Besar Sampel Penelitian Klasifikasi Variabel .1 Variabel Bebas Definisi Operasional

65 mm 10 mm 2,5 mm Gambar 7. Ukuran Batang Uji Kekuatan Transversal

3.2.2 Besar Sampel Penelitian

Pada penelitian ini besar sampel ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut 37 : Keterangan : t : Jumlah perlakuan r : Jumlah ulangan Jumlah perlakuan pada penelitian ini ada empat perlakuan, yaitu resin akrilik polimerisasi panas tanpa serat kaca, resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 4 mm, 6 mm dan 8 mm, maka t = 4 sehingga jumlah sampel r tiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut : 4 – 1 r – 1 15 3 r – 1 15 3r 18 r 6 Dengan demikian jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini adalah N = 48 untuk delapan kelompok sampel, terdiri dari empat kelompok sampel untuk uji kekuatan impak dan empat kelompok sampel untuk uji kekuatan transversal. Dimana empat kelompok sampel tersebut masing-masing terdiri dari kelompok resin akrilik t – 1 r – 1 15 Universitas Sumatera Utara polimerisasi panas tanpa penambahan serat kaca, kelompok resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 4 mm, 6 mm dan 8 mm. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi Variabel 3.3.1.1 Variabel Bebas Resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat kaca dan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 4 mm, 6 mm dan 8 mm.

3.3.1.2 Variabel Terikat

Kekuatan impak dan kekuatan transversal.

3.3.1.3 Variabel Terkendali

1. Ukuran model induk 2. Perbandingan adonan gips keras 3. Waktu pengadukan gips 4. Perbandingan adonan resin akrilik 5. Jenis resin akrilik polimerisasi panas 6. Bentuk, ukuran, dan berat serat kaca 7. Teknik penambahan serat 8. Teknik pengepresan 9. Suhu dan waktu proses kuring Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Definisi Operasional

1. Model induk adalah model yang dibuat dari logam stainless steel dengan ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm untuk membuat mould sampel untuk uji kekuatan impak dan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk membuat mould sampel untuk uji kekuatan transversal. 2. Gips keras adalah bahan yang digunakan untuk penanaman model induk dalam pembentukan mould. Gips keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah merek Moldano. 3. Perbandingan adonan gips keras adalah perbandingan jumlah gips keras dengan air yaitu 300 gram gips keras : 90 ml air. Pencampuran gips keras dan air dilakukan di dalam mangkok karet dan pengadukan menggunakan spatula. 4. Waktu pengadukan gips adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk gips hingga homogen dengan menggunakan spatula yaitu selama 15 detik. 5. Resin akrilik polimerisasi panas adalah bahan resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi. Jenis resin akrilik yang digunakan adalah merek GC AMERICA INC yang proses pengadonan dan kuring dilakukan sesuai petunjuk pabrik. 6. Perbandingan adonan resin akrilik adalah perbandingan polimer-monomer resin akrilik yaitu 9 gram bubuk : 3,6 ml cairan untuk tiga sampel dalam satu kuvet. 7. Serat kaca adalah material berbentuk serabut-serabut yang sangat halus yang mengandung bahan kaca. Jenis serat kaca yang diguanakan pada penelitian ini adalah Taiwan, Glass Taiwan. Universitas Sumatera Utara 8. Bentuk serat kaca yang digunakan pada penelitian ini adalah serat kaca potongan kecil dengan ukuran 4 mm, 6 mm, dan 8 mm. Sedangkan berat serat kaca yang digunakan adalah sebanyak 0,13 gr untuk 3 buah sampel yaitu setara dengan 1 dari total berat polimer dan monomer dengan perbandingan 0,13 gr : 9 gr : 3,6 ml. 9. Teknik penambahan serat kaca adalah cara yang dilakukan untuk menambahkan serat kaca pada resin akrilik. Caranya, serat kaca dengan ukuran 4 mm, 6 mm dan 8 mm sebanyak 0,13 gr masing-masing direndam terlebih dahulu ke dalam monomer sebanyak 2 ml sekitar 1 menit dalam suatu wadah kemudian serat kaca ditiriskan dan selanjutnya dimasukkan ke dalam campuran polimer dan monomer. 10. Proses kuring resin akrilik adalah proses polimerisasi resin akrilik menggunakan waterbath yang dilakukan dimulai pada suhu 70 C dipertahankan selama 30 menit, kemudian suhu dinaikkan menjadi 100 C dipertahankan selama 90 menit. 11. Tekanan pres adalah tekanan yang diperlukan untuk mengepres kuvet memakai pres hidrolik dengan kekuatan 1000 psi ditunggu selama 5 menit untuk pertama kali kemudian dinaikkan menjadi 2200 psi ditunggu selama 5 menit untuk pengepresan kedua kali. 12. Suhu dan waktu perendaman adalah suhu dan waktu yang digunakan untuk merendam sampel yaitu pada suhu 37 C dalam akuades selama 48 jam. 13. Kekuatan impak adalah energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan dengan gaya benturan. Universitas Sumatera Utara 14. Kekuatan transversal adalah uji kekuatan pada batang uji yang terbuat dari bahan resin akrilik yang terdukung pada kedua ujungnya kemudian diberi beban secara beraturan dan berhenti ketika batang uji patah. 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel