energi yang menimbulkan gempa bumi itu berlangsung antara 30-600 tahun. Terdapat variasi siklus berulang gempa antara satu kawasan dengan kawasan lain, ada siklus
kejadian gempa bumi 30-50 tahunan, ada 100 tahun, 200 tahun dan 600 tahun.
Energi yang terkumpul atau tersimpan di dalam bumi massa batuan pada suatu saat tidak mampu lagi ditahan oleh massa bumi dan akhirnya bumi batuan itu
pecah remuk patah atau sobek rupture. Pada saat bumi itu remuk atau pecah disaat itulah energi dilepaskan dan bergerak dalam wujud gelombang. Energi ini akan
menyebabkan getaran yang akan merambat dari sumber getaran ke permukaan bumi. Getaran inilah yang disebut dengan gempa bumi.
2.4 Letak Geografis Wilayah Pulau Nias
Kabupaten Nias yang merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang disebut Pulau Nias. Luas Kabupaten Nias adalah 3.495,40 Km²
atau 4.88 dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan merupakan daerah gugusan pulau yang jumlahnya mencapai 132 pulau. Menurut letak geografis, Kabupaten Nias
terletak pada garis 0º12’-1º32’LU Lintang Utara dan 97º-98ºBT Bujur Timur dekat dengan garis khatulistiwa.
Dengan batas-batas wilayah : a Sebelah Utara
Berbatasan dengan Kabupaten Nias Utara. b Sebelah Selatan
Berbatasan dengan Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. c Sebelah Timur
Berbatasan dengan Kota Gunungsitoli dan Samudra Indonesia. d Sebelah Barat
Berbatasan dengan Kabupaten Nias Barat.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : www.wordpress.com
Gambar 2.4 Peta Kabupaten Nias
2.5 Distribusi Kerusakan
Pada dasarnya, terdapat beberapa macam bentuk distribusi kerusakan yang dapat digunakan dalam kebijakan perawatan seperti Distribusi Hipereksponensial,
Eksponensial, Weibull, dan Normal. Distribusi yang memiliki laju kerusakan konstan disebut juga exponential probability distribution. Distribusi eksponensial merupakan
distribusi yang penting pada distribusi reliability. Distribusi lain yang dapat digunakan adalah distribusi Weibull dan distribusi Normal. Ketiga distribusi ini memiliki fungsi
laju kerusakan yang tidak konstan sehingga hal ini memberikan alternatif lain yang dapat digunakan selain distribusi kerusakan eksponesial yang telah ada.
Salah satu distribusi kerusakan yang paling berguna untuk menentukan reliabilitas adalah distribusi Weibull. Distribusi Weibull dapat digunakan untuk
memodelkan laju kerusakan yang meningkat maupun menurun. Distribusi ini sangat fleksibel terhadap berbagai fungsi distribusi kerusakan, fleksibilitas ini dikarenakan
distribusi weibull memiliki parameter bentuk α sehingga karakteristik distribusi yang
memiliki laju meningkat, menurun dan konstan dapat ditunjukkan oleh nilai parameter
bentuk tersebut. Berikut ini pola distribusi kerusakan untuk berbagai nilai α yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk α 1, maka distribusi weibull tersebut mengikuti distribusi
Hipereksponensial
2. Untuk α = 1, maka distribusi weibull tersebut mengikuti distribusi
Eksponensial 3. Untuk
α 1, maka distribusi weibull tersebut mengikuti distribusi Normal
2.6. Estimasi Distribusi