BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kedudukan koperasi di Indonesia tercermin dalam Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 33 ayat 1 dengan penjelasannya, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan. Bangun
perusahaan yang sesuai itu adalah koperasi. Kedudukan koperasi sebagai Badan Hukum kedudukannya diperoleh melalui suatu prosedur hukum
koperasi yang diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan peraturan pelaksanaannya
2. Hukum administrasi daerah merupakan peraturan-peraturan yang
mengatur suatu daerah dengan bentuk pelaksanaan yang dilakukan oleh instansi permerintahan daerah. Dikaitkan dengan konsep otonomi, maka
hukum administrasi daerah harus merujuk pada kerangka otonomi daerah yang menjadi pilar utama konsep dan penyelenggaraan pemerintahan
daerah. 3.
Pembinaan terhadap koperasi sangat tergantung kepada responsivitas Pemerintah Daerah dalam memberikan alokasi anggaran
dan mengaktifkan kegiatan yang terkait dengan lembaga koperasi ini.
Sedangkan pengawasan terhadap koperasi dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Pengawasan internal dilakukan melalui pembentukan
Universitas Sumatera Utara
badan pengawas sebagaimana diatur dalam Pasal 38, 39, dan 40 Undang- undang Perkoperasian, sedangkan pengawasan eksternal dapat dilakukan
oleh masyarakat dan pemerintah, khususnya pemerintah daerah.
B. Saran
Atas kesimpulan tersebut di atas, disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Perlu untuk meningkatkan perhatian kepada koperasi, sebab koperasi merupakan usaha yang berbasis kerakyatan, sehingga perhatian yang lebih
terhadap koperasi akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pada tingkat menengah, terlebih-terlebih pada tingkat bawah.
2. Konsep otonomi yang saat ini melandasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah perlu mendapat pengawasan khusus dari berbagai pihak, khususnya pemerintah, agar jangan sampai terjadi raja-raja baru di daerah yang lebih
otoriter dibandingkan dengan sebelum konsep otonomi dimunculkan. 3.
Perlu adanya pembentukan lembaga pemerintah di tingkat daerah yang khusus melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap koperasi, untuk
terciptanya koperasi yang memiliki kualitas baik dan lebih profesional dalam penyelenggaraan operasionalisasinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI