan sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain :
− Perkembangan dan perubahan tingkat kehidupan penduduk. Ketika terjadi perkembangan tingkat kehidupan yang lebih baik, maka permintaan akan
suatu barang akan meningkat, khususnya barang-barang yang berkualitas. − Perkembangan dan peningkatan pendapatan perkapita penduduk. Ketika
pendapatan seseorang naik, akan meningkatkan jumlah konsumsi yang berarti juga akan meningkatkan permintaan terhadap suatu jenis barang.
Universitas Sumatera Utara
− Pergeseran dan kebiasaan, selera dan kesukaan penduduk. Pergeseran selera masyarakat terjadi karena adanya perubahan dalam faktor-faktor
yang mendasari permintaan tersebut, seperti kenaikan pendapatan. − Kegagalan produksi yang menyebabkan langkanya suatu produk di
pasaran. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya permintaan akan barang tersebut hingga waktu tertentu. Dan apabila sampai dengan waktu yang
ditentukan produk juga belum ada, maka konsumen akan mencari produk penggantinya.
− Bencana alam dan peperangan. Terjadinya bencana alam dan peperangan dapat mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap satu jenis
produk, karena terhambatnya saluran distribusi atau aktivitas usaha, misalnya disebabkan oleh tidak adanya kepastian keamanan ataupun
kondisi geografis yang tidak mendukung. − Faktor peningkatan penduduk. Adanya peningkatan jumlah penduduk akan
menyebabkan peningkatan permintaan akan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, yang meliputi sandang, pangan dan papan.
Maka secara sederhana hukum permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut; bahwa jumlah barang yang akan dibeli per unit waktu akan menjadi
semakin besar, jika harga semakin rendah dimana faktor lain tetap ceteris paribus
. Apabila harga P suatu komoditi naik ceteris paribus, pembeli cenderung membeli lebih sedikit komoditi itu Q. Demikian juga jika harga P
turun ceteris paribus maka kuantitas yang diminta akan meningkat. Namun demikian terdapat pengecualian untuk beberapa jenis barang tertentu yaitu :
Universitas Sumatera Utara
− Barang inferior inferior goods, adalah barang-barang yang permintaannya menurun jika pendapatan naik.
− Barang prestise prestige goods, yakni jika harga barang-barang mengalami kenaikan maka permintaannya bertambah.
− Pengaruh harapan yang dinamis dynamic expectational effects, adalah barang-barang yang jika harganya turun maka jumlah permintaannya
turun, apabila orang mengharapkan bahwa harga akan terus menerus mengalami penurunan.
Kaidah permintaan dapat dinyatakan dalam cara yang paling sederhana sebagai berikut; 1 Pada harga tinggi, lebih sedikit barang yang akan diminta jika
dibandingkan dengan harga rendah ceteris paribus, 2 Pada saat harga komoditi rendah, maka lebih banyak yang akan diminta jika dibandingkan dengan saat
harga tinggi ceteris paribus. Jadi kaidah permintaan mengatakan bahwa kuantitas yang diminta untuk suatu barang berhubungan terbalik dengan harga
barang tersebut ceteris paribus pada setiap tingkat harga Miler dan Meiners, 2000. Dan apabila pendapatan bertambah, maka bagian yang akan dibelanjakan
oleh konsumen juga akan bertambah, sehingga jumlah barang yang bisa dibeli oleh konsumen akan meningkat.
Selanjutnya Reksoprayitno 2000, memilah perkembangan teori permintaan konsumen atas dua bagian yaitu; teori permintaan statis dan teori
permintaan dinamis. Teori permintaan statis dinamakan juga sebagai teori permintaan tradisional, yang memusatkan perhatiannya pada prilaku konsumen
serta beberapa faktor lain yang mempengaruhi permintaannya. Faktor-faktor ini antara lain adalah; harga barang yang diminta, harga barang lainnya, tingkat
Universitas Sumatera Utara
pendapatan dan selera. Teori permintaan statis ini didasarkan pada beberapa asumsi yaitu; permintaan pasar merupakan total permintaan perseorangan
individu, konsumen berperilaku rasional, sementara harga dan pendapatan dianggap tetap dan yang termasuk dalam teori permintaan statis ini adalah teori
utilitas ordinal ordinal utility theory dan teori kardinal utilitas cardinal utility theory
.
2.3. Teori Konsumen