BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tembakau berasal dari Amerika Selatan dan Hindia Barat,walaupun tembakau digunakan pertama kali di Amerika Utara, Tembakau masuk ke Eropa melalui Spanyol.Tanaman
tembakau di Indonesia diperkirakan dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol pada abad ke -16. Dikatakan Rhumpius, tanaman tembakau pernah dijumpai di Indonesia di beberapa
daerah yang belum pernah dijelajahi oleh bangsa Portugis atau Spanyol, tanaman tembakau baru ditanam di pulau jawa sekitar tahun1609 dan kemudian menyebar ke pulau-pulau lain
di Indonesia. Tembakau merupakan suatu jenis tanaman yang berperan penting sebagai tanaman komersil dan memiliki arti sosial bagi masyarakat. Kegunaan dari tembakau adalah
sebagai bahan dasar untuk pembuatan rokok dan ramuan untuk makan sirih http:rokokaanjuniawan.blogspot.com.
Rokok adalah hasil produksi yang berbentuk silinder dikonsumsi masyarakat untuk dihirup asapnya. Rokok merupakan hasil olahan tembakau yang terbungkus.Rokok dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas : 1.
Rokok elekrik yaitu rokok yang dikonsumsi masyarakat tanpa tembakau tetapi mengunakan arus listrik untuk menghasilkan asap rokok.
2. Rokok Nonelektrik yaitu rokok yang dikonsumsi masyarakat dengan cara membakar
tembakau pada rokok untuk menghasilkan asap. Rokok Nonelektrik ini dibagi menjadi:
Rokok berdasarkan bahan pembungkus 1.
Klobot yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung 2.
Kawung yang bahan pembungkusnya berupa daun aren 3.
Sigaret yang bahan pembungkusnya berupa kertas 4.
Cerutu yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi 1.
Rokok putih yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau 2.
Rokok kretek yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh 3.
Rokok klembak yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,cengkeh, dan kemenyan
Universitas Sumatera Utara
Rokok berdasarkan proses pembuatannya
1. Sigaret Kretek Tangan SKT: rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana 2.
Sigaret Kretek Mesin SKM: rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat
rokok.Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan.
Rokok berdasarkan penggunaan filter 1.
Rokok Filter RF : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus 2.
Rokok Non Filter RNF : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus. Senyawa alkaloida utama dari daun tembakau adalah nikotin yang terikat dengan asam
malat dan asam sitrat.Senyawa-senyawa lain yang terkandung dalam tembakau adalah Amin,Pirol,Piridin,serta alkaloida Nornikotin dan anabasin.sifat lain yang dimiliki oleh
nikotin dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan insektisida.Kebutuhan insektisida dalam bidang pertanian mendorong untuk mencari bahan dasar pembuatan
insektisida termasuk senyawa nikotin. Kandungan nikotin dalam tembakau dapat mencapai 0,3 sampai dengan 5 bobot
kering yang berasal dari biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun.Pada penelitian sebelumnya dilakukan ekstraksi nikotin pada limbah tangkai daun tembakau dengan
mendapatkan hasil maksimum nikotin yang diperoleh sebesar 5. Nikotin dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku insektisida, contoh serangga
yang dapat diatasi menggunakan insektisida nikotin adalah Afid. Nikotin murni dianggap beracun bagi mamalia dengan dosis letal 50mgKg http:indowebster.web.id.
Pertambahan penduduk di Indonesia khususnya daerah kota madya Medan terus meningkat diikuti juga oleh meningkatnya jumlah perokok sebagai konsumen produksi
rokok.Jumlah penduduk Medan yang terhitung oleh Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2006 berkisar 2.036.185 jiwa. Diperkirakan jumlah perokok mencapai 705.345 jiwa.
Apabila setiap perokok menghabiskan 6 batang rokok setiap harinya dengan rata-rata berat tembakau puntung rokok yang dihasilkan per batangnya sekitar 0,45 gram maka dalam satu
harinya dapat diperoleh tembakau puntung rokok sebanyak 1.142.658 gram atau 1,14 ton per harinya dan dalam sebulan dapat mencapai 34,28 ton. Menurut literatur kandungan
nikotin dalam tembakau berkisar antara 2 sampai 8 sesuai dengan spesies tembakau.
Universitas Sumatera Utara
Dimana nikotin dalam pemanfaatannya sebagai insektisida untuk tikus hanya menggunakan 30 mgkg dalam bentuk garam atau basa. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk mengetahui kadar nikotin yg sebenarnya dalam tembakau puntung rokok yang sangat berpotensial sebagai sumber nikotin untuk bahan insektisida.
1.2 Permasalahan
- Berapa kadar nikotin yang terdapat pada tembakau puntung rokok .
- Berapa banyak jumlah tembakau yang terdapat dalam puntung rokok.
1.3 Pembatasan masalah
- Sampel tembakau puntung rokok diperoleh dari sekitar kota Madya Medan tanpa
membedakan merek dari jenis puntung rokok.
- Sampel dibatasi jenis puntung rokok Filter dan Non Filter.
1.4 Tujuan penelitian
- Mengetahui kadar nikotin dari tembakau puntung rokok
- Mengetahui massa rata-rata dari tembakau puntung rokok
1.5 Manfaat Penelitian
- Memanfaatkan tembakau puntung rokok sebagai sumber nikotin untuk bahan baku
insektisida
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Puslit-SDAL Universitas Sumatera Utara.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan memisahkan tembakau dari bungkusan dan filter puntung rokok kemudian dengan penimbangan untuk mengetahui
berat rata-rata tembakau sisa puntung rokok. Mengisolasi dan menentukan kadar nikotin dari tembakau puntung rokok dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut
kloroform setelah di tambahkan HCl 0,1 N dan NaOH 10 selanjutnya kloroform
Universitas Sumatera Utara
diuapkan dengan menggunakan rotarievaporator sampai ekstrak bebas pelarut dan diuji kadar nikotin dengan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 260 nm.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA