Latar Belakang Evaluasi Efisiensi Dan Efektifitas Jaringan Irigasi Dalam Rangka Peningkatan Produksi Pertanian Di Namu Sira-Sira

keduanya. Sistem operasi dan pemeliharaan irigasi yang tidak memadai tersebut antara lain disebabkan oleh sangat terbatasnya dana yang tersedia. Penurunan sumber pasokan air irigasi terutama disebabkan oleh menurunnya fungsi sungai yang dicirikan oleh stabilitas debit yang semakin rendah. Hal ini terkait dengan degradasi lingkungan daerah tangkapan air cacthment area yang ternyata sampai saat ini masih sulit.

I.2 Latar Belakang

Beberapa kajian empiris menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang banyak negara berkembang yang diprediksikan akan mengalami kelangkaan air yang gawat. Tanpa upaya serius dan sistematis, maka akan terjadi kelangkaan air bersih, ketahanan pangan melemah, frekuensi konflik meningkat, dan kemiskinan meluas Gleick, 2000. Serupa dengan fenomena yang dialami negara-negara berkembang lainnya, kebutuhan air di seluruh sektor perekonomian di Indonesia juga terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Di sisi yang lain, pasokan air yang layak dikategorikan sebagai sumberdaya yang dapat dimanfaatkan semakin langka seiring dengan terjadinya penurunan fungsi sungai dan degradasi Daerah Aliran Sungai DAS. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1985 dari 85 DAS di Jawa, Sumatera dan Kalimantan yang diobservasi ternyata ada 22 DAS yang termasuk kategori kritis. Universitas Sumatera Utara Tahun 1995 meningkat menjadi 60 DAS yang kritis, bahkan 20 diantaranya termasuk kategori sangat kritis. Khususnya di Pulau Jawa, menurut Soenarno dan Syarief 1994 meskipun secara agregat air yang tersedia masih cukup tetapi ada 3 DAS yang telah mengalami defisit air yaitu DAS Cisadane- Ciliwung, DAS Citarum Hilir dan DAS Brantas Hilir. Fenomena umum yang terjadi di negara-negara berkembang di Asia dan Afrika menunjukkan lebih dari 75 persen air digunakan untuk kegiatan pertanian dengan tingkat efisien penggunaan yang rendah sangat rendah. Oleh sebab itu, peningkatan efisiensi irigasi dapat berperan sebagai salah satu cara yang sangat strategis untuk memecahkan masalah kelangkaan air, baik di sektor pertanian itu sendiri maupun sektor lain yang terkait Rosegrant et al, 2002; Seckler et al, 1998. Secara garis besar ada tiga simpul strategis yang tercakup dalam peningkatan efisiensi irigasi. Pertama, pengembangan persepsi publik bahwa air irigasi adalah barang ekonomi yang berharga. Kedua, berdasarkan prinsip itu dikembangkan insentif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya tersebut atau optimasi pola pengusahaan komoditas pertanian berdasarkan air yang tersedia. Ketiga, kebijakan yang ditujukan untuk mengantisipasi dampak negatif yang terjadi karena implikasinya terhadap pasokan pangan tidak selalu sinergis dengan upaya pengurangan kemiskinan Postel, 1994. Mengingat begitu pentingnya irigasi maka kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pengairan harus diikuti dengan perluasan jaringan irigasi.Pembangunan dan rehabilitas jaringan irigasi perlu ditingkatkan untuk Universitas Sumatera Utara memelihara tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi bagi pertanian. Dalam rangka usaha meningkatkan pembangunan di sektor pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras, salah satu upaya pemerintah Indonesia adalah menempatkan pembangunan di sektor irigasi. Mengingat pentingnya efisiensi jaringan irigasi sehubungan dengan pengaruhnya terhadap produksi pertanian, maka dalam tugas akhir ini saya mengambil topik kajian tentang “EVALUASI EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS JARINGAN IRIGASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DI NAMU SIRA-SIRA” I.3 Permasalahan Irigasi merupakan prasarana untuk meningkatkan produktifitas persatuan lahan dan persatuan waktu hatahun. Mengingat begitu pentingnya irigasi bagi tanaman padi maka perlu diadakan pengkajian tentang irigasi agar persoalan – persoalan irigasi yang beragam dapat terselesaikan.Selain itu umur bangunan yang sudah lama mengakibatkan banyak kerusakan di sana sini sehingga efisiensi jaringan menjadi berkurang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan adalah bagaimana mengevaluasi jaringan irigasi di Namu Sira – Sira dengan rehabilitasi saluran serta membuat studi kelayakan rehabilitasi tersebut menggunakan analisa ekonomi sederhana.

I.4 Tujuan Penulisan