daripada konsumsi masyarakat Indonesia secara umum yaitu sebesar 0,64 Kg kapita tahun.
2.6. Kerangka Pemikiran.
Permintaan terhadap suatu komoditi pertanian merupakan banyaknya komoditi pertanian yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen. Karena itu besar
kecilnya permintaan terhadap komoditi pertanian umumnya dipengaruhi oleh harga, harga substitusi atau harga komplementernya, selera dan keinginan jumlah
konsumen dan pendapatan konsumen yang bersangkutan Soekartawi, 2002. Dilain pihak Wanardi 1976, menyatakan bahwa pengertian permintaan
adalah jumlah barang yang sanggub dibeli oleh para pembeli pada tempat dan waktu tertentu dengan harga yang berlaku pada saat itu. Sedangkan menurut
Bishop dan Toussaint 1958, pengertian permintaan dipergunakan untuk mengetahui hubungan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen dengan harga
alternatif untuk membeli barang yang bersangkutan dengan anggapan bahwa harga barang lainnya tetap. Hal ini dapat dijelaskan dengan kurva permintaan,
yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah maksimum dari barang yang dibeli oleh konsumen dengan harga alternatif pada waktu tertentu.
Menurut Bishop dan Toussaint 1958, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah jumlah penduduk, pendapatan, harga barang,
harga barang lainnya, selera dan pereferensi konsumen. Namun karena jumlah penduduk dan penyebaran pendapatan berpengaruh teradap permintaan barang
dipasaran, maka fungsi permintaan ini juga dipengaruhi oleh variabel ini. Jumlah penduduk yang semakin bertambah akan menggeser kurva permintaan ke sebelah
Universitas Sumatera Utara
kanan yang berarti bahwa pada harga yang sama jumlah barang yang diminta bertambah besar, ceteris paribus tetapi untuk permintaan perkapita, kurva
permintaan dapat bergerak ke kanan atau kekiri atau bahkan tidak bergeser sama sekali Soekartawi, 2002.
Perubahan keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan menetukan perubahan harga. Jika dilihat dari perubahan harga maka pengaruh
harga komoditi substitusi atau komoditi komplementernya adalah penting sekali. Dengan demikian besar kecilnya elastisitas harga terhadap besarnya permintaan
atau penawaran bagi komoditi pertanian juga akan terpengaruh oleh adanya perubahan harga komoditi substitusi atau komplementernya. Harga beberapa
komoditi pertanian sering naik atau turun secara tidak terkendali berfluktuasi, yang lazim terjadi adalah turunnya harga pada saat panen dan adanya kenaikan
harga pada saat paceklik. Fluktuasi harga ini pada akhirnya juga mempengaruhi ramai tidaknya pemasaran komoditi pertanian tersebut, dan sesekali kenaikan
harga yang terjadi dapat menguntungkan petani sehingga merangsang mereka untuk tetap berproduksi Soekartawi, 2002.
Sementara itu Papas dan Mark Hirshey 1995, menyatakan bahwa permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen selama
periode tertentu berdasarkan situasi dan kondisi tertentu. Menurut Papas dan Mark Hirshey 1995, terdapat dua 2 model dasar dalam permintaan, yang pertama
adalah permintaan langsung yang dikenal sebagai teori konsumen, dan yang kedua adalah permintaan turunan yaitu permintaan atas bahan baku sebagai input
didalam pembuatan suatu barang atau jasa yang diminta untuk didistribusikan
Universitas Sumatera Utara
menjadi produk lainnya. Dan secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka pemikiran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Komoditi Kopi di Sumatera Utara.
HARGA KOPI ARABIKA
PENDAPATAN PERKAPITA
HARGA TEH
HARGA GULA
PERMINTAAN KOMODITI
KOPI
HARGA KOPI ROBUSTA
Universitas Sumatera Utara
2.7. Hipotesis Penelitian.