40
2.6 Pertumbuhan Penjualan Growth
Menurut Kasmir 2008 : 104, “penjualan memiliki pengaruh yang strategis bagi sebuah perusahaan, karena penjualan yang dilakukan harus
didukung dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah”. Dengan mengetahui penjualan dari tahun
sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Growth memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal kerja.
Dengan mengetahui seberapa besar growth, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.
Menurut Sawir 2001 : 4, untuk mengukur growthdigunakan rumus:
Growth= ��������� � − ��������� � − 1
��������� � − 1 � 100
2.7 Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini mencakup rasio-rasio keuangan yang telah disebutkan diatas, ditambah dengan pengukuran
terhadap pertumbuhan penjualan.
2.7.1 Pengaruh
current ratio terhadap profitabilitas
Menurut James Van Horne dan John M. Wachowicz 2009 : 205, “current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar likuiditas perusahaan”. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang
41
lancar. Rasio ini dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
Sebuah perusahaan dalam menjalankan operasinya membutuhkan dana yang sangat besar, baik untuk produksi
maupun untuk investasi. Kebutuhan dana ini tidak dapat sepenuhnya dipenuhi menggunakan modal sendiri. Oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan peminjaman dana ke pihak lain ataupun melakukan penundaan pembayaran beberapa kewajiban.
Utang yang dimiliki oleh perusahaan harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menambah beban bagi perusahaan yang pada
akhirnya dapat menyebabkan kerugian. Rasio utang dalam sebuah laporan keuangan menunjukkan seberapa besar aset yang dibiayai
dengan utang. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Dengan mengetahui seberapa besar persentase utang yang dimiliki,
perusahaan dapat mencegah terjadinya gagal bayar. Perusahaan yang memiliki current ratio yang semakin
besar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini
menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Penempatan dana yang terlalu besar pada
sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat berlainan. Di satu sisi,
42
likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di sisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba, karena
dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi
likuiditas. Semakin besar rasio ini, semakin besar likuiditas perusahaan.
Menurut Van Horne dan Wachowicz 2009 : 68,“likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan profitabilitas”. Maksudnya,
semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Dari uraian diatas, dapat
ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut : H
1
: Current ratio berpengaruh negatifterhadap profitabilitas
2.7.2 Pengaruh WCT terhadap profitabilitas