2 Muspida di KabupatenKotamadyaDaerah Tk.II terdiri dari Bupati,
Walikota Kepala Daerah Tk.II, Komandan Distrik Militer, Kepala Kepolisian Resort, dan Kepala Kejaksaan Negeri.
Pada kasus tindak pidana korupsi, pembuktian terhadap surat memang agak sulit untuk didapat. Kemungkinan bukti itu sudah dimusnahkan oleh si tertuduh
atau tersangka lagi pula dokumen surat-surat tersebut hanya diketahui oleh sebahagian orang saja dalam suatu organisasi, karena sifatnya yang amat rahasia.
B. Upaya dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Perkara Korupsi.
Penanggulangan tindak pidana korupsi selama ini sudah dilakukan dengan pendekatan juridis dalam berbagai ketentuan perundang-undangan sejak tahun
1957. Namun dirasakan penanggulangan yang bersifat juridis formal tersebut kurang memadai. Oleh sebab itu dalam rangka penanggulangan maupun
pencegahan tindak pidana korupsi harus dihapuskan sebab-sebab dan kondisi- kondisi yang menimbulkan tindak pidana korupsi serta menghapuskan hambatan-
hambatan dalam penegakan supremasi hukum
133
Upayakebijakan yang serius dan komprehensif harus dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Reformasi administrasi secara menyeluruh
dalam bentuk privatisasi, derugulasi, dan desentralisasi merupakan langkah- langkah yang mendesak yang harus dilakukan. Untuk itu perlu adanya komitmen
dan nilai-nilai masyarakat yang menganggap korupsi sebagai tindakan yang amat .
133
T.Zakaria,op.cit., halaman 23.
Universitas Sumatera Utara
tercela. Oleh karenanya program penyadaran masyarakat akan bahaya korupsi sudah seharusnya dilakukan di Indonesia
134
Seperti langkah derugulatif yang tidak kalah pentingnya adalah langkah represif. Mengingat bahwa perilaku korupsi pada hakekatnya bersumber dari
moral jahat yang ada pada para pelaku, maka untuk menghadapinya harus pula dengan moral aparat yang tangguh. Justru karena itu, pada era reformasi ini aparat
penegak hukum terlebih dahulu perlu mengubah ataupun memiliki moral reformasi dalam menghadapi kejahatan korupsi. Apabila semua petugas penegak
hukum mengaplikasikannya dengan baik moral reformasi itu, maka pemberantasan korupsi di seluruh tanah air akan menjadi gerakan moral. Sehingga
akan memberi dampak untuk membendung praktek-praktek korupsi baik yang bersifat nasional, struktural, maupun kultural
.
135
Hambatan-hambatan yang dialami dalam mengungkap perbuatan korupsi tersebut di atas haruslah segera diatasi dan dicari solusinya, seperti melakukan
pembinaan dan mewajibkan setiap penuntut umum untuk mengikuti pendidikan Strata-2 Ilmu Hukum maupun pendidikan lain diluar ilmu hukum, seperti Akuntan
Publik dan management. Karena jika tidak, akan sangat sulit untuk memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia dengan optimal. Selain itu, dalam melakukan
penempatan tugas hendaknya dilandasi dengan pengalaman dan senioritas sehingga dengan banyaknya pengalaman maka akan terampil dalam menangani
perkara- perkara korupsi
.
136
134
Ibid., halaman 24.
135
Ibid., halaman 25.
136
Edi Yunara, op.cit., halaman 73.
.
Universitas Sumatera Utara
Memeriksa dan mengadili tindak pidana korupsi tidak hanya ditinjau dari fakta yuridisnya tetapi dari fakta manajemennya. yang mana para penegak hukum
perlu diberdayakan keahliannya, sehingga putusan-putusan pidana korupsi menjadi solid yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya
137
Dalam mengatasi hambatan-hambatan itu maka upaya yang dilakukan yaitu mencari keberadaan saksi tersebut dan memanggilnya untuk memberikan
keterangan tentang tindak pidana yang ia dengar, ia lihat, dan ketahui dengan sebenar-benarnya, dan pengadaan personal yang memiliki kualitas sebagai jaksa
dalam bidang pidana khusus pidana korupsi. yang mana dalam hal ini Kejaksaan mendidik personalnya, agar benar-benar menguasai bidang tindak pidana khusus
dengan mengadakan semacam pendidikan khusus bagi para jaksa yang ditugaskan, guna penguasaan teknis penyidikan tindak pidana khusus, sehingga
diharapkan akan memiliki personal yang memiliki personal yang berkualitas tinggi
.
138
Hal lain yang dapat dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut apabila ditemui adanya saksi yang memberikan keterangan yang tidak sebenarnya
biasanya hakim mengingatkan kepada saksi bahwa jika ia memberikan keterangan yang tidak sebenarnyapalsu maka ia dapat dikenakan ancaman pidana dalam
pasal 244 KUHP dengan ancaman 9 Sembilan tahun. Dan apabila tetap .
137
Binsar Gultom, Pandangan Seorang Hakim Penegakan Hukum di Indonesia, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2006, halaman 118.
138
Hasil wawancara langsung dengan Ibu S.0.Vera Tambun, yang menjabat sebagai Jaksa Muda di Kejaksaan Negeri Medan pada tanggal 7 Mei 2010.
Universitas Sumatera Utara
memberikan keterangan secara tidak benar dan ditemukan adanya perbedaan dengan saksi lain secara mencolok maka akan diproses sumpah palsunya
139
Selain itu juga dapat dilakukan upaya-upaya dalam rangka pemberantasan korupsi yaitu :
. Korupsi walau bagaimana pun kecilnya harus di berantas karena dengan dalih
apapun korupsi tidak dapat dibenarkan, untuk itu kita wajib mengambil tindakan tegas kepada siapapun yang melakukan tindakan penyelewengan terhadap
keuangan dan perekonomian negara. Tindakan korupsi dan tindakan penyelewengan dibidang ekonomi umumnya, bukan saja melanggar hukum dan
keadilan, dan bagaimanapun kecilnya perbuatan korupsi tetap menghambat pelaksanaan program-program pemerintah serta akan merosotnya kewibawaan
aparat pemerintah.
140
1. Adanya komitmen semua komponen bangsa, baik masyarakat maupun
pemerintah
untuk tidak melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan tindak pidana korupsi, dan komitmen tersebut dimulai dari diri sendiri, keluarga
dan lingkungan dimana kita berada. .
2. Perlunya sosialisasi terhadap Undang-Undang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, bahwa korupsi tidak saja melanggar hukum, tetapi juga ajaran agama serta nilai-nilai moral bangsa, apabila hal tersebut dilakukan
akibatnya bukan hanya dirasakan oleh yang bersangkutan, tetapi juga oleh keluarga karena malu. Disamping itu perbuatan korupsi diancam dengan
139
Hasil wawancara langsung dengan Bapak I Ketut Sudira, yang menjabat sebagai Hakim di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 17 Mei 2010.
140
T.Zakaria, op.cit., halaman 27.
Universitas Sumatera Utara
penjara 20 dua puluh tahun atau seumur hidup, bahkan dengan hukuman mati.
3. Tempat-tempat atau area yang rawan terjadinya tindak pidana korupsi,
terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik perlu adanya aturan yang jelas prosedur, persyaratan, biaya dan batas waktu penyelesaiannya.
4. Tempat-tempat atau area yang rawan terjadinya tindak pidana korupsi
tersebut ditempatkan orang-orang yang memiliki integritas kepribadian yang baik dengan jaminan hidup yang memadai.
5. Memperkuat sistem pengawasan, baik pengawasan melekat, pengawasan
fungsional maupun pengawasan masyarakat termasuk peranan LSM. 6.
Terhadap mereka yang secara nyata melakukan pelanggaran didalam pelayanan publik, diberi sanksi yang tegas baik sanksi administratif
maupun sanksi pidana. 7.
Terhadap mereka yang terkena sanksi agar diumumkan secara luas, yang berfungsi menimbulkan efek jera, dan bagi anggota masyarakat lainnya
takut melakukan perbuatan yang serupa. 8.
Terhadap mereka yang telah melaksanakan tugas dengan baik, agar diberi penghargaan berupa promosi jabatan dan kenaikan pangkat istimewa,
sehingga orang lain juga dapat termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Mengingat Tindak Pidana Korupsi sudah digolongkan sebagai kejahatan luar biasa Extra ordinary crime sehingga dalam upaya penangulangan maupun
pemberantasannya tidak dapat lagi dilakukan secara biasa, tetapi dengan cara-
Universitas Sumatera Utara
cara yang luar biasa Extra ordinary Counter Measures sebagaimana dijabarkan dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2001 dan Undang-
Undang Nomor: 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Oleh karenanya diperlukan dukungan semua komponen bangsa sehingga
aparat penegak hukum tidak perlu ragu-ragu untuk melakukan penindakan terhadap siapapun yang melakukan tindak pidana korupsi karena tanggungjawab
pemberantasan korupsi tidak hanya terletak pada pundak penegak hukum saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh komponen bangsa
141
141
T.Zakaria, op.cit., halaman 29.
. Untuk itulah sekecil apapun korupsi harus segera diberantas, sebab korupsi
merupakan penyebab utama menurunnya efisiensi pembangunan yang sedang berjalan dalam mewujudkan masyarakat indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan