Hukum Bouger dan Lambert Hukum Beer Senyawa Nikotin sebagai Insektisida

2.5.2 Hukum Bouger dan Lambert

Lambert 1760 mengemukakan hubungan antara intensitas warna dari larutan apabila dilalui seberkas sinar. Hukum yang sama telah dikemukakan oleh Bouger 1929. Menurut Lambert dan Bouger, kekuatan transmisi suatu larutan berkurang secara geometrik eksponensial dengan pertambahan konsentrasi larutan tersebut. Secara matematis hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut: T = a -b Dimana; T = transmitansi a = konstanta karakteristik dari larutan dan panjang gelombang b = jarak yang ditempuh sinar di dalam larutan persamaan ini dapat ditunjukkan secara logaritma : - log T = - log P P o = a . b

2.5.3 Hukum Beer

Beer mengemukakan hukum hubungan antara besarnya transmitansi dan konsentrasi pada tahun 1852. Hukum ini menyatakan bahwa intensitas dari transmitansi sinar oleh larutan menurun secara geometrik eksponensial. Hal ini dapat dituliskan sebagai : T = a -c Dimana T = transmitansi a = konstanta karakteristik dari larutan dan panjang gelombang c = konsentrasi persamaan ini dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma sebagai berikut : - log T = - log P P o = a . c

2.5.5 Hukum Lambert-Beer

Kombinasi Hukum Bouger – Lambert dan Beer dapat digabungkan sehingga diperoleh : It = Io. 10 -€.b.c Atau : Universitas Sumatera Utara Log = Io It = ฀฀฀€.b.c Sehingga : A = Atau dalam keadaan lain dapat dituliskan : A = a.b.c Dimana : A = Absorbansi € = koefisien ekstingsi a = absorbsivitas b = tebal larutan yang dilalui sinar c = konsentrasi mgL atau molL Tebal larutan yang dilalui oleh sinar b dan konsentrasi c adalah faktor yang sangat menentukan bagi harga absorbansi sehingga harus ditunjukkan secara jelas. Apabila konsentrasi dalam prosedur analisa dinyatakan dalam molL molar, maka absorbansi dapat dinyatakan dengan koefisien ekstingsi molar €. Akan tetapi bila konsentrasi dinyatakan dalam mgL maka absorbansi dinyatakan dengan absorbsivitas a KennerBusch,1979.

2.6 Pestisida

Pestisida digunakan petani untuk memberantas hama-hama pengganggu dan mencegah timbulnya tumbuhan baru yang dapat mengganggu tanaman. Sebutan pestisida seakan-akan hanyalah racun untuk membunuh hama dan penyakit tanaman, padahal pengertian pestisida semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk : a. Memberantas dan mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian- bagian tanaman atau hasil pertanian. b. Memberantas tanaman pengganggu c. Mematikan atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman d. Memantikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan e. Memberantas atau mencegah hama-hama air Walaupun demikian, pestisida ini memiliki suatu dampak ekologis yang harus diperhitungkan dalam strategi pengelolaan hama. Universitas Sumatera Utara Dampak lingkungan penggunaan pestisida berkaitan dengan sifat dasar terhadap efektivitasnya sebagai pestisida yaitu : 1. Pestisida cukup beracun untuk mempengaruhi seluruh kelompok taksonomi biota, termasuk makhluk bukan sasaran, sampai batas tertentu bergantung pada faktor fisiologis dan ekologis 2. Banyak pestisida perlu tahan terhadap degradasi lingkungan sehingga dapat tahan dalam daerah yang diberi perlakuan dan keefektifannya dapat diperkuan. Sifat ini dapat memberikan pengaruh jangka panjang dalam ekosistem alamiah. Menurut fungsinya, pestisida dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu : insektisida, herbisida, fungisida, dll. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa mematikan serangga dan nikotin termasuk salah satu jenis insektisida alami ConnelMiller,1995.

2.6.1 Senyawa Nikotin sebagai Insektisida

Senyawa nikotin digunakan sebagai insektisida karena memiliki daya racun yang cukup tinggi. Daya racun yang cukup tinggi itu di sebabkan karena nikotin mempunyai 2 atom N pada struktur cincin heterosikliknya menyebabkan senyawa nikotin dalam reaksinya bersifat basa dan oleh sebab itu dengan asam membentuk garam nikotin bersifat non volatile stabil. Hubungan struktur dan aktivitasnya juga mempengaruhi daya racun dari senyawa nikotin, dalam hal ini isomer optik dari strukturnya menunjukkan perbedaan aktivitas. Aktivitas dari senyawa-senyawa tersebut akan hilang dan berkurang bila nitrogen dihilangkan maupun mengalami perubahan posisi. Jadi pengaruh dari nitrogen sangat menentukan aktivitas senyawa nikotin tersebut. Dalam keadaan murni senyawa nikotin mempunyai daya racun yang tinggi jika dibandingkan dengan daya racun insektisida nikotin hidroklorida atau nikotin sulfat. Nikotin sebagai bahan dasar insektisida digunakan dalam bentuk campuran yaitu sebagai larutan dalam air yang mengandung 40 nikotin dan sebagai garam sulfat sehingga dikenal dengan Black Leaf 40. Sebagai insektisida kontak nikotin masuk ke dalam tubuh serangga melalui spirakel dalam sistem trakea. Uap dari nikotin menembus dinding tubuh serangga dan dilarutkan dengan cepat serta menembus jaringan vital dan menyebabkan paralisis terhadap sistem saraf serangga. Walaupun tekanan uap dari nikotin rendah pada temperatur kamar, semua Universitas Sumatera Utara nikotin itu dapat aktif bahkan dalam konsentrasi uap yang rendah dapat bersifat insektisida SiswandonoSoekardjo,1995.

2.6.2 Pengaruh Nikotin terhadap Lingkungan